Belajar Alkemis
Hari ketiga pun tiba,di pagi hari terlihat Louren dan paman Woh sedang menyiapkan makanan .
Paman Woh "hari ini kita akan belajar meracik Sebuah pil ."
Louren "Benarkah , ternyata guru hebat."
Paman Woh "Setelah makan ikut aku pergi ke kebun."
Setelah selesai makan mereka pun memutuskan untuk pergi ke kebun mengambil tanaman obat , setelah beberapa saat akhirnya mereka telah sampai di kebun tanaman obat .Paman Woh memetik beberapa tanaman , setelah selesai mereka pun pergi ke ruangan pengolahan obat .
Paman Woh "lihat dan perhatikan ,aku akan membuat sebuah pil."
Setelah memberitahu Louren ,paman Woh langsung memulai peracikan obat,kini satu persatu tanaman di masukan paman Woh . Setelah semua bahan obat dimasukkan api biru muncul di tangan kanan nya ,paman Woh langsung melakukan pembakaran secara bertahap.
Perlahan kuali obat Bersinar keemasan yang membuat Louren tidak bisa melihat proses pembuatan, perlahan sinar keemasan menghilang dan terlihat 1 Butir pil telah jadi .
Paman Woh "ini pil Naga Kegunaan nya untuk menambah stamina ."
Louren "wah aku mau ingin mencoba."
Paman Woh "sebelum mencoba kamu pelajari dulu proses pembukaan nya ,dan ini kitab nya ."
Louren "baik Guru."
Louren pun langsung membuka kitab itu untuk dipelajari , hari demi hari berlalu tidak terasa sudah 1 Minggu Louren mempelajari kitab yang diberikan paman Woh.
Louren "akhirnya aku selesai juga mempelajari kita ini,dan sekarang aku harus mencoba nya ."
Louren pun segera pergi ke kebun untuk mengambil tanaman obat , Setelah beberapa saat mengambil tanaman obat kini Louren sudah berada di depan Tungku obat .
Perlahan Louren mengeluarkan api merah di tangan nya sambil memasukkan tanaman ke dalam tungku ,semua tanaman sudah di masukan Louren ,namun sudah 1 jam tidak ada respon sama sekali dari tungku tersebut . Louren yang terlalu lama di depan tungku akhirnya ia ketiduran.
"Tidak ada suara ,kemana Louren ?" Gumam paman Woh,paman Woh pun segera berkeliling untuk mencari Louren , setelah beberapa saat berjalan paman Woh melihat Louren yang tertidur di depan tungku "anak ini Kenapa harus tidur disini." Sambil menggendong Louren ke tempat tidur.
tidak berapa lama Louren akhirnya terbangun "Obat ku."ucap Louren ,"obatmu sudah gosong menjadi abu."jawab paman Woh sambil menyiapkan makan.
"Guru kenapa aku bisa gagal meracik obat ?"
"Gunakan hatimu nak ?"jawab paman Woh
"Bagaimana cara nya ?" Gumam Louren kebingungan sambil menikmati makanan.
Setelah beberapa saat Louren memutuskan untuk mencoba meracik obat lagi.Di depan tungku kini terlihat gadis kecil dengan api merah di tangan nya ,Louren pun memasukan satu persatu bahan obat ke dalam tripod.
Louren "Api tunjukkan panas mu ."
Louren langsung mengalirkan api ke tungku ,merasa api kurang panas Louren menambah kekuatan api nya
"Jiwa api.".Kini badan Louren di selimuti api ,semakin lama proses pembuatan semakin tinggi api yang dikeluarkan Louren "Jiwa api Tingkat 2." Kini ruangan peracikan obat memancarkan hawa panas 70°c, paman Woh yang merasakan panas api mengerutkan keningnya sambil bergumam "apakah anak itu mau membakar tempat ini ha ha ha ."
Setelah beberapa saat cahaya keemasan keluar menerangi Louren , merasa sudah terlalu panas Louren mengeluarkan api dingin dari tangan kiri nya "jiwa es tingkat 2." Dalam sekejap hawa yang tadi panas kini suhu dingin memenuhi ruangan ,
"DUARRRRR." Ledakan terdengar
"Apa aku gagaL lagi ."sambil mengerutkan wajah sedih,namun setelah kabut asap perlahan menghilang Louren melihat pil di depannya ,Pil Berwana Putih bercampur merah muda .
Louren "guru aku berhasil."
Paman Woh "bagus sekali ,coba aku lihat pil mu."
Louren "ini guru."
Paman Woh "Louren ,aku tidak tau ini pil apa dan aku pertama kali melihat nya ."
Paman Woh pun mengajak Louren Kedalam hutan untuk mencoba pil yang baru iya buat , setelah di dalam hutan paman Woh melihat sebuah banteng . Melihat banteng menurut nya cocok , paman Woh langsung melepaskan pil kedalam mulut banteng itu.
Setelah beberapa saat banteng di hadapan mereka berubah menjadi manusia, Louren dan paman Woh ternganga melihat perubahan itu.
Paman Woh "apa yang terjad?"
Louren"aku tidak tau guru."
Banteng "hormat tuan ku."
Louren "tuanmu , Kenapa memanggilmu begitu?"
Banteng "anda telah memberikan aku kehidupan sempurna."
Paman Woh "Ternyata pil itu telah merubahmu ."
Setelah Beberapa saat paman Woh dan Louren memutuskan kembali , perlahan suara terdengar "tuan apakah tuan bersedia untuk membantu jenis hewan lain nya ?" Ucap Banteng , Louren terdiam sesaat lalu paman Woh membuka mulutnya "asal kalian setia kepada Louren makan kami akan membantu nya ." Banteng pun mengangguk setuju, setelah itu mereka segera kembali ke rumah karena hari sudah mulai gelap dan Banteng mengikuti dari belakang.
bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 162 Episodes
Comments
anggita
like👍
2021-07-31
1