🌧🌧🌧🌧🌧🌧
Hujan terus menurus turun namun tak sederas semalam. Pagi itu ditemani Fero dan anak buahnya yang lain, Chandra menuju Desa sukamekar untuk memberikan Bantuan berupa makanan dan bahan kebutuhan lainnya seperti popok, obat obatan, pakaian juga perlengkapan mandi. Setelah kurang lebih 1 jam perjalanan dari pusat kota, akhirnya Chandra tiba di lokasi Banjir Desa sukamekar. Chandra berhenti di perbatasan Desa yang tidak terkena banjir. Dia menanyakan letak posko posko bantuan dan pengungsian warga.
'' Assalamualaikum pak'' Sapa Chandra kepada salah satu Warga yang dia temui dijalan, tampak bapak itu mengenakan pakaian sedikit basah dan tanpa alas kaki.
'' Waalaikumsalam Kang'' Jawab Bapak itu ramah
'' Bapak maaf saya mau menanyakan tempat posko posko bantuan untuk Korban Banjir disebelah mana yah.'' tanya Chandra.
'' Ada Kang di balai Desa sama di tempat Bu Kades'' jawab Bapak itu
'' Bisa antar saya dan rombongan kesana Pak, kebetulan saya ada sedikit rejeki ingin memberikan bantuan ke para korban banjir.'' Pinta Chandra
'' Benarkah akang mau kasih kita bantuan?'' Bapak itu mendadak sumringah senang.
'' Iya pak, kami juga membawa tenaga medis untuk memeriksa keadaan para pengungsi jikalau ada yang sakit'' jawab Chandra
'' Alhamdulillah, Akang baik sekali, mari kang kita ke rumah Bu Kades'' Bapak itu lalu menunjukan rumah Bu Kades yang tak jauh dari Gerbang Desa
Rumah Syifa begitu luas dengan pelataran yang di cor seperti lapang volly. lapangan depan rumahnya yang biasa untuk menjemur padi kini menjadi tempat pengungsi korban banjir.
'' Mari kang masuk, ini rumah Bu Kades'' ajak bapak itu mempersilahkan masuk Chandra dan Rombongan.
Para pengungsi bertanya tanya kenapa banyak sekali orang yang datang kerumah bu Kades. bahkan ada 5 dokter dan 5 perawat, belum lagi ada 5 mobil box dan 2 Ambulance.
'' Assalamualaikum,'' Sapa Bapak itu
'' Waalaikumsalam,'' jawab Bu Fatim ibunya Syifa '' Mang Dudung, ada apa?''
'' Ini Bu Fatim, ada rombongan dari kota mau membantu korban banjir disini. ini Bu saya bawa Mereka'' jawab mang dudung nama Bapak itu.
'' oh ya, mari masuk Bapak bapak, sebentar saya panggil anak saya dulu'' ujar Bu Fatimah yang kemudian pergi ke dalam memanggil Syifa
'' Kenapa harus panggil anaknya ? emang ibu tadi bukannya Kades?'' tanya Chandra ke Mang dudung.
'' Itu tadi ibunya bu Kades kang, yang jadi Kades itu anaknya. Neng Syifa namanya'' terang mang Dudung.
Setelah beberapa menit akhirnya Syifa keluar. Betapa terkejutnya Chandra saat melihat wajah Assyifa, Gadis yang dia lihat minggu lalu yang memakai jilbab putih dengan senyum manis.
'' Assalamualaikum Tuan, selamat datang di Desa kami, perkenalkan saya Assyifa kepala Desa disini.'' sapa Syifa, Chandra masih saja bengong melihat Assyifa
'' ah..perkenalkan saya Chandra WijayaAtmaja dari Wijaya Corp. maksud kedatangan saya dan rombongan ingin membantu para warga disini yang terkena dampak banjir. Saya juga membawa tenaga medis untuk memeriksa para warga bila ada penyakit yang mereka keluhkan pasca banjir'' ujar Chandra.
