Bab 3 : Apa wajahku seperti Ibu ibu ???

Pagi ini, terlihat dr. Deon buru buru memasuki ruangan diikuti perawat sebagai asistenya, Untuk memeriksa pasien yang Operasi caesar 2 hari yang lalu yang tidak lain adalah kania

Dua hari pasca melahirKan, kakak Sea masih dirawat di rumah sakit. Seperti hari ini, dokter pagi pagi sudah memeriksa Kirana. “Ibu kania, apa sekarang sudah merasa semakin baik?” tanya dokter begitu memasuki ruang inap Kania. “sepertinya begitu dok” jawab kania. “Baiklah, hari ini ibu belajar duduk ya biar, biar segera terbiasa kelamaan digerakkan juga tidak baik”. “baiklah dok”. Jawab kania Sambil memggerakkan badannya dibantu Sam suami tercintanya. Kania meringis, ketika melakukan pergerakan.

Sea, yang saat itu baru saja tiba ke rumah sakit melihat bagaimana perjuangan kakaknya. Dia meringis ngilu dan membayangkan bagaimana perut mulus kakaknya disayat untuk mengeluarkan keponakannya yang menggemaskan itu.

‘Kak Kania apa sakit sekali? melihat kakak seperti ini membuat ku ngilu” kania hanya tersenyum sambil menjawab “ini hanya sebentar kok pasti Segera pulih, melihat keponakan mu yang lucu saja membuat kakak sudah sangat membaik”. Sea segera menghampiri keponakananya Sambil mencium pipinya dengan gemas.

Sementara dr. Deon yang memantau pergerakan Kania hanya mendengarkan percakapan kakak adik itu. “Bu Kania untuk hari ini latihannya cukup, ibu sudah bisa menggerakan anggota tubuh ibu secara pelahan Bila ada apa apa keluarga ibu langsung hubungi perawat ya bu, saya permisi” Dokter Deon keluar bersama dengan asistennya. “baik dok, terima kasih banyak” jawab kania

Sepeninggal dokter meninggalkan ruangan “waaaahhhh kak dokternya cakep ya” udah punya kekasih belum ya ?” Sea bertanya dengan antusias . Sam hanya terkekeh sambil menjawab“tumben Sea nanya nanya kaum adam? Biasa juga seperti tidak berminat memiliki pasangan”

“sepertinya ada yang jatuh hati sama pak dokter tampan” Karina ikut menimpali.

“ck.. Siapa yang jatuh hati, Sea Cuma bertanya kok, kan memang tampan, calm lagi” jawab sea sambil tertawa

“oh ia Sea biar bertemu dengan dokter tampannya tolong ke ruangan dokter tampannya, ambilkan resep obat biar kakak segera ke apotik” Sam memberikan ide

Sea hanya terkekeh lucu, sedangkan Kania ikut menimpali , “ide yang bagus” jawab Kania sambil tertawa pelan

“baiklah, Sea ke sana bukan Mau melihat dokter itu, tapi membantu kak sam biar tidak terlalu lelah” jawab Sea sambil berlalu

Keluar ruangan, Sea yang memang dasarnya periang dan sedikit cerewet selayaknya seorang guru yang memang rata-rata cerewet segera mengetuk ruangan yang dituju.

“masuk” dari dalam terdengar sahutan. Sea segera masuk dan melihat dokter dan perawatnya yang sepertinya sibuk menulis yang sea tidak tahu mereka menulis apa.

“silahkan duduk bu, ada yang bisa dibantu” tanya Deon dengan senyum

Sea yang melihat senyum Deon langsung terpana, melirik bad nama yang digunakan dokter “dr. Deon, Sp.OG”

Tanpa sadar Sea berkata “Dokter Deon tampan, senyumnya jangan terlalu manis”

Deon sontak terkejut, dan perawat pilihan Deon yang sudah berumur dan berkeluarga hanya bisa mengulum senyum.

“maaf bu, sebenarnya ibu kemari keperluan apa?”

“ohh tidak tidak” sambil berbicara sendiri dan menggeleng gelengkan kepalanya malu.

“ibu, ibu kenapa, ibu mau diperiksa atau bagaimana?”

“ibu, dokter Deon terlalu tampan ya bu, tapi ingat suami bu nanti suaminya marah lagi” perawat itu ikut menimpali seraya tidak bisa menahan tawa

Sea malu bukan kepalang, ingin rasanya dia membenamkan wajahnya di dada bidang dokter tampan itu.

Sea kembali sadar, apaan sihh kenapa otak ku tidak bisa diajak kerja sama

Deon yang kembali mendengarkan Sea berbicara sendiri langsung berdiri

“sepertinya ibu salah masuk ruangan, sepertinya sistem reproduksi ibu tidak bermasalah” kata dokter Deon.

Sea terkejut dengan jawaban sang dokter, ia tidak mengira kejadiannya akan seperti itu.

“ibu jika tidak ada kepeluan lagi silahkan keluar” sikap dingin Deon kembali, karena yang datang bukan pasien yang butuh konsultasi

Sea tidak menyangka dokter tampan itu ternyata Dingin. Ada rasa menyesal sempat mengagumi dokter itu.

Sea beranjak keluar tanpa mengingat tujuan awal, meminta resep dokter untuk kania.

