Inputan pesanan secara otomatis masuk ke ruangan pastry.
Tidak berapa lama semua pesanan keluar, Ajeng langsung memanggil nama pelanggan tadi, setelah pelanggan tadi dihadapannya, Ajeng mulai mengulangi lagi pesanan sebagai tanda check barang agar tidak Ada yang tertinggal..
Satu jam berselang, shift pagi sudah kembali lagi di area, mereka semua langsung melakukan pertukaran, bergantian untuk istirahat.
Dominique berjalan pelan menuju tangga, dan duduk disalah satu anak tangga, sambil tangannya mengeluarkan ponsel dari saku celananya, Ia menelpon Sophie..
"Iya.. " suara Sophie diujung telpon.
"Gimana keadaan kamu sekarang Sophie, tadi Aku dikasih tahu sama Bu Ocha" tanyaku.
"Udah mendingan Domi, cuma kayaknya Aku sementara waktu nggak mau naik angkot dulu, masih trauma" ucap Sophie dengan suara beratnya.
"Iya sih.. terus gimana tuh para begal? Ketangkap?"
"Aku dengar sih langsung tertangkap, soalnya pas laporan kejadian dekat polsek, laporan langsung di proses, beberapa jam kemudian mereka semua tertangkap"
"Baguslah.. kalau sudah tertangkap, jadi tidak meresahkan, kapan kamu masuk Sophie?" balasku.
"Mungkin besok, kamu kan tau Bu Ririn, kalau kelamaan izin pasti dia ngoceh"
"Iya sih.. "
"Trus.. kamu nanti malam pulang sendiri dong Domi.. "
"hmm.. mungkin.. cuma hari ini dia masuk Siang sih.."ucapku,
Sophie mengerti maksud ceritaku tentang Chef Justin yang sedang pedekate dengannya.
" Ngomonglah.. dia pasti mau kok nganterin kamu pulang"
"ah.. liat nanti aja Sophie, yaudah Aku istirahat dulu ya"
kututup telpon, memasukkannya ke dalam saku.
"ehem"
Aku menoleh kearah suara.
"Makan bareng yuk"
sapa Chef Justin yang sudah Ada dibelakang Dominique, duduk di anak tangga yang mendengarkan percakapan Dominique dan Sophie di telpon.
"Eh.. emang kerjaannya sudah selesai" tanyaku.
"Udah, yuk.. ini udah Aku bawain jaket"
balas Chef Justin sambil menunjukkan jaket miliknya.
"emm... tapi Aku bawa bekal"
"Nanti bekalnya turunin aja buat ronde kedua anak-anak nanti malam"
balas Chef Justin yang tidak ingin Ada penolakan.
"Tapi bekalku kan.. "
"Udah.. Ayok, kelamaan nanti jam istirahatnya keburu habis"
balasnya tidak sabar langsung memakai jaket dan menarik tanganku..
***
Di luar Ruko, sebuah mobil tampak mengawasi..
"Tuan tidak turun, atau mau saya pesankan sesuatu" tanya John yang melihat Tuannya memandangi kaca mobil yang sudah dia buka.
"hmm.."
lalu dia menyadari sesorang yang sedang dia nantikan melewati mobilnya, bergandengan tangan.
"John, siapa dia? Berani sekali dia menyentuhnya.. Kau tidak memasukkannya ke dalam laporan"
bentak Tuannya yang marah, mengepalkan tangan.
"Maaf Tuan Haiden.. Saya juga baru melihatnya"
"Bodoh kau, cepat bereskan dia"
"Baik Tuan"
"Kembali ke kantor, Aku muak melihatnya, kita jemput dia nanti malam"
"Baik Tuan" jawab John dan langsung mengemudikan mobilnya.
Haiden melihat Dominique sedang makan Siang bersama seorang laki-laki.
Cih.. berani sekali kau tersenyum bahagia seperti itu, apa kau lupa dengan janjimu.
Batin Haiden menatap kesal pada Dominique.
"John" John melirik dari kaca spion mobil depan.
"Iya Tuan"
"Bereskan tokonya"
"Sedang dalam proses Tuan"
"Aku mau secepatnya"
"Baik Tuan"
Tuan-tuan kenapa Toko jadi sasaran cemburumu, padahal kau dengan mudah bertemu dengannya. Gengsimu tinggi sekali Tuan. Batin John.
***
...Bersambung...
Hallo semua Aku Aleena ,
baca cerita lainku yang berjudul :
✔ Dua Hati
✔ Elegi Cinta Yuki
✔ Silence
dan jangan lupa beri dukungan dengan Like, Vote, Favorit dan Komentarnya.
Partisipasi kalian sangat berharga buatku agar terus semangat berkarya dan menulis.
Terimakasih dan selamat membaca.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 152 Episodes
Comments
syafridawati
5 like mendarar semangat saling dukung ya
2021-08-16
2
Oktavia
iiihh gemes deh sama haiden
2021-07-11
1
Azura One
next author semangat ya 🤗
2021-04-02
0