Sementara itu, Frey kini sedang berjalan keluar dari klannya. Tampak berbagai cacian di lontarkan kepada Frey dari orang orang di sekitarnya.
"Hei bukankah itu si Sampah Klan?"
"Iya, ku dengar dia dikeluarkan dari Klan!"
"Baguslah kalau begitu, dia hanya merusak pemandangan!"
"Sepertinya Klan akan maju kalau dia keluar dari Klan!"
"Huh! Dasar sampah! Dia memang pantas mendapatkannya!"
"Hahaha! Sepertinya dia akan menjadi gelandangan!"
"Pergi sana! Dasar sampah pengganggu!"
Cacian demi cacian tampak terdengar dari telinga kiri maupun kanan Frey. Lemparan, tendangan, pukulan tampak menjadi makanan sehari hari Frey.
Frey hanya bisa pasrah meratapi nasibnya. Angin semilir dan hujan rintik rintik tampak meratapi nasib Frey. Air hujan membasahi dirinya tanpa dia perduli kan.
1 Jam lamanya dia berjalan tak tentu arah.
"Miaawww"
Tiba tiba terdengar suara hewan yang kini sedang mengusapi kaki Frey seperti sedang menghibur kesedihannya. Bulu bulu berwarna putih yang basah terkena air hujan kini berada di antara kaki Frey.
Frey yang melihat hewan lucu berbulu lembut itu segera berjongkok dan mengelus-elus bulunya sambil bertanya, "Apakah kamu sedang tersesat?" Tanyanya.
"Miaawww!" Jawab Kucing itu seperti mengerti perkataan Frey sambil mengeluarkan wajah memelas nya.
Frey yang melihat wajah kucing itu menjadi tersentuh hatinya, dia tersenyum dan berkata, "Sepertinya kita senasib, ayo ikut denganku, mulai sekarang namamu Xiao Bai." Ucap Frey.
Tidak jauh dari tempat itu tampak sebuah bangunan yang terkesan elegan tetapi ditinggalkan. Frey yang melihat itu berjalan mendekati bangunan tersebut.
"Permisi!" Ucapnya sambil mengetuk pintu Aula bangunan.
Tidak seperti yang dia pikirkan bahwa bangunan itu ditinggalkan, bangunan itu tampak bersih tak ada debu tetapi tidak ada seseorang pun yang menjawab.
Dia sedikit ragu bahwa ini ditinggalkan. Tetapi setiap kali dia melihat furniture dan tempat tersebut, bangunan itu tampak sangatlah bersih dan indah.
Dia sedikit tak percaya bahwa bisa melihat pemandangan rumah yang bagai istana itu tepat di depan matanya.
Karena tidak ada yang menjawab, Frey memasuki bangunan itu, di Aula bangunan itu tampak puluhan kasur dan tikar memenuhi ruangan.
Sambil menggendong kucing tersebut, Frey berjalan pelan menuju salah satu kasur itu dan merebahkan dirinya.
Perlahan lahan mata Frey sudah tertutup dan memasuki mode tidur nyenyak.
Tanpa Frey ketahui, Kucing yang berada di genggamannya kini melompat keluar menuju salah satu ruangan di bangunan tersebut.
Sesosok orang paruh baya yang kini tengah duduk termenung karena di usir oleh istrinya dari rumah sambil mengingat-ingat kesalahan apa yang dia perbuat, dia terkaget karena Harimau kecilnya kembali sambil mengusapkan kepalanya di kakinya.
"Ada apa?" Tanya pria paruh baya itu.
"Tuan, aku menemukan anak menarik!" Ucap kucing itu.
"Hehehe, biarkan aku melihatnya." Ucap Pria paruh baya itu sambil tertawa jahat.
Pria paruh baya itu kini mengikuti harimau kecilnya yang tengah berjalan santai menunjukkan aula yang berada di tengah.
"Analisis!" Ucapnya.
_____________________________
Nama : Geffrey (Sopran)
Gelar : Tuan Muda pertama Klan Sopran yang dibuang.
Umur : 15 Tahun.
Job : –
Title : Seorang yang diberikan berkah oleh Dewa Spiritual.
Tubuh : Dewa Spiritual.
Rank : D Menengah.
_____________________________
"Hehehe! Benar benar bocah yang menarik! Sayang sekali, Mana di tempat ini cukup rendah, kalau saja dia berada di alam yang lebih tinggi atau di tempat yang tepat, ck ck ck!" Ucapnya sambil menggelengkan kepala.
"Harimau kecil! Awasi dia! Aku akan membuat tes untuknya, besok buat dia tiba di ruang bawah tanah." Ucap Pria paruh baya itu.
Keesokan harinya, Langit cerah dengan matahari yang tersenyum manis menyinari bumi membangunkan Frey dari tidurnya.
