Bab sebelumnya :
Bulan purnama di atas langit mulai menampak diri kepada ku merasakan ada sesuatu dalam tubuh ku yang sedang mengejola. Nenek yang sedang melihat ku hanya tersenyum karena tubuh ku mengeluarkan aura yang berwarna emas tidak semua orang punya salah satu dari pemilik aura emas adalah Dita dan basir.
"Ternyata Basir yang mewarisi darah ibunya dita " ucap nenek sambil tersenyum manis. Basir pun membuka matanya dari semedi nya yang berlangsung 7 hari 8 malam. Nenek pun keluar dari rumahnya. " Ternyata benar kamu adalah pewaris darah ibu kamu " ucap nenek sambil mengelus kepala ku
________
Aku yang tidak mengerti hanya diam sahaja dan mendengarkam apa yang nenek ucapkan . "Sekarang ikuti apa yang nenek bilang " ucap nenek dan hanya ku balas anggukan . " Bayang kan tangan kamu di aliri tenaga dalam yang cukup hebat pada tangan kamu, kamu harus tetap fokus pada satu bidang titik ".
"Bayang kan di jari jari kamu ada satu titik sebuah tenaga dalam yang mengalir begitu cukup banyak " ucap nenek .Aku pun langsung mengikuti cara yang nenek ucap kan sedari tadi . Aku pun mulai fokus dengan satu bidang titik yaitu pada jari - jari tangan ku . Aku merasakan ada energi besar mengalir di bagian tangan ku yang begitu deras .
Aku memejam kan mata ku dan mengangkat 1 batang kayu yang lumayan besar dari tubuh ku, tanpa ku sangka aku sudah mengangkat kayu itu dengan mudah lalu ku pindah kan ke samping rumah ,untuk di potong oleh nenek . Aku begitu senang saat aku berhasil mengangkat 1 batang kayu yang cukup besar, aku langsung mengangkat semua kayu yang ada .
Aku pun merasa cukup sulit dengan perintah nenek, karena harus bolak balik mengambil kayu dan harus melewati ilalang yang tumbuh samping rumah nenek ku. Aku menyelesaikan semua nya saat malam hari, aku tidak tau sekarang sudah jam berapa karena masa aku hidup begitu kuno.
Nenek ku pun mengantarkan 3 buah apel yang sudah di potong kecil kecil dengan minuman herbal yang setiap malam ku minum. Aku pun menyantap semua hidangan yang nenek ku berikan. Hanya ada senyuman di ukir di wajah nenek ku. " Setelah ini apa yang harus ku lakukan nek " tanya ku yang begitu lugu. " kamu hanya harus membuat energi kamu bisa mengalir keseluruhan " ucap nenek
"Bagaimana cara nya nek? " tanya ku lagi dan selalu di jawab senyumannya yang selalu menghiasi wajah nenek. " Kamu harus melakukan meditasi sampai kamu merasakan seluruh tubuh mu penuh dengan energi yang begitu banyak, kalau kamu sudah merasakan nya kamu panggil nenek ya " ucap nenek yang berjalan menuju rumah nya dan membawa mampan selesai aku makan.
Aku pun mulai menyilang kan kedua kaki ku di atas batu yang kusus nenek bawakan untuk aku melakukan meditasi .
Aku mulai memejam mataku dan tangan ku ku tumpu di atas paha ku, aku pun langsung fokus pada satu bola tenaga dalam yang ada di dalam tubuh ku.
Aku hanya fokus dengan diri ku sendiri tanpa memperdulikan hewan malam yang menggangu.
Seperti suara burung hantu, jangkrik dan juga serigala mengaum kan suaranya degan sangat lantang. Mungkin bagi penduduk desa yang ramai penduduk akan takut dengan suara seperti itu pikir ku. Aku yang hanya memikir kan nya hanya tersenyum saat melihat wajah wajah penduduk yang ketakutan, tapi bukan seperti itu setiap desa pasti ada penjaga nya masing masing.
Pagi pun menjelang ,aku belum dapat merasakan nya di dalam tubuh ku, aku hirau kan semua nya, seperti nenek yang memanggil ku, panas nya matahari yang membakar kulit ku. Aku tetap fokus dengan tujuan ku sendiri aku tetap fokus pada tenaga dalam yang mengalir.
🔱🔱🔱
Sudah seminggu aku meditasi tanpa makan dan minum tapi aku tidak merasa kan tenaga dalam yang mengalir dalam tubuh ku sampai ada sebuah cahaya. Aku pun jalan ke depan cahaya itu, cahaya itu semangkin lama semangkin silau yang membuat mata ku perih bukan main .
