Keesokan harinya di kontrakan kecil milik Nabila,seperti pagi-pagi yang selalu ia lewati, hari ini Nabila telah berpakaian rapih dan siap untuk berangkat kerja.
Karena tadi malam Nabila tidur terlalu larut, akhirnya pagi ini ia terlambat bangun dan sedikit kesiangan.
Ia pun begegas,lalu menutup pintu dengan sedikit kencang.
Brugh...
Ceklek..
Ceklek..
Ceklek..
Nabila mengunci pintu.
Setelah ia memasukan kunci kontrakan nya kedalam tas,Nabila pun bergegas,ia melangkah kan kaki nya sedikit berlari.
" Aduh kesiangan ini mah!" Pekik Nabila,mata nya melihat jam yang melilit di lengan nya, dengan kaki yang terus berlari.
Ketika ia sudah berlari keluar Gang dan menyusuri jalanan kota,ada seseorang yang berteriak memanggil nya.
"Hey!!" Teriak nya namun di hiraukan oleh Nabila.
Gadis itu terlihat masih berlari dengan tergesa-gesa.
"Nabila!" Teriakan itu semakin kencang,namun tetap tak ada jawaban dari sang pemilik nama.
Meresa terus di hirau kan,akhir nya ia berlari menyusul Nabila dengan langkah lebar nya.
Dapp..
Tangan kekar lelaki itu berhasil meng genggam lengan Nabila,hingga membuat Nabila berbalik mengahadap ke arah nya.
"Awwww!!"Pekik Nabila yang merasa sakit di pergelangan tangan nya akibat cengkraman erat lelaki yang sedari tadi memanggil diri nya.
"Apa kau tuli hah?!" Tegas pria itu kepada Nabila dengan tatapan tajam.
"Ti-tida tuan,telinga saya masih bekerja dengan baik" Nabila menggeleng kan kepala nya, melihat lelaki itu menatap nya dengan tajam Nabila pun sedikit takut dan glagapan.
"Aku memanggil mu,tapi kau terus menghiraukan ku!" Jelas nya kembali.
"Tuan lepas,saya sudah terlambat!" Nabila berusaha melepas kan genggaman tangan kekar itu di lengan nya.
"Apa kau lupa hari ini kau sudah berjanji pada ku untuk menemui kedua orang tua ku?!" Tanya pria itu penuh penekanan.
"Astaga,maaf kan saya tuan,saya lupa." Nabila menepuk jidat nya." Tapi bagai mana dengan surat izin kerja saya." Tanya Nabila .
"Cepat ikuti aku ,dan masuk lah kedalam mobil! "Aldrich melepas kan cengkraman nya secara kasar,hingga membuat Nabila sedikit terdorong.
"Baik tuan." Pandangan Nabila pun sedikit tertunduk,langkah kaki nya mengikuti pria yang selalu bersikap se-enak nya.
"Masuk!!" Titah nya dengan suara dingin.
Tidak aja sepatah kata pun dari Nabila,ia hanya mengangguk menuruti perintah Aldrich.
Lelaki dengan setelan jas berwarna hitam itu mulai melajukan mobil mewah nya dengan kecepatan sedikit kencang.
Tak ada obrolan di dalam mobil selama perjalanan,Aldrich yang pokus mengemudi dan Nabila yang hanya tertunduk sedari ia memasuki mobil.
Setelah berjalan beberapa menit,mobil itu pun kini memasuki salah satu mall dan mulai memarkir kan nya.
"Turun!" Perintah Aldrich kepada Nabila manun tetap dengab sikap dingin nya.
"Maaf tuan,apa saya harus berpakaian seperti ini menemui orang tua anda?!" Tanya Nabila berusaha ramah agar singa di samping nya tidak mengaum kembali.
"Kau sangka aku bodoh itu?!aku kesini untuk memperbaiki penampilan mu bukan untuk bertemu orang tua ku!" Jelas nya.
Nabila pun hanya terdiam mendengar penjelasan om-om menyeram kan yang ada di dekat nya saat ini.
Setelah Nabila dan Aldrich menuruni mobil, langkah nya mulai berjalan memasuki mall dan mulai mencari toko pakaian khusus prempuan.
"TOLONG PILIH KAN BEBERAPA POTONG BAJU UNTUK NYA!!" Titah Aldrich kepada semua pegawai yang berada disana.
"Baik tuan." Jawab nya bersamaan lalu mulai mencarikan baju untuk gadis yang tengah berdiri dengan pakaian yang jauh dari kata mewah.
"Nona boleh ikut saya." Ajak salah satu pegawai butik kepada Nabila.
"Ah iya mba." Nabila pun beranjak mengikuti petugas wanita tersebut.
