Kenan mengantar Nadia sampai ke tempat kostnya. memang Nadia selama ini kost
di tempat kost khusus cewek. sebelum dia menjadi Asisten Dosen, dia bekerja paruh waktu di toko. dia selalu mengambil sift malam. tapi semenjak dia menjadi Asisten Dosen, dia tidak perlu lagi bekerja keras untuk membayar kost dan makan sehari-hari. karena bayaran menjadi Asisten Dosen cukup untuk memenuhi kebutuhannya.
Kenan kembali mengemudikan mobilnya.
dia akan pulang ke rumah Neneknya. mungkin sekarang dia akan dimarahi gara-gara kemarin malam tidak pulang ke rumah. tapi baginya itu sudah biasa. Kenan tetap sering menginap walaupun dia sering dapat omelan dari Neneknya.
Nek sandra sudah stand by didepan rumah.
dia sedang menunggu kepulangan cucu satu-satunya.
"Enak yah yang baru pulang, semalam keluyuran tidak jelas." Nek Sandra sudah melipas kedua tangannya diatas dada.
"Kenan menginap ditempat Reyhan Nek." ucap Kenan
"Bagus yah seneng-seneng diluaran. tidak ngasih kabar ke Nenek dulu."
"Memangnya Kenan anak kecil Nek, kok harus kasih laporan segala."
"Ayo ikut Nenek!" Nek Sandra menarik tangan Kenan. mereka sekarang sudah berada
diruang keluarga.
"Kenan, kamu ini sudah 20tahun loh. Papah kamu itu menyuruh kamu belajar mengenai bisnis dari umur 18tahun. tapi nyatanya sekarang kamu masih asyik main diluaran. kamu itu harus serius belajar sama Om Leo." ujar Nek Sandra
"Tapi Nek, Kenan masih muda loh. Kenan masih ingin seneng-seneng kayak teman kuliah lainnya." ucap Kenan yang membantah omongan Neneknya.
"Kamu sudah dewasa Kenan, harusnya kamu belajar bertanggung jawab. perusahaan itu sekarang sudah menjadi tanggung jawabmu. kamu secepatnya akan menggantikan posisi Om Leo sebagai direktur." ujar Nek Sandra yang sudah lelah menghadapi cucunya.
"Tapi Kenan belum siap Nek." Kenan tetap menolak untuk belajar bisnis.
"Tidak ada penolakan! mulai besok, sepulang kuliah kamu harus datang ke perusahaan. Nenek kasih waktu untuk kamu bersenang-senang selama ini sudah cukup. sekarang waktunya belajar mandiri." pinta Nek Sandra
Kenan hanya pasrah saja. memang selama ini Nek Sandra sudah sering menasehatinya. tapi Kenan selalu membantah semua perkataan Neneknya. bagi Kenan, hidup itu cuma satu kali. jadi pergunakanlah semua waktumu untuk bersenang-senang.
Setelah Nek Sandra selesai berbicara, Kenan segera beranjak pergi ke kamarnya untuk beristirahat.
Tring tring
Kenan yang baru memejamkan matanya dikagetkan dengan bunyi ponselnya yang berdering. terlihat nama ibunya yang tertera di layar ponsel.
📞"Haloo Mah, ada apa?" tanya Kenan yang baru mengangkat panggilan telponnya.
📞"Kenan sayang, Mamah sama Papah akan menunda kepulangan kita. kami tidak bisa pulang bulan depan karena Papahmu masih mengurus pekerjaan yang sangat penting. paling dua bulan lagi kita baru pulang." ujar Bu Raina ibunya Kenan.
📞"Lalu?"
📞"Kamu ditelpon orang tua tidak ada basa-basinya sama sekali. memangnya kamu tidak kangen sama Mamah?" tanya Bu Raina dari balik telpon.
📞"Kangen sih, tapi sudah terbiasa hidup sama Nenek." Kata Kenan yang memang kekurangan kasih sayang dari kedua
orang tuanya. apalagi mereka yang jarang pulang ke tanah air. karena lebih mementingkan urusan pekerjaan. Bu Raina juga sudah program anak kedua sejak lama namun belum hamil juga. dan itu yang membuatnya untuk ikut suaminya.
📞"Nanti biar sekalian pengesahan pertunangan kamu dan Sintia. Mamah tidak mau pertunangan kalian ditunda-tunda lagi."
📞"Tapi Mah, kenapa tidak nunggu Sintia gede dulu? kalau sekarang masih bocih Mah, bukan tipeku." ucap Kenan
📞"Justru itu yang membuat kalian cocok, usia kalian beda tiga tahun. memangnya kamu mau nyari yang tante-tante." Bu Raina berkata kepada anaknya.
📞"Justru tante-tante sexy lebih menggoda Mah. dari pada bocil kayak Sintia."
📞"Astaga Kenan, kamu itu matanya masih normalkah?" tanya Bu Raina
📞"Normal dong Mah, apalagi lihat yang uhuyyy ekhm ekhm."
📞"Tahu ah, Mamah matiin." Bu Raina langsung memutuskan panggilan telponnya. karena jika bicara dengan anaknya tidak akan ada ujungnya. persis sekali dengan suaminya saat muda dulu.
Setelah selesai berbicara dengan ibunya, Kenan memilih untuk tidur lagi.
Tok tok tok
Nek Sandra mengetuk pintu kamar cucunya. sejak sore cucunya belum keluar kamar. bahkan dia melewatkan makan malamnya.
"Ken...Kenan..."Nek Sandra berteriak sambil mengetuk keras pintu kamar Kenan.
Hingga Nek Sandra cape sendiri berteriak. Kenan tetap tidak keluar dari kamar.
Kakek Wijaya menghampiri istrinya yang sedang berteriak-teriak di depan kamar Kenan.
"Ada apa sih Nek?" tanya Kakek Wijaya
"Ini loh yang, Kenan tidak keluar dari tadi sore." ucap Nek Sandra memberitahukan kepada suaminya.
"Palingan dia tidur Nek, ayo mending kita lanjutin main pijit-pijitannya." ucap Kakek Wijaya
"Ayo yang" Nek Sandra menggandeng tangan suaminya. mereka pergi menjauh dari depan kamar Kenan.
°°°°
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 228 Episodes
Comments
Nadia N
kek tolong ya 😭😅
2022-01-12
0
Nonny
hhii kenan berani ya sama mamahnya
2021-12-28
0
Fiah msi probolinggo
selalu tinggalkan jejak kak dari PenaAutoon
2021-12-27
0