"Erlyn lo kenapa?Capek ya?hhh" ledek Sasha kepada Erlyn.
"Gila ya kalian. Rasanya otak gue ngebul tau gak! Untung aja cuma 20" keluh Erlyn menundukan Kepala nya ke meja.
Semua soal telah di kumpul, kini sudah saatnya pengumuman siapa saja yang lolos ke babak selanjutnya.
"Adik-adik sekarang saatnya mengumumkan siapa yang bisa lanjut ke babak selanjutnya. Dari urutan ke 5 dengan nilai 40 ada kelompok 6!!" seru panitia yang di sambut sorakan dari kelompok 6.
"Urutan ke 4 dengan nilai 50 dari kelompok 2!!" Seru panitia, menjadikan isi ruangan semakin heboh.
"Urutan ke 3 dengan nilai 60 dari kelompok 7!!"
"Hore!! yes!! bagus!!"
Begitulah keriuhan di dalam aula semakin menjadi jadi.
" Urutan ke 2 dengan nilai 70 dari kelompok 1!!" seru Panitia makin heboh.
"Waaaa!!! Tim kita lolos!!" teriakan dari kelompok 1 menggema di seluruh ruangan.
"Eh.…kok tim kita gak di panggil. Lo tadi jawabnya asal-asalan ya" tanya Sasha pada Erlyn.
"Ya enggak tau. Apa yang muncul di otak gue ya itu jawaban gue. Kalau gak lolos ya jangan nyalahin aku dong, siapa suruh kalian gak mau ngerjain barengan" gerutu Erlyn.
"Yee, kok lo gitu sih"
"Iyaa, Erlyn kok gitu sih! kan kita juga masih pengen lolos babak selanjutnya" Teman-temanya ikut menyalahkan Erlyn.
"Ya udah sih, lagian soalnya susah banget. Kalian bisa lihat sendiri kan. Tim yang lain aja cuma dapet nilai segitu" Ucap Erlyn malas meladeni.
"Iya juga ya. Nilai nya kecil-kecil semua" timpal Sasha menambahi.
"Baik lah semuanya. Ini tersisa kelompok terakhir yang akan ikut ke babak selanjutnya. Ini tim yang paling hebat. Karena bisa mengerjakan semua soal dengan nilai sempurna" seru panitia makin membuat jantung deg deg kan.
"Gila siapa yang bisa dapet nilai sempurna!!" Teriak Meli langsung berdiri karena kaget.
"Eh!! lo kenapa? santai aja kali, lagian kita juga udah jadi urutan ke 2" tegur Gio sambil menarik Meli agar duduk lagi.
"Ehh, iya ya. Hebat bener, siapa yang bisa dapet nilai sempurna" tanya Sasha bingung.
"Enggak tau" ucap Erlyn sambil menaikan kedua bahu nya.
"Erlyn yang bisa!!" Teriak Berlyn tanpa mengubah ekspresi nya.
Semua mata tertuju pada Berlyn, Hingga ruangan menjadi hening kembali. Erlyn juga terkejut dengan pernyataan dari Berlyn. "Sejak kapan dia dukung gue" batin Erlyn dalam hati.
krik…krik…hening…
"Ehh!! iya. Benar sekali!!! Kelompok 3 yang mendapat nilai semmmpurrna!!…" teriakan panitia di tengah keheningan menambah suasananya menjadi canggung.
krik…krik…senyap…
Semua mata beralih ke depan, tatapan penuh tanya tertuju pada kakak panitia.
Tik…tok…tik…tok…(suara jarum jam)
"Hahahahaha" se isi ruangan itu tertawa bersama-sama. Keheningan pun hilang dalam seketika, karena semua merasa lucu akan keheningan saat itu. Kejadian itu menjadi momen paling tak terlupakan bagi peserta MOS.
Hingga akhirnya mereka melanjutkan pertandingan hingga sore hari, kelompok 3 menjadi kelompok yang memenangkan pertandingan hari itu. Hingga di penghujung hari, semua peserta MOS melakukan upacara penutupan di lapangan. Upacara berjalan lancar, dan kini tiba saat paling mengejutkan.
"Baiklah adik-adik semua, mohon tunggu sebentar. Sebelum kita semua pulang ke rumah masing-masing. Kami akan memberikan acara tambahan, yaitu pemberian mahkota raja dan ratu bagi peserta yang paling unggul. Setelah para panitia rapatkan, kita telah menentukan siapa raja dan ratu pada tahun ini" ucap ketua OSIS dengan penuh semangat. Membuat semua peserta bersorak ramai.
"Mahkota Raja dan Ratu tahun ini jatuh kepada!!…" teriak Ketua OSIS sengaja di henti agar jadi makin penasaran. "Berlyn dan Erlyn!! berikan tepuk tangan yang meriah!!" seru Ketua OSIS dengan penuh semangat menjadi semakin riuh orang bersorak-sorai.
"Bagi Berlyn dan Erlyn silahkan maju ke depan!" seru Ketua OSIS sambil mempersilahkan dengan tangannya.
Mereka pun maju ke depan bersama. Ya karena memang mereka kebetulan berbaris di tempat yang tidak jauh, lebih tepat nya Erlyn sengaja berbaris di dekat Berlyn. Mereka memakai mahkota yang sama, dan melakukan sesi pemotretan dengan para panitia. Tetapi pandangan Erlyn hanya tertuju kepada Berlyn. Erlyn tersenyum menatap wajah pemuda yang di sampingnya itu. Biarpun Erlyn sudah tahu kalau Berlyn tak menyukai nya. Erlyn tetap tak bisa memungkiri, entah sejak kapan ia mulai menyukai lelaki yang seperti gunung es itu.
*
*
*
Hmm🤔 apa ya.
Aku cuma mau bilang😁 Dukung novel ini dengan memberikan like ya🤣
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 69 Episodes
Comments