"Kevin" gumam elena pelan.
Elena diam terpaku melihat pria yang sangat ia kenali dan sangat ia hindari kini ada dihadapannya.
"Elena" panggil mama jessi karna melihat elena hanya diam tak bergeming.
"Ah iya" sahut elena sembari mengambil tasnya yang tadi terjatuh.
"Jadi ini yang namanya elena, kamu cantik sekali nak" ucap nyonya nisa mamanya kevin setelah elena menghampiri meja mereka.
"Selamat malam om, tante" sapa elena sembari bergantian menyalami punggung tangan mama dan papa kevin.
Setelah menyapa orang tua kevin, elena duduk di sebelah mama jessi tepat berhadapan dengan kursi yang di duduki oleh kevin.
"Kita mulai saja makan malamnya, baru setelah itu kita bicarakan tentang perjodohan anak-anak kita" ucap papa kevin.
"Apa kevin orang yang akan di jodohkan denganku, kenapa harus dia sih" gerutu elena kesal dalam hati.
Selama makan malam berlangsung kevin terus menatap elena tanpa berkedip. Membuat elena tidak nyaman karena di tatap begitu intens oleh kevin.
****
"Jadi bagaimana kevin apa kamu bersedia papa jodohkan dengan elena" tanya tuan anggara pada putranya setelah makan malam selesai.
"Tentu saja aku bersedia pah" jawab kevin sembari menatap elena.
"Bagaimana elena, apa kamu bersedia om jodohkan dengan kevin" tanya papa kevin kepada elena.
"Aku...." belum selesai elena menjawab papa elena langsung menyela perkataan elena begitu saja.
"Tentu saja elena bersedia" ucap papa elena sembari menatap tajam putrinya.
Di bawah meja kedua tangan elena mengepal erat kesal akan perkataan papanya.
"Kalau begitu secepatnya kita adakan pesta pertunangan anak kita" ucap papa kevin.
"Saya terserah anda saja tuan" jawab papa elena.
"Bagaimana kalau awal bulan depan" ucap mama kevin.
"Pah tidak perlu ada acara pertunangan, aku mau langsung menikah saja" ucap kevin sembari menatap lekat wajah elena.
Para tetua tersenyum sumringah mendengar perkataan kevin yang ingin langsung menikah tanpa bertunangan lebih dulu. Berbeda dengan elena yang menatap kesal kevin.
"Kevin kenapa kamu tidak sabaran sekali" tanya mama kevin dengan tersenyum.
"Bukankah niat baik harus disegerakan dan jangan di tunda-tunda" jawab kevin sembari tersenyum melirik ke arah elena.
Elena semakin kesal mendengar perkataan kevin barusan dan membuatnya menatap kevin dengan tajam. Tapi yang di tatap justru tersenyum sembari terus menatapnya. Mereka berdua saling bersitatap namun elena langsung memutus tatapan tajamnya dan memalingkan wajahnya ke arah lain.
"Baiklah kalau begitu pernikahannya kita adakan awal bulan depan" ucap papa kevin.
"Saya setuju"sahut papa elena tersenyum.
"Saya pamit pulang lebih dulu" ucap elena sembari beranjak berdiri.
"Elena" tegur papa elena kesal akan sikap anaknya.
"Saya masih ada urusan, saya pamit om tante" ucap elena lalu melangkah pergi.
'Maafkan sikap anak saya tuan" ucap papa elena.
"Tidak apa-apa tuan ferland, saya mengerti" jawab papa kevin.
Kevin menatap punggung elena yang melangkah pergi, yang semakin lama semakin menjauh dan sampai pada akhirnya menghilang.
*****
Elena melangkah dengan cepat meninggalkan restaurant hotel keluarga kevin. Setelah sampai di luar hotel elena melangkah menuju jalan raya menunggu taksi.
Saat sudah mendapatkan taksi untuk mengantarkannya pergi. Ketika hendak membuka pintu dari arah belakang ada seseorang yang menarik tangannya, sehingga membuat dirinya menoleh.
"Kamu..."
Tbc
Dukung author dengan vote, like dan juga koment.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 95 Episodes
Comments
Dwi Wahyuni
waduh kisah siti nurbaya nich...
2021-06-21
2
Mna Lisa
elena sngt terkejut..
2021-06-19
2