'' Alhamdulillah, Anda sangat Dermawan sekali Tuan Chandra, saya mewakili para warga mengucapkan banyak terimakasih atas bantuan Tuan.'' Ucap Syifa terharu
'' Sama sama Bu Kades, apa kita langsung saja membagikannya ke warga atau bagaimana menurut bu Kades'' ujar Chandra
'' Sebaiknya segera dibagikan saja Tuan, nanti saya suruh warga membantu. untuk tenaga medis biar sebagian di Balai Desa saja, disana juga banyak warga yang mengungsi.'' jawab Syifa
Kemudian Chandra dan rombongan membagikan bantuan yang mereka bawa. Syifa juga membantu Chandra. Chandra sangat kagum dengan Syifa yang masih muda namun sudah bisa memimpin sebuah Desa. Syifa juga tak lupa memberikan pengumuman kalau Chandra yang memberikan bantuan. Para warga sangat bersyukur ada orang baik yang membantu. Sore hari selesai sudah semua bantuan tersalurkan. anak buah Chandra kembali pulang. Namun tidak dengan Chandra dan Fero, orang tua Syifa mengajak Chandra untuk makan malam bersama. Chandra pun tak bisa menolak karna ia ingin tau tentang Syifa si Kades Cantik.
'' Terimakasih Tuan Chandra dah mau makan malam bersama kami, kami bersyukur ada Tuan yang membantu warga disini'' ujar pak Hamid.
'' Ya pak Hamid saya juga senang bisa membantu warga disini. Bapak dan semuanya jangan panggil Tuan yah, saya sama saja seperti semuanya. semua hanya titipan Alloh SWT. panggil saja saya Chandra saja'' ujar Chandra, Syifa yang mendengar ucapan Chandra entah kenapa sedikit kagum.
'' Pak Chandra ini begitu baik,dan tidak sombong.padahal dia orang kaya, CEO perusahaan lagi. beruntung sekali jadi Istrinya pak Chandra.'' Batin Syifa
'' Tapi saya merasa tak enak kalau panggil nama, Bagaimana kalau Pak Chandra saja '' Ujar Pak Hamid
'' Ya pak Hamid, itu gak apa apa, Pak Hamid baik sekali, dan ini masakannya sangat enak dan Lezat'' puji Chandra. Fero hanya makan tanpa suara.
'' Ini semua Syifa yang masak, ibu hanya bantu bantu saja'' ujar Bu Fatimah. Syifa hanya tersenyum.
Setelah selesai makan, Pak Hamid mengajak Chandra ke ruang keluarga untuk ngobrol ngobrol sebentar sebelum Chandra pulang lagi ke Jakarta. Syifa pergi ke kamarnya setelah makan.
'' Pak Chandra sudah punya anak berapa? apa tidak apa istrinya ditinggal sendiri dirumah'' Tanya Pak Hamid
'' Saya belum menikah Pak'' jawab Chandra sambil tersenyum
'' Oh maaf, saya kira pak Chandra sudah menikah'' Pak Hamid mendadak tak enak hati sudah bertanya tentang anak istri kepada Chandra
'' Tak apa pak Hamid, mungkin belum waktunya. Pak Hamid sendiri punya anak berapa? Pak Hamid hebat mempunyai anak seorang Kades, Lantas dimana Pak Kadesnya, saya belum lihat'' Tanya Chandra
'' Anak saya 2.. Syifa dan Avicena. namun Chen sedang kuliah di Kairo, dan Syifa memang Kades tanpa Pak Kades. hehehe'' jawab Pak Hamid
''Maksud bapak?'' Tanya Chandra heran.
'' Sepertinya Hujan makin deras pak Chandra, sebaiknya Anda menginap saja disini, kemungkinan jalanan licin kalau lagi hujan begini '' Ujar Pak Hamid mengalihkan pembicaraan.
'' Iya Nak Chandra, bapak benar, menginaplah malam ini, nanti ibu siapkan kamarnya.'' Sambung bu Fatimah.
'' Baiklah, saya akan menginap malam ini. Terimakasih ya Pak Hamid dan Ibu Fatim. semoga Alloh membalas kebaikan Bapak ibu'' Ucap Chandra
'' Aamiin, Ayo nak Chandra ikut ibu,'' ajak Bu Fatim.
Akhirnya Chandra dan Fero menginap malam itu dirumah Pak Hamid. Syifa sendiri tidak tau kalau Chandra menginap, karna setelah makan malam Syifa tidak keluar kamar. Syifa malah di kamar memandangi Foto suaminya yang ia rindukan. hingga tak sadar dia tertidur saking lelahnya.
BERSAMBUNG
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 83 Episodes
Comments
susi 2020
🙄🙄😎
2023-04-01
0
susi 2020
😍😍😘🥰
2023-04-01
0
Ria Diana Santi
Salken Thor!
Mari saling dukung!
2021-04-03
0