"Ini,silah kan di coba!" Sahut nya sambil menyerah kan beberapa potong baju kepada Nabila.
Nabila pun mulai memasuki ruang ganti baju dengan beberapa potong baju di lengan kiri nya.
Tangan Nabila mulai melihat bandrol harga yang tersemat di dalam.
"Ya tuhan tiga belas juta!!" Mata nya membulat sempurna kala melihat harga yang tercantum di gaun panjang berwarna merah.
"Hah dua puluh delapan juta!!" Nabila kembali terkejut,sampai suara nya sedikit berteriak.
Ketika tengah melihat setiap harga yang tertera di gaun yang ia tengah bawa Nabila pun kembali di kaget kan dengan suara pria yang mulai berteriak pada nya.
"Apa kau tidur,kenapa lama sekali ?" Tanya Aldrich kepada Nabila.
"Tu- tunggu sebentar tuan saya sedang memakai nya!!" Jawab Nabila.
Nabila pun mulai memakai gaun selutut berwarna merah,lalu membuka pintu.
"Tuan yang ini bagai mana?!" Tanya Nabila.
"Ganti ." Titah pria itu tanpa melihat ke arah Nabila.
Nabila pun kembali masuk dan menutup pintu ruang gantinya,lalu mulai memakai gaun berwarna hitam dengan bagian dada sedikit terbuka .
"Tuan? " Belum selesai Nabila berbicara.
"Ganti,kau terlihat seperti jalang,kalau seperti itu!" Mendengar pernyataan Aldrich Nabila pun menghela nafas nya.
Nabila pun kembali kedalam ruang ganti lalu mulai mengganti baju nya dengan gaun berwarna peach.
Nabila pun menutup mata lalu menghembus kan nafas nya perlahan.
"Tuan? " Panggil Nabila,lelaki itu menatap nya tampa sepakah katapun.
"Gaun-gaun ini mahal tuan,tidak cocok dengan tubuh ku." Jelas Nabila dengan tatapan sendu ke arah Aldrich.
"Ti- tidak,kau cocok dengan yang ini!" Jelas Aldrich glagapan , mata nya membulat sempurna,ia melihat sisi lain dari gadis kampung yang berada di hadapan nya
"Hah?!" Nabila menghembus kan nafas nya .
"Akhirnya." Gumam Nabila dengan telapak tangan mengusap dada.
...****************...
Setelah menunggu beberapa saat,kini Nabila pun sudah siap dengan gaun selutut pilihan Aldrich,di tambah polesan makeup di wajah, rambut yang terurai rapi dan wangi,membuat nya sedikit berbeda saat ini.
Tidak ada Nabila yang terlihat lusuh,bau keringan dan matahari,Nabila tersenyum pada dirinya sendiri lewat pantulan cermin.
"Nabila ternyata kamu cantik." Ia bermonolog.
Setelah Nabila selesai dengan semuanya,ia pun berjalan menuju seseorang yang tengah menunggu nya.
Tak..
Tak..
Tak..
Suara hils yang Nabila kenakan membuat Aldrich melihat ke arah nya.
Lelaki itu kembali menatap Nabila tanpa berkedip.
"Tuan ?!" panggil Nabila namun tak ada jawaban.
"Tuan ?!" Nabila melambaikan tangan di depan wajah Aldrich.
"Tuan!!" Nabila menaikan level suaranya .
"Hah iya." Lelaki itu terlihat bingung.
"Tuan,anda kenapa?"Tanya Nabila menatap Aldrich dengan tatapan bingung.
"Ah kau ini lama sekali." Omel nya kepada Nabila.
"Anda juga melamun!" Jelas Nabila.
"Diam lah kau sangat berisik!!" Sikap dingin nya kembali muncul.
"Tapi." Suaranya terhenti ketika lelaki itu menatap nya dengan tatapan menyeram kan.
"Cepatlah orang tua ku menunggu ku saat ini!" Titah Aldrich dengan langkah cepat meninggal kan Nabila.
"Dasar om-om jutek,arogan,kulkas dua pintu." Gumam nya dalam hati,Nabila melampias kan kekesalan nya.
"KAU INI LAMA SEKALI!!" Suara itu terdengar kembali di telinga Nabila.
"Iya tuan,maaf kan saya saya memakai sepatu hak tinggi ,jadi aga sedikit susah." Nabila membela diri.
Lelaki itu berjalan kembali meninggal kan Nabila yang berada di belakang nya.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
TBC🍀🍀🍀
Jangan lupa Like& Vote.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 124 Episodes
Comments
Jheny Rahayue
pengin lihat visual nya Nabila sama aldrich dong thor
2021-05-31
3