[4] Ceroboh

Siang hari, entah mengapa Agatha merasa bahwa waktu berjalan sangat cepat. Padahal dirinya baru saja menikmati sarapan dan sekarang dia sudah bertemu kembali dengan makan siang. Sunyi, tempat tinggalnya kali ini sangat sunyi. Tidak banyak pekerja yang bekerja di kediaman Duke Coldine.

"Apa setelah makan siang Nona ingin berjalan-jalan? Jika iya, saya akan memandu Anda," tawaran pelayannya, Felicia. Sembari mengunyah makanan, Agatha berpikir. Benar juga, dia bisa pergi ke manapun asal tidak berpapasan dengan Duke Coldine.

"Baiklah, saya ingin pergi ke perpustakaan," balas Agatha dengan senyuman. Gadis itu melanjutkan makan siangnya dan bersiap untuk pergi ke perpustakaan di kediaman ini.

Jarak antara perpustakaan dan kamar Agatha cukup jauh. Kamar Agatha berada di sebelah barat, sedangkan perpustakan berada di sebelah timur berdekatan dengan ruang kerja dan kamar Duke Coldine. Sepanjang perjalanan menuju perpustakaan, beberapa pelayan memberi salam kepada nyonya mereka. Dan di antara para pelayan itu ada satu gadis yang Agatha kenal, Shanon.

"Silahkan Nona, Anda bisa membaca semua buku yang ada di sini," Felicia mempersilahkan Agatha melihat-lihat buku yang tertata rapi di atas rak. Jika diamati, buku-buku yang terhitung penting berada di rak paling atas. Kemudian buku-buku seperti dongeng dan buku pengetahuan sihir berada di rak yang mudah untuk dijangkau. Buku dongeng tentunya untuk anak-anak, sedangkan buku pengetahuan tentang sihir tidak terlalu menarik minat orang. Hampir seluruh masyarakat yang tinggal di benua ini tidak memiliki kekuatan sihir, maka buku tentang sihir tentu tidak menarik minat mereka.

Namun berbeda dengan Agatha, meski adalah manusia biasa, dia suka dengan hal-hal yang berbau sihir. Mungkin makhluk sihir seperti peri. Jujur saat membaca buku tentang sihir, Agatha merasa seperti sedang membaca buku dongeng yang tidak akan pernah mencapai akhir cerita. Karena terlalu asik membaca, Agatha tidak sadar kalau ini sudah sore hari. Gadis itu teringat bahwa dirinya masih berada di sebelah timur, terlebih lagi perpustakaan ini dekat dengan ruang kerja dan kamar Duke Coldine. Maka kemungkinan besar Agatha bisa berpapasan dengan pria tersebut.

Segera Agatha mengembalikan buku yang berada di pangkuannya ke tempat semula dan keluar dari perpustakaan bersama dengan Felicia. Pelayannya itu menyadari langkah kaki nonanya yang tidak seperti biasanya, lebih cepat seperti sedang menghindari sesuatu. "Apa Nona tidak akan tidur lagi nanti malam?" tanya Felicia. Masih dengan langkah cepatnya Agatha menjawab, "Tidak, hari ini saya tidak tidur siang. Jadi malam ini saya pasti mengantuk,"

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Langit malam yang cerah menampilkan ribuan bintang yang menghiasi langit malam, tak lupa juga bulan yang bersinar terang menambah pemandangan yang indah. Dari balik jendela, Duke Coldine terus memandangi langit malam itu. Pria tersebut teringat pada lukisan yang dia lihat beberapa hari yang lalu, lukisan yang dibuat oleh istrinya sendiri. Namun dia juga teringat kepada gadis yang dia cintai, kenangan saat bersama dengannya saat diam-diam bertemu untuk berkencan. Saat mereka mengendap-endap untuk datang ke festival. Malam yang menyimpan banyak kenangan.

Duke Coldine masih belum bisa melupakan Shanon, hanya gadis itu yang mampu melengkapi dirinya. "Jika saja Yang Mulia tidak memiliki ide bodoh itu, kami pasti tidak akan terluka. Felix, tolong tetap awasi Nona Agatha," perintah Duke Coldine, Felix menganggukkan kepalanya.

"Tuan, saya ingin menyampaikan laporan," tiba-tiba saja Felicia masuk ke dalam ruang kerja Duke Coldine tanpa mengetuk pintu terlebih dahulu. "Ah, maaf, saya sudah lancang," Felicia kembali keluar dan menutup pintu. Kali ini dia mengetuk pintu terlebih dahulu dan meminta izin. Setelah diizinkan masuk, Felicia membungkuk. "Selamat malam Tuan, maafkan sikap saya yang terlalu lancang tadi,"

"Kali ini saja, karena ini pertama kalinya kamu masuk tanpa meminta izin. Jadi, apa laporan yang ingin kamu sampaikan?"

"Nona Agatha menanyakan hubungan Anda dengan Shanon, kemudian beliau langsung mengalihkan topik. Menurut saya, kemungkinan Nona Agatha tahu bahwa Anda memiliki hubungan khusus dengan Shanon. Sekian laporan dari saya," Duke Coldine mengernyitkan dahinya. Tampaknya Nona Agatha sudah tahu tentang hubungannya dengan Shanon. Tetapi sejak menikah dengan gadis itu, hanya satu kali saja dia bertemu dengan Shanon. Itu pun bukan pertemuan yang menyenangkan dan pada malam hari, di mana hanya dirinya, Shanon, Felix, dan Felicialah yang tahu.

Di hari selanjutnya, Felicia terus mengawasi Agatha. Agatha pun tahu bahwa pelayannya itu diperintah oleh Duke Coldine, dan ini semua karena kecerobohannya kemarin. Bagaimana bisa dia menyinggung masalah Shanon? Padahal dia dan pelayan itu tidak mengenal satu sama lain, berbincang pun belum pernah. Kemudian secara tiba-tiba dia menanyakan pelayan itu, jelas langsung dicurigai. Apalagi Shanon adalah orang yang dicintai oleh Duke Coldine.

Dari dalam ruangan, Agatha bisa melihat bunga-bunga yang bermekaran terkadang ada beberapa kupu-kupu yang bermain di antaranya. Dan akhir-akhir ini dia melihat seorang anak laki-laki yang selalu membantu Steve. Anak laki-laki itu menyiram bunga, memotong tangkai bunga yang sudah layu, dan memetik bunga untuk mengisi vas yang ada di dalam rumah. Anak itu bernama Liam Agaris, pangeran termuda dari Kerajaan Agaris, kerajaan yang dimusnahkan oleh Duke Coldine dengan pedangnya sendiri.

Pangeran Liam memiliki tubuh yang kering, bisa diibaratkan bahwa dia hanyalah sebuah lidi. Rambut jingga dan mata hijau, ciri khas penduduk Agaris. Anak itu memiliki sifat yang peduli kepada orang lain dan satu yang membuat Agatha kagum. Pangeran Liam tidak takut dengan kematian, dia tidak akan memohon untuk tidak dibunuh. Benar-benar anak yang pemberani, tapi juga nekat.

"Nona, boleh saya tahu dari mana Anda ..."

"Felicia, apa hari ini saya boleh pergi keluar?" Agatha memotong ucapan Felicia, gadis itu memang sengaja untuk menghindari topik Shanon. Tetapi Agatha juga ingin membeli buku di toko buku. Agatha menatap pelayannya.

"No-Nona, tolong jangan menatap saya seperti itu,"

"Tolong Felicia ... saya mohon. Izinkan saya pergi keluar," ucap Agatha, dia juga menangkupkan kedua tangannya. