Sahabat Ayah

...๐Ÿ’š๐Ÿ’š๐Ÿ’š...

..."Pertemanan Di dunia hanya sementara, maka dari itu bijaklah dalam memanfaatkan waktu pertemanan untuk urusan akhirat juga, agar nantinya tidak hanya berteman di dunia, melainkan juga berteman di surga."...

...#Bersamamu, Imamku...

...๐Ÿ’š๐Ÿ’š๐Ÿ’š...

Hari ini Jinan tidak pergi ke kantor karna hari ini hari libur. Maka dari itu, Jinan menjalani hobinya yaitu membuat kue.

"Anak bunda mau buat kue ya, mau buat kue apa, sayang?" Tanya bunda dari arah kamar.

"Eh iya ni bunda, Jinan kan lagi libur jadi ya Jinan mau buat kue aja. Rencananya Jinan mau buat brownis keju bunda." Jawab Jinan yg sedang sibuk menyiapkan bahan bahan membuat kue.

"Oh gitu... Ya udah bunda bantu ya, soalnya bunda juga lagi nganggur, ni." Sahut bunda.

"Masya Allah... Siap siap, jadi kamu akan kesini dengan istri mu. Baiklah kutunggu di rumah ya. Pintu rumah kami terbuka selalu untuk kalian." Terlihat ayah berbicara lewat telpon dengan raut wajah sumringah.

"Kenapa itu ayah, bun? Kok keliatan nya seneng banget ya." Ucap Jinan yg merasa aneh dengan ayahnya yg tiba tiba girang saat berbicara di telpon.

"Gak tau itu ayah. Lagi dapat job besar mungkin di kantor." Jawab bunda tertawa kecil.

Laki laki paruh baya itu pun menghampiri dua bidadari yg sedang membuat kue itu di dapur. Seorang ayah dan suami yg sangat menyayangi keluarga nya, dia adalah ayah Aiman ayahnya Jinan.

"Hmm bidadari bidadari ayah ini lagi buat apa?" Tanya ayah yg sudah sampai di dapur.

"Jinan sama bunda mau buat brownis keju ayah, mumpung Jinan gak ngantor juga kan." Jawab Jinan tersenyum, ayah hanya mengangguk.

"Tadi ayah dapat telpon dari siapa? Kok keliatan nya seneng banget gitu." Tanya bunda dengan rasa penasaran nya.

"Iya ayah, kayaknya lagi dapet proyek besar ya?" Sahut Jinan yg ikut penasaran.

"Haduh haduh... Bukan sayang, ayah seneng bukan karna dapat proyek besar. Tapi ayah seneng karena sahabat ayah dari kecil mau main ke rumah kita malam ini." Jelas ayah dengan mata yg penuh kebahagiaan.

"Oh maksudnya tuan Abbas ya, Yah? Bukannya dia dan istrinya lagi di Turki ya, Yah?" Bunda ikut menimpali perkataan ayah dengan pertanyaan.

"Iya Bun, memang dia tinggal di Turki dengan istrinya. Tapi saat ini beliau lagi ada di Indo untuk beberapa waktu aja. Ya katanya sih mau menikahkan anaknya gitu." Jelas Ayah menjawab pertanyaan bunda.

"Wah jadi anaknya mau menikah ya... Masya Allah." Ucap bunda kagum, ternyata anak dari sahabat baik suaminya itu sudah ingin menikah.

"Kalau begitu, kita buat brownis yg banyak aja bunda. Sekalian untuk menjamu sahabat ayah nanti malam." Sahut Jinan.

"Ya itu ide bagus, sayang. Ya udah ayah mau ke depan dulu ya, kalian selesaikan saja membuat kuenya." Ucap ayah Aiman setuju.

Jinan dan bunda pun melanjutkan membuat kue brownis sekaligus membuat kue untuk menjamu sahabat ayah.

...__________________...

Setelah selesai membuat brownis keju, Jinan mengantar sebagian brownis buatannya kepada sahabat sahabat nya.

Selesai mengantarkan brownis ke rumah Rere dan Aurel, Jinan merapikan semua rumah dan menyiapkan beberapa masakan juga untuk menyambut kedatangan sahabat ayah.

Tok tokkk tokkk

"Jinan... Tifah" Panggil bunda mengetuk kamar Jinan.

"Iya bunda... Sebentar..." Jawab Jinan dan Tifah secara bersamaan.

"Buruan keluar ya sayang. Soalnya sahabat ayah sudah sampai." Pinta bunda memberitahu kan kepada kedua putrinya yg sedang berdandan.

"Iya bunda."

"Kamu lama banget sih, Fah dandannya, udah gitu numpang lagi dandannya di kamar Mbak." Protes Jinan pada Tifah, karna Tifah sangat lama kalau berdandan.

"Ya maaf, abisnya di kamar Tifah gak puas dandannya. Karna kaca rias nya kurang besar. Hehehe." Jawab Tifah menyengir kuda.

Jinan hanya mendengus melihat adiknya itu. Memang sudah menjadi tabiat Tifah kalau berdandan selalu lama dan selalu merepotkan Jinan setiap berdandan.

Selesai Jinan dan Tifah selesai berdandan, mereka berdua langsung keluar dari kamar untuk menemui sahabat ayah.

