bab 5

"Kamu" ucap elena setelah melihat orang yang telah memegang erat lengannya.

"Lepasin!" Teriak elena menghempaskan kasar tangannya.

"Ambil ini dan pergilah!" pria itu memberikan beberapa lembar uang merah kepada supir taksi tersebut dan menyuruhnya pergi.

"Hei apa yang kamu lakukan" teriak elena kesal.

"Tapi tuan" ucap supir taksi tersebut.

"Aku bilang pergiĺah" tegas kevin dan kembali menggenggam erat lengan elena.

Ya pria itu kevin. Setelah kepergian elena, kevin pun bergegas pergi mengejar elena.

"Aku antar kamu pulang" ucap kevin menarik elena menuju mobilnya.

"Lepas! aku ga mau" jawab elena sembari menghempaskan tangannya. Tapi percuma saja karena kevin memegang tangannya dengan sangat erat.

"Tapi aku mau mengantar calon istriku pulang" ucap kevin.

"Masuklah" sambungnya setelah membuka pintu mobilnya.

"Ga mau dan jangan bicara omong kosong. Aku bukan calon istrimu, aku ga akan pernah menikah sama kamu" tegas elena menatap tajam kevin.

"Kamu setuju atau tidak kita tetap akan menikah, selamanya kamu hanya akan menjadi milikku" ucap kevin sembari menghimpit elena ke mobil.

"Ma mau apa kamu, jangan macam-macam atau aku akan teriak"

"Cepat masuk atau aku akan menciummu" ucap kevin mendekatkan wajahnya ke wajah elena.

"Shit" umpat elena kesal. Elena pun terpaksa masuk ke dalam mobil kevin.

*****

Selama perjalanan menuju kediaman keluarga ferland hanya ada keheningan di antara mereka berdua. Elena membuang pandangannya ke arah kaca jendela mobil, sesekali kevin melirik ke arah elena.

Setelah mobil sampai di kediaman keluarga ferland, elena bergegas turun tanpa mengucapkan sepatah kata pun kepada kevin.

Setelah melihat elena sudah masuk ke dalam mansion, kevin melajukan kembali mobilnya meninggalkan kediaman keluarga ferland.

*****

Setelah masuk ke dalam mansion, elena melihat kedua orang tuanya sedang duduk di ruang tengah.

"Elena" panggil papa elena mengurungkan niat elena yang akan menaiki anak tangga.

"Duduklah" sambungnya karena elena diam tak bergeming tidak menghampirinya.

"Besok pagi kamu akan fitting baju pengantin bersama kevin di butik langganan mama" ucap mama elena.

"Elena ga mau menikah dengan kevin, dia itu bajingan pah".

"Tidak ada penolakan elena! kamu harus menikah dengan kevin!" Tegas papa elena menatap tajam putrinya.

"Sampai kapan pun aku ga mau menikah dengan pria bajingan seperti kevin"

"Jika kamu tidak mau menikah dengan kevin, perusahaan papa akan bangkrut. Tuan anggara mau membantu papa asalkan kamu menikah dengan kevin" jelas papa elena.

"Setidaknya tunjukkan baktimu karena kami sudah membesarkanmu, menikahlah dengan kevin" sambungnya lalu berlalu pergi meninggalkan elena sendirian.

*****

Setelah membersihkan diri dan berganti pakaian, elena membaringkan tubuhnya di atas tempat tidur. Dirinya mengingat kembali perkataan papanya.

Menikah dengan kevin

Demi perusahaan

Tunjukkan baktimu karena sudah membesarkanmu

Sungguh hatinya sangat sakit mengingat perkataan papanya. Papanya lebih mementingkan perusahaannya dan membiarkan dirinya dinikahi pria bajingan seperti kevin.

"Jelas saja papa lebih mementingkan perusahaannya, selama ini mereka tidak pernah peduli terhadapku. Bahkan jika aku mati pun mereka tak akan pernah peduli, mereka hanya sayang kepada daffa" monolognya sembari tersenyum miris.

"Kevin" gumam elena.

Sepintas dirinya teringat kembali masa lalunya bersama kevin. Setelah beberapa saat akhirnya elena tertidur.

Dert..dert...

"Halo" ucapnya setelah meraih ponselnya yang semalam ia letakkan di atas nakas.

"Elena"

Tbc

Dukung author dengan vote, like dan koment.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***