Setelah aku mendekati cahaya itu seketika aku terhampas di sebuah pulau kecil dengan pohon beringin yang cukup lebat.
" siapa wanita di balik pohon itu " pikir ku dengan sesama. Ke inginan tahuku mengejola di hatiku, aku pun mengikuti kata hati ku dan pergi untuk melihat siapa wanita yang di balik pohon itu. Saat aku menoleh sedikit ia langsung memeluk ku dengan di banjir air mata yang tumpah ruah . "Maaf kan mama nak tidak bisa menjaga kamu sampai besar nanti " ucap nya yang masih memeluk ku dengan air mata yang mengalir hebat. " mama " ucap ku.
Ia pun melepaskan pelukan nya, saat aku melihat wajahnya aku mengenal nya ia adalah ibu ku. " apa benar ini mama " ucap ku tak yakin apa yang ku lihat di depan mataku sendiri dan di balas senyuman. " Iya, aku ini mama mu Basir. Maaf kan mama ya karena tidak bisa menjaga kamu sampai besar " ucap nya dengan air mata yang masih mengalir di pipinya .
" Tidak apa apa ma, nenek akan menjaga Basir sampai besar dan membalas kan dendam mama pada iblis itu " ucap ku sambil mengelap air mata nya dengan telapak tangan ku. " mama akan mewarisi nya pada mu " ucap nya yang membuat ku terdiam seribu bahasa . " warisan, warisan apa memang nya ma " ucap ku dan di balas senyuman oleh nya .
Aku pun di suruh tidur di atas dedaunan yang sudah di siap kan oleh mama sebelum aku masuk ke pulau terpencil ini. Ia pun membuka baju ku tanpa ku sadari, ia pun langsung mengores jari nya yang membuat darah bertumpahan di atas badan ku. Ia pun langsung mengambar sebuah gambar clan di perut ku.
🔱🔱🔱
Aku pun kembali ke dunia ku sendiri, aku marasakan energi yang cukup banyak yang mengalir di dalam tubuh ku. Tubuh ku terasa begitu ringan. Aku pun bangun dari meditasi ku, aku melihat nenek ku yang menungguku dari tadi. "Bagaimana, apa kamu sudah merasakan nya ?" tanya nenek begitu antusias. " iya nek aku sudah bisa merasakan nya. Oh ya apa maksud dari gambar ini ?" tanya ku pada nenek ku nsambil menunjukan gambar yang di buat mama.
" Ini gambar clan kita nak, setiap generasi pasti ada. Tapi janji jangan nampakan kepada orang lain seperti mama mu. Karena clan kita hampir musnah jadi kamu jangan kasih tau ya " jawab nenek ku dan kujawab anggukan sahaja yang bertanda mengerti.
Aku pun masuk kedalam rumah untuk membersihkan tubuhku rasanya lengket banget karena aku tidak mandi selama seminggu. Setelah aku membersihkan tubuhku, aku langsung menjatuhkan tubuh ku ke atas tempat tidur ku.
Aku tertidur semalaman dan di bangun kan oleh sinar matahari yang masuk dari jendela. Suara burung berkicau begitu indah di dengar oleh telinga.
Aku langsung membersihkan diri dan duduk di meja makan yang terbuat dari kayu yang sudah di bentuk oleh nenek ku. Begitu indah meja ini, meja ini di bentuk menjadi daun yang cukup lebar. Seperti biasa sarapan kami adalah buah buahan segar yang ada di hutan.
🔱🔱🔱
Aku pun duduk di batu besar itu untuk meditasi sampai nenek ku memanggil ku untuk mengambil air di danau yang sumber airnya dari pegunungan aku. Aku mengangkat satu guci yang begitu besar. Sudah 5 kali guci itu hampir terjatuh sampai ada bisikan di dalam hati ku " kamu salurkan tenaga dalam kamu pada lengan dan kaki mu " ucap nya dan aku hanya mengikuti dan ternyata benar aku dapat membawa guci yang begitu besar.
Aku membawa guci yang kosong itu begitu mudah tanpa ada beban karena aku mengikuti arahan dari pembisik hati . Aku tidak tau bahwa pembisik itu siapa .
________________
**Makasih banyak sudah mau mampir ke Novel abal abal author. Saya ucap kan makasih banyak sekali lagi.
Jangan lupa LIKE, KOMEN, VOTE, DAN SHARE.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 83 Episodes
Comments
DEWA KEGELAPAN
hoho mantab jiwwaaa
2022-01-07
0
Desviari Ade
sangat menarik ceritanya kak thor
2021-08-17
0
𝑨͢𝒔𝒌𝒂
semangat thorr💪💪
2021-05-04
0