...๐๐๐...
..."Kedudukan seseorang tidak akan mampu menjadikan orang tersebut dimuliakan, karena kemuliaan hanya akan datang saat hati memiliki ciri khas untuk terus berbuat kebaikan"...
...#Bersamamu, Imamku...
...๐๐๐...
Hari ini, tampak seorang gadis sedang berbincang bincang ria dengan teman temannya di sebuah taman kota. Terdapat tiga gadis yg mengenakan pakaian syar'i dan jilbab labuh menjuntai sampai lutut mereka.
Tiga orang gadis ini sudah bersahabat sejak lama. Aurel, Rere dan Jinan. Itulah nama para gadis Soleha tersebut. Mereka sedang menikmati suasana taman kota yg sangat indah dan sejuk sambil menunggu waktu istirahat kantor mereka selesai.
"Re... Katanya kamu dilamar ya sama anak nya ustadz?" Tanya Aurel tiba tiba.
"Hah.. seriusan, ihh kenapa aku gak tau sih." Sahut Jinan memonyongkan bibirnya.
"Hehehe iya Ji, maaf ya aku gak bilang bilang. Soalnya awalnya aku juga gak yakin untuk menerima lamarannya." Balas Rere.
"Kenapa gak yakin? Kan dia anak Ustadz, udah pasti nya dia laki laki yg baik, dong." Jinan heran, kenapa Rere malah tidak yakin dengan lamaran seorang anak Ustadz.
"Ya abisnya aku itu gak pernah ketemu sama dia Ji, aku juga belum mengenal dia kan?" Rere terlihat bimbang saat ini.
"Re.. Dengerin nih ya, dalam islam kita kan gak dipersulit. Ada proses ta'aruf kan yg bisa buat kamu dan pemuda itu saling mengenal satu sama lain." Jelas Jinan meyakinkan sahabat nya itu.
"Nah iya Re, bener tu yg dibilang sama Jinan." Sahut Aurel.
"Tapi.." Rere tampak gelisah saat ini, ia memutar mutar ujung Khimar nya.
"Tapi apa Rere? Apa kamu mau pacaran sama dia untuk mengenal dia, kamu mau kayak anak zaman sekarang yg menjadikan pacaran sebagai proses pengenalan seorang pemuda. Tentu enggak kan?" Jinan menjelaskan dengan baik kepada Rere. Sedangkan Rere hanya diam mendengar perkataan Jinan.
"Lagi pula pacaran dilarang kan dalam Islam? Ada jalan yg mudah dan gak menimbulkan dosa, terus kenapa harus memilih jalan yg sesat dan dapat menimbulkan dosa?" Sambung Jinan lagi.
"Hmmm iya Ji, kamu bener. Huhh bismillah aja deh, ntar aku bilang sama ayah dan ibu untuk mengajukan ta'aruf dulu dengan pria itu." Ucap Rere sedikit terlihat tenang.
"Nah si Rere udah ada calon nih! Gimana dengan princess Soleha kita yg satu lagi ini? Apa udah menemukan pangeran hati?" Ucap Aurel seraya menyenggol lengan Jinan dengan tatapan jahil.
"Ishh apaan sih Aurel, kan jodohnya belum ada." Balas Jinan yg terlihat salah tingkah.
"Ehh tapi kamu harus coba buka hati loh, Ji. Kami liat kamu itu selalu tertutup sama laki laki. Bahkan selama kita bareng bareng selama 5 tahun, kamu gak pernah tu deket sama laki laki." Ujar Rere menanti jawaban Jinan.
"Kalian ini... udah lah jangan godain aku kayak gitu. Lagi pula jodoh ku kan udah diatur Allah, aku yakin pasti jodoh ku juga lagi menunggu pertemuan kami.' Jawab Jinan tersipu malu.
"Cieeee...." Ucap Rere dan Aurel menyoraki Jinan.
"Ada yg lagi menunggu pangeran berkuda putih, ehh bukan bukan, tetapi pangeran berkopiah putih. Hahhaha." Sahut Rere dengan girang.
"Ah udahlah... Ayo kita balik ke kantor." Jinan langsung berdiri dari tempat duduknya dan berjalan menuju kantor.
Rere dan Aurel pun mengikuti nya, tetapi mereka juga terus mengganggu Jinan. Sehingga Jinan merasa terus tersipu, apalagi saat mereka menyebut nyebut nama Arka. Itu membuat Jinan lebih tersipu lagi.
Karna Arka adalah atasan mereka yg sangat baik dan juga Soleh. Arka juga tergolong religius dan taat agama. Dengan wajah nya yg tampan dan kepribadian nya yg humble menarik perhatian banyak wanita termasuk Jinan. Tetapi Jinan hanya sekedar mengagumi nya saja, ia tidak mencintai Arka. Karna Jinan memantapkan hatinya untuk tidak mencintai laki laki manapun sebelum menikah. Ia hanya mau mencintai suaminya saja nanti.
