Eps 04

Setelah memasuki kamar, Ataya segera berjalan ke arah tempat tidur dan melemparkan tubuh nya cukup kencang.

—Brugghhh....

"Euhh!! ini badan pegel semua."

Setelah merenggang kan tulang dan otot, Ataya bangun menuju meja rias,membuka kerudung, dan segera menghapus make up tipis itu menggunakan make up remover dan kapas.

Setelah selesai, gadis itu langsung berjalan ke kamar mandi, untuk segera membersihkan diri.

Drtt..drtt..drtt.

Ponsel nya bergetar.

Sambil menunggu air nya penuh, prempuan itu kembali keluar untuk memastikan pesan dari siapa yang baru saja masuk.

💌: Ini no whatsup gw, di save ya!

💌: Iya bang.

Ataya membalas singkat.

Setelah ia membalas pesan nya, lalu kembali meletakan kembali benda pipih milik nya itu ke atas nakas.

Ataya bangkit, segera membawa handuk dan masuk kedalam kamar mandi untuk segera membersihkan diri nya.

Setelah 20menit lama nya Ataya mandi, gadis itu keluar dengan kimono hitam dan handuk yang melilit di kepala nya.

Dengan cepat Ataya berjalan ke arah lemari, membawa beberapa pakaian dan segera mengenakan nya.

Selesai berpakaian, Ataya langsung berjalan ke arah tempat tidur, kemudian melemparkan tubuh nya ke atas kasur empuk milik nya itu.

"Aih, pegal nya!"cicit Ataya.

Prempuan itu terus menggeliat, dengan satu tangan memijat pinggang nya yang terasa sedikit ngilu.

"Padahal nggak kemana-mana, tapi badan rasa nya cape sama pegel-pegel gini!"Ataya bermonolog.

Ataya kembali menatap layar ponsel nya, memeriksa pesan masuk yang di kirim Ibra. Lalu pandangan nya beralih pada cincin yang tersemat di jari manis nya itu.

"Ini beneran nggak sih!?"ujar nya sedikit tidak percaya.

"Kok, berasa mimpi ya! Nggak pernah pacaran tiba-tiba mau nikah!"ucap nya lagi.

Ketika ia asik dengan pikiran nya sendiri, tiba-tiba saja Zaydan masuk tampa Ataya sadari.

"Dorr!!"suara Zaydan menggema di dalam kamar milik Ataya..

Ataya tersentak.

"Zaydan, ih!"Ataya menjerit, lalu menoyor kepala adik nya.

"Aw, sakit atuh!"cicit adik laki-laki nya itu.

"Suka amat bikin lelembut orang kabur, gimana kalo nggak balik lagi!"gadis itu mendengus kesal.

"Ah masasih? nggak liat aku lelembut nya teteh keluar!"

Zaydan terus tersenyum jahil.

"Aih, sare-sare." (Tidur-tidu.)

"Teh bentar atuh mau ngobrol dulu."Zaydan beranjak dan segera ikut berbaring di ranjang milik kaka prempuan nya itu.

"Apasi dek? udah malem teteh cape! ini juga ngapain naik kasur nya sempit nggak cukup! sana tidur di kamar sendiri."Ataya terus menggeser tubuh nya sampai mepet tembok.

"Teteh mau nikah beneran?"Tanya Zaydan pelan.

"Ya beneran atuh dek, masa bohongan!"jawab Ataya sambil menatap aneh adik tengil di samping nya.

"Nanti Zaydan nggak bisa isengin teteh lagi atuh?"seketika raut wajah nya berubah muram.

"Ya enggk! kan teteh harus ikut Ibra kalo udah nikah!"ucap Ataya kepada Zaydan.

"Bisa nggak teteh tinggal di bandung aja, jangan ikut bang Ibra ke jakarta?"

"Ari kamu kenapa? nggak biasa nya ke teteh kaya gini?"

"Sepi aja kalo nanti nggak ada teteh di sini."

Ataya menjengit, ketika merasa heran dengan sikap adik nya saat ini.

"Udah gede, udah punya pacar. Kok masih mau nangis kaya gini!"ledek Ataya.

"Enggk aku jomblo teh."jawab nya jujur.

"Yaudah belajar yang bener, jangan bikin ayah sama bunda kesel kalo teteh udah jauh nanti!"

Zaydan terdiam sambil terus menatap Ataya dengan raut wajah murung. Rasa nya tida rela akan di tinggal jauh oleh Kaka satu-satu nya.

"Boleh tidur sama teteh nggak sih? malem ini weh?"tanya Zaydan.

"Ihh, enggk ah. Sana tidur di kamar kamu aja! di sini sempit!"sergah Ataya

"Yaudah, sekarang aku mau kekamar aja lagi, tapi kalo udah nikah nanti, aku mau tidur di tengah bareng teteh!"jelas nya.

"Iya, iya! nanti kita tidur ber-jama'ah yah!"