“saya permisi dokter, dan satu lagi tolong perhatikan wajah saya, apa sudah seperti ibu ibu ber anak 11” seraya keluar.

Deon hanya diam tanpa memperdulikan gerutuan Sea.

Episodes
1 Bab 1 : Dihianati!
2 Bab 2 : Lepaskan Saja!
3 Bab 3 : Apa wajahku seperti Ibu ibu ???
4 Pengumuman !
5 Bab 4 : Tidak layak Dikagumi
6 visual
7 Bab 5 : Tersindir
8 Bab 6 : Seperti perang
9 Bertemu Lagi
10 Bertemunya Sahabat Lama
11 Berdebat
12 berdebat (2)
13 Rencana Deon
14 Berkunjung ke rumah tante Agatha
15 Syukuran di Rumah Sebastian
16 Keputusan yang Tidak bisa diganggu gugat
17 Menikah
18 Hari pertama sarapan bersama
19 Menjemput Menantu
20 Menceritakan Masa Lalu Deon
21 Makan Siang Bersama
22 Pertengkaran
23 Nasehat sahabat
24 Aneh
25 Selain Tua kau juga Jelek
26 Sea Sakit
27 Perhatian Kecil
28 Mama Agatha yang perhatian
29 Ada Kemajuan
30 Bibi Nur dan Sea
31 Makan malam bersama
32 Mari Kita Berteman
33 Tragedi di Pagi Hari
34 Fokus
35 Meminta hadiah
36 Panggil Suami mu dengan benar
37 Tanya Hatimu
38 Mas Deon
39 mas Deon (2)
40 Di Rumah Mama Hilda
41 Harus Bekerja
42 Jangan mencoba Menggoda Sea
43 Taman Bermain
44 Pulang lebih Awal
45 tawar menawar
46 Selamat tidur!
47 Bercerita
48 Rencana Liburan
49 Yang Banyak dan lucu
50 Takut Tergoda
51 milikmu seutuhnya
52 Jangan berpikiran yang tidak-tidak
53 Terus menerus
54 Dinner
55 Dinner (2)
56 Masih ingin tetap seperti ini
57 Rencana dan Harapan
58 bermain Sepeda
59 Menikmati Keindahan Sunset
60 Karya Baru
61 Rumah Baru
62 Kembali Bekerja
63 Sahabat durhaka
64 Makan siang
65 Terpesona beberapa kali lipat
66 Ikut suami ke Rumah sakit
67 Wanita di masa lalu
68 Mulai Nakal
69 Semangat!
70 Bella datang lagi
71 Sopir untukmu
72 Kemarahan Sea
73 Sedikit Ancaman untuk Bella
74 Martabak
75 Ketiduran
76 Memulai hidup Baru
Episodes

Updated 76 Episodes

1
Bab 1 : Dihianati!
2
Bab 2 : Lepaskan Saja!
3
Bab 3 : Apa wajahku seperti Ibu ibu ???
4
Pengumuman !
5
Bab 4 : Tidak layak Dikagumi
6
visual
7
Bab 5 : Tersindir
8
Bab 6 : Seperti perang
9
Bertemu Lagi
10
Bertemunya Sahabat Lama
11
Berdebat
12
berdebat (2)
13
Rencana Deon
14
Berkunjung ke rumah tante Agatha
15
Syukuran di Rumah Sebastian
16
Keputusan yang Tidak bisa diganggu gugat
17
Menikah
18
Hari pertama sarapan bersama
19
Menjemput Menantu
20
Menceritakan Masa Lalu Deon
21
Makan Siang Bersama
22
Pertengkaran
23
Nasehat sahabat
24
Aneh
25
Selain Tua kau juga Jelek
26
Sea Sakit
27
Perhatian Kecil
28
Mama Agatha yang perhatian
29
Ada Kemajuan
30
Bibi Nur dan Sea
31
Makan malam bersama
32
Mari Kita Berteman
33
Tragedi di Pagi Hari
34
Fokus
35
Meminta hadiah
36
Panggil Suami mu dengan benar
37
Tanya Hatimu
38
Mas Deon
39
mas Deon (2)
40
Di Rumah Mama Hilda
41
Harus Bekerja
42
Jangan mencoba Menggoda Sea
43
Taman Bermain
44
Pulang lebih Awal
45
tawar menawar
46
Selamat tidur!
47
Bercerita
48
Rencana Liburan
49
Yang Banyak dan lucu
50
Takut Tergoda
51
milikmu seutuhnya
52
Jangan berpikiran yang tidak-tidak
53
Terus menerus
54
Dinner
55
Dinner (2)
56
Masih ingin tetap seperti ini
57
Rencana dan Harapan
58
bermain Sepeda
59
Menikmati Keindahan Sunset
60
Karya Baru
61
Rumah Baru
62
Kembali Bekerja
63
Sahabat durhaka
64
Makan siang
65
Terpesona beberapa kali lipat
66
Ikut suami ke Rumah sakit
67
Wanita di masa lalu
68
Mulai Nakal
69
Semangat!
70
Bella datang lagi
71
Sopir untukmu
72
Kemarahan Sea
73
Sedikit Ancaman untuk Bella
74
Martabak
75
Ketiduran
76
Memulai hidup Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!