Saat melanjutkan perjalanan ke kantor, tiga sahabat ini melihat ada keributan di pinggir taman. Mereka pun berusaha mendekat untuk melihat apa yg terjadi. Tetapi mereka tidak bisa melihat lebih dekat karna ada banyak kerumunan laki laki disana dan mereka harus menjaga jarak.
"Ya Allah ada apa itu?" Tanya Jinan melihat kerumunan di pinggir jalan.
"Kayaknya ada masalah gitu deh." Jawab Aurel.
"Ehh liat itu deh... Kayaknya itu masalah rumah tangga ataupun sepasang kekasih deh." Sahut Rere menunjuk ke arah kerumunan.
Mereka melihat sedikit lebih dekat ke tempat yg bisa terlihat lebih jelas kejadian apa sebenarnya itu. Tampak seorang wanita sedang diperebutkan oleh dua orang pria disana. Satu orang pria terlihat lebih seperti seorang preman sedangkan yg satunya terlihat seperti pria baik.
Tetapi tiba tiba, pria yg tampak seperti preman ini menunjang pria yg satunya dan terus memukulinya. Ia pun juga ingin menampar wajah wanita yg ingin menghentikan permainan nya itu. Jinan tak kuasa melihat wanita itu hendak ditampar, Jinan pun menutup matanya dengan kedua tangan. Tetapi tiba tiba...
"Hentikan!!" Terdengar suara bariton dan tegas dari seorang pria.
Jinan mendongak kan pandangan nya dan melihat ke arah kerumunan lagi. Ia melihat seorang pria dengan jas hitam sudah menghentikan tangan preman tadi untuk menampar sang wanita.
"Apa anda tidak tau malu, anda ingin menampar wanita ini? Apakah begini caranya bersikap dengan seorang wanita?' Tanya pria yg baru datang tadi dengan suara yg lantang.
"Heee bro.. Apa urusan Lo sama dia? Ini itu urusan rumah tangga gue, jadi Lo gak usah ikut campur." Ucap preman tersebut sambil mendorong pria ini tadi.
"Apa? Saya tidak boleh ikut campur? Saya akan ikut campur apabila ini mengenai masalah penjatuhan harga diri wanita.' Pria baik itu tadi pun merasa geram dengan preman itu.
"Lagi pula kalau ini masalah rumah tangga, tak seharusnya anda mempertontonkan nya pada khalayak seperti ini. Dan Kalau pun anda menyelesaikan nya di rumah, anda tidak perlu main tangan." Tegas pria baik itu.
"Sekarang anda pergi, atau anda mau saya antar ke neraka?" Ucap pria baik itu dengan lantang.
"Ayo pergi sekarang juga." Titah pria itu berteriak sekali lagi dan akhirnya preman itu meninggalkan tempat itu dengan tatapan sinis mengarah pada seorang wanita yg ada disitu.
Semua orang yg berkerumun pun bubar meninggalkan tempat itu, tetapi tidak dengan Jinan. Jinan masih mematung melihat ke arah pria baik tadi.
"Mas terima kasih sudah menolong saya dan istri saya. Kalau mas datang pasti saya dan istri sudah disiksa dengan pria itu tadi." Ucap seorang pria yg tadi dipukuli oleh pria preman tadi.
"Iya mas mbak tidak apa apa."Jawab pria baik itu tadi.
Saat pria yg terpukul oleh preman tadi sedang ingin duduk di salah satu bangku taman, dan seorang wanita itu membantu nya, tiba tiba pria baik itu pergi begitu saja tanpa berkata kata.
"Ehh mas mas.... tunggu dulu " Teriak seorang wanita tadi.
"Ya Allah padahal kita belum berkenalan dengannya." Ucap pria lemah tadi dengan kecewa.
Jinan yg memperhatikan pria baik itu dari tadi, merasa sangat kagum. Walaupun penampilan nya terlihat seperti orang kaya dan tampang nya pun sangat dingin, tetapi ia sangat menghormati dan bisa menjaga kehormatan seorang wanita.
"Masya Allah luar biasa sekali dia." Ucap Jinan kagum.
Tanpa sadar, ternyata Jinan sudah ditinggalkan oleh sahabat nya. Jinan pun langsung pergi dari tempat itu dan langsung menghampiri sahabat nya di kantor.
.
.
.
. Bersambung...
Jangan lupa tinggalin jejak ya dengan cara like komen dan vote ya supaya author nya makin semangat buat up ๐ฅฐ๐ค
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 50 Episodes
Comments
NAIM NURBANAH
keren
2021-11-30
0
๐ฎ๐า๐๐ ๐ธy๐ Manis ลแบฐแญ
lnjt lg thor
2021-03-22
0