Ataya bangkit, lalu mendorong tubuh adik nya itu ke luar dari kamar, dan segera menutup kembali pintu itu.

"Zaydan-Zaydan, kelakuan nya kadang-kadang emang."gumam Ataya.

Ataya termenung, ketika mengingat raut wajah Zaydan. Mereka memang sering berantem, tapi tidak bisa di pungkiri, kedua nya memang terlihat sangat dekat sejak dari kecil.

Ataya tahu betul, bahwa di balik sifat jahil nya, Zaydan adalah sosok adik yang sangat perhatian.

Bahkan ketika dirinya sakit, yang paling bawel dan perhatian adalah Zaydan, ia selalu menyuruh nya menghabis kan makan dan tidak lupa meminum obat.

Sempat Atau berpikir kalau adik nya itu tidak normal, kebanyakan laki-laki akan menutup diri saat dia dewasa dari saudara nya sekalipun. Namun berbeda dengan dia, Zaydan selalu bersiap layak nya anak berumur 10 tahun, yang masih suka main, dan tidak pernah protes ketika Ataya meminta nya bantuan untuk membelikan nya pembalut.

"Dia nggak malu yah!"Ataya berpikir.

Ataya kembali mengusap layar ponsel nya. Ia melihat poto nya bersama Zaydan sejak kecil, Tampa Ataya sadari air mata nya menetes.

"Nanti bakal kangen deh, berantem cuma gara-gara rebutan piring."kata Ataya.

Sesaat Ataya berpikir, apa jika dia sudah menikah Zaydan masih akan tetap dekat dengan nya seperti sekarang, atau mungkin akan ada jarak dan rasa canggung di antara kedua saudara itu.

Ataya kembali bangkit, berjalan ke arah pintu dan segera membuka nya untuk keluar.

Kaki Ataya terus melangkah menuju ke arah pintu kamar yang di tempati Zaydan.

Klek!

Terlihat Zaydan yang tengah terbaring, dengan ponsel di tangan nya.

"Ngapin kesini?!"tanya Zaydan.

"Karena kasur adek sedikit lebih besar dari kasur teteh, jadi teteh yang tidur di sini!"kata nya kepada Zaydan.

Kaki Ataya terus berjalan menuju ranjang di mana adik nya berbaring.

"Dek, teteh aja yang tidur di deket tembok!" pinta Ataya.

Zaydan mengangguk.

"Teteh aja tidur di kasur, aku di sofa."kata nya.

"Tumben."ujar Ataya.

Zaydan menjengit, lalu menatap Araya.

"Apanya?"tanya Zaydan bingung.

"Ngalah gitu aja!"

"Untuk malam ini, nggak mau jahil dulu, nex time aja ya!"jelas Zaydan sambil tersenyum.

"Ya ya, teteh nya udah mau nikah aja, sikap nya jadi baik, jahil nya hilang."ucap Ataya.

"Iya dong, nanti nggak bisa iseng. Kalo iseng juga takut di marahin Abang."jelas Zaydan yang mulai berbaring di atas sofa, yang tidak jauh dari tempat tidur yang saat ini Kaka nya tempati.

...•••••...

Guys maaf ya, othor masih revisi. Banyak kata yang belum tepat. Ini karya pertama, jangan berharap setiap kata nya akan puitis.

Tapi othor masih terus belajar, banyak baca juga buat kalian baca nya lebih enak.

Othor terima keritikan, tapi dengan saran yah☺️ kadang ada yang asal komen, bilang tulisan nya jelek atau apa.

Sedih sih, ternyata ada aja orang nya nuntut penulis pemula seperti othor ini langsung pro. Padahal nggak bisa! kadang sampe mikir, apa judul ini hapus aja yah.

Tapi balik lagi, meski judul ini belum sempurna, nggak sebagus novel lain. Setidaknya othor pernah tiap malem bergadang hanya untuk memulai sesuatu yang othor sukai.

Jangan hate komen yah, soal nya lagi berperoses. Takut nya stop di tengah jalan karena rasa percaya diri yang kembali hilang.

🥰🥰🥰🥰

Terpopuler

Comments

Yani

Yani

Bingung nama peran utsmsnya baca prolognya nama Kanaya di sini Ataya mana yang bener thor 🙏🙏🙏

2023-05-25

1

Ita Rosita

Ita Rosita

ah senengnya baca novel yg ada bahasa sundanya meskipun bacanya jdi blepotan tpi sedikit mengobati bahasa ibu bahasa lemah cai..... inget dlu pas om mau nikah ade2nya cwe semua termasuk Q ponakan nyempil 1 tdr bareng semua 1 ranjang dempet2n karna besoknya mu nikahan beliau..... karna qta mikirnya kpn lagi dket tdr bareng kya gini

2021-12-30

2

Sri Vidianti

Sri Vidianti

tulisanya blepotan...ampe kaya jalan nendang batu...,🤦

2021-12-27

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!