"Hoam! Selamat pagi dunia! Selamat pagi Xiao Bai yang manis!" Ucapnya sambil tersenyum manis layaknya pangeran dari negeri dongeng manusia.
"Miaawww!" Balas Xiao Bai sambil mengusap ngusapkan bulunya yang halus di badan Frey. Frey yang tidak tahan melihat tingkah lucu Xiao Bai langsung mengambilnya dan mengusap kepalanya di wajah Xiao Bai.
Beberapa menit kemudian...
Geffrey kini tengah berjalan untuk menyusuri rumah yang terkesan mewah tetapi berada di tengah hutan ini.
Dia merasakan ada sesuatu yang mengganjal pikirannya. Tanpa sengaja, dia menemukan sebuah lorong bawah tanah, bukan dia sih yang menemukannya, lebih tepatnya di kucing kecil tersebut.
Frey tidak terlalu memikirkan hal yang aneh aneh, dia hanya memikirkan mungkin ini adalah ketidak sengajaan walau itu tidak sesuai realita.
Frey berjalan memasuki sebuah lorong yang lumayan panjang. Walau sedikit ketakutan, tetapi dia tetap menahannya tanpa menunjukkan ekspresi wajah ketakutan.
'Hehe, bocah ini sedikit menarik, mari kita bermain main sejenak!' ucap Pria paruh baya yang kini tengah mengawasi Frey menggunakan CCTV yang terpasang di sepanjang lorong.
Pria paruh baya itu menekan beberapa tombol di keyboard miliknya. 'Tik Tik Tik Tik Tik Tik... Tak...', tiba tiba sebuah tekanan 20 KG tampak memperberat di tempat Frey berada.
Frey sendiri sedikit kaget, tiba tiba dia bisa merasakan sedikit tekanan. Semakin dalam tekanan itu akan semakin berat.
Tetapi, dengan menguatkan tekatnya, dia kini tengah berusaha hingga mencapai ujung sebuah pintu berlapis baja dengan sebuah tombol disana.
Frey dengan sekuat tenaga berjalan hingga akhirnya dia merangkak menuju pintu tersebut. 'Teeettttt' tiba tiba sebuah suara berbunyi ketika Frey memencet pintu tersebut.
Tidak lama kemudian, tampak pintu tersebut tengah terbuka lebar seperti menunggu Frey untuk masuk.
Frey tanpa menunggu lama langsung melewati pintu tersebut dengan tertatih tatih dan kaki pincang.
"Woahhh!!! Apakah ini mimpi?" Ucapnya kaget ketika melihat pemandangan sebuah ruangan yang kini dipenuhi dengan berbagai alat beladiri, sumberdaya, dan berbagai teknik beladiri.
Di ruang kontrol seorang pria paruh baya itu tersenyum puas atas tekat dari pemuda tersebut yang memiliki sikap pantang menyerah.
Dia tersenyum sambil berkata, "Sepertinya dia cocok menjadi pewaris ku!" Ucapnya sambil berdecak kagum pelan.
"Roooaaaarrrr!" Tiba tiba dari sebuah ruangan yang gelap muncul seekor Singa berwarna Ungu mengaum dengan keras.
"Manusia! Kenapa kau berada di sini?" Tanyanya. Yah, Singa ungu itu adalah salah satu Hewan Kontrak Pria Paruh baya itu, dia termasuk hewan kontrak terlama setelah Gagak Emas.
Kekuatan dari Singa Ungu itu bukan main main, Kekuatannya kini tengah berada di To God (Dunia Tingkat Bawah hanya mengetahui nama itu)
Hanya dengan sedikit Aura bisa membuat seseorang yang berada di tingkat Fana akan mati ataupun tertekan.
Frey kaget dengan suara itu, dirinya bahkan sekarang tidak bisa bergerak, hanya saja kini kakinya bergetar hebat. Instingnya berkata untuk berlari atau mati.
Dengan sekuat tenaga, dia kini menggertakkan giginya keras keras agar bisa berjalan keluar dari ruangan tersebut. Tetapi, bahkan bergerak 1 CMpun dia tidak bisa.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 21 Episodes
Comments
Pelajar Nusantara
eps 1-3 hampir sama seperti novel yg pernah w baca tingkat kemiripan 70% lah, makanya sempat ngira ini novel translate. tapi setelah baca ternyata bahasa yang digunakan gk kya novel translate. mantaplah thor lanjtkan
2021-05-17
0
Pelajar Nusantara
thor sepertinya w pernah baca novel yang hampir mirip dia akrab dengan kucing juga yang bwa kebangunan juga kucing tapi waktu itu gurunya tiga dan ternyata bangunan itu terpisah dari dunia luar semacam dunia tersendiri.
2021-05-17
0