"Assalamu'alaikum ..". Ucap Jinan dan Tifah bersamaan seraya menangkupkan kedua tangan nya di depan dada.

"Wa'alaikumussalam warahmatullahi wabarakatuh." Jawab semua orang yg berada di ruang tamu bersamaan.

"Sini duduk, sayang." Ujar bunda menepuk tempat di sebelah nya supaya kedua anaknya ikut duduk di samping nya.

Jinan dan Tifah hanya tersenyum lalu ikut duduk di samping bunda. Ayah pun memperkenalkan kedua putrinya kepada sahabat nya itu.

"Nah Abbas, ini putri Putri ku." Ucap ayah pada sahabat nya.

"Nak ayo berkenalan." Perintah ayah pada Jinan dan Tifah.

"Jinan om." Jinan hanya menangkupkan kedua tangan nya saat berkenalan dengan tuan Abbas, sahabat ayah. Begitu juga dengan Tifah, Tifah pun berkenalan dengan menangkupkan tangannya. Mereka memahami perilaku Jinan dan Tifah itu.

"Jinan Tante." Jinan dan Tifah juga berkenalan dengan istri Abbas dengan mencium tangannya.

"Wahh anak anaknya cantik ya, bunda." Ujar Ais, istri sahabat nya Ayah.

"Terima kasih, mbak." Jawab bunda mewakili kedua anaknya.

"Bunda, Jinan sama Tifah mau ambil jamuan dulu ya di belakang." Bisik Jinan pada Bunda.

"Iya, sayang." Jawab bunda.

Jinan dan Tifah pun pergi ke dapur untuk mengambil jamuan. Jinan membawa brownis keju yg dibuatnya tadi siang bersama bunda. Sedangkan Tifah membawa minuman hangat, karna cuaca nya sedang sedikit dingin.

"Silahkan diminum dan dinikmati hidangan nya om, Tante." Ucap Jinan mempersilahkan kepada sahabat ayah dengan sopan.

"Iya cantik... Terima kasih ya." Jawab Ais.

Sekejap pun semua orang menikmati hidangan yg sudah disiapkan dan mereka memuji brownis keju yg dibuat oleh Jinan.

"Wahhh enak sekali ini brownis nya. Siapa yg buat, bunda?" Tanya Ais sekaligus memuji brownis keju tersebut.

"Itu buatan Jinan, mbak. Kebetulan dia sangat suka buat kue." Jawab bunda melirik dan menggenggam tangan Jinan. Sedangkan yg dipuji hanya senyum senyum tersipu.

"Iya Tante, mbak Jinan ini hobi buat kue. Dan kue kue buatan mbak Jinan itu enak enak. Uhmm Masya Allah deh pokoknya Tante." Sambung Tifah yg ikut memuji Jinan.

"Jinan sekarang aktivitas nya apa, nak?" Tanya Ais.

"Kalau pagi sampai sore Jinan kerja, tante. Tapi kalau malam, biasa Jinan ikut bunda ke pengajian." Jawab Jinan lembut.

"Loh, terus waktu mainnya kapan? Kumpul kumpul sama temen gitu?" Tanya Ais lagi.

"Jinan sama temen temen Jinan biasanya juga ngumpul kalau di pengajian, tante. Karena kami memang gak suka nongkrong di luar, paling sesekali kalau lagi pengen makan di luar. Karena bagi Jinan, pertemanan di dunia ini kan cuma sebentar, jadi ya harus pintar pintar memanfaatkan waktu pertemanan kita untuk urusan akhirat juga. Supaya gak cuma berteman di dunia aja, tapi juga di akhirat." Jelas Jinan penuh kelembutan.

"Masya Allah. Ternyata anak bunda ini gak cuma cantik di dalam aja, ya. tapi juga cantik di dalam." Ujar Ais yang kagum dengan kesopanan Jinan.

"Alhamdulillah, mbak." Jawab bunda.

"Gimana kalau Jinan tante jodohin sama anak tante?" Ceplos Ais.

"Uhukk uhukk." Seketika Jinan yang sedang minum langsung tersedak saat mendengar penuturan Ais.

"Hehhehhe... Tante becanda kok, Ji." Timpal Ais.

Ntahlah, mau itu serius atau bercanda, tetap saja membuat Jinan salah tingkah. Ya meskipun Jinan belum mengenal anaknya Ais.

Semua orang tersenyum ke arah Jinan, membuat Jinan semakin tersipu. Mereka pun melanjutkan obrolan nya setelah selesai menikmati jamuan.

.

.

.

.

Bersambung...

Jangan lupa tinggalin jejak ya dengan cara like komen dan vote ya supaya author nya makin semangat buat up ๐Ÿฅฐ๐Ÿค— Wa'alaikumussalam warahmatullahi wabarakatuh

Terpopuler

Comments

Kamisa Daeng Lebang

Kamisa Daeng Lebang

jadi penasaran nih, lanjut thour!!

2023-02-27

0

Erna Fadhilah

Erna Fadhilah

cerita nya bagus thor

2022-06-11

1

๐•ฎ๐–Žา‹๐–™๐–† ๐•ธy๐Ÿ’ž Manis ล”แบฐแญ„

๐•ฎ๐–Žา‹๐–™๐–† ๐•ธy๐Ÿ’ž Manis ล”แบฐแญ„

lnjt

2021-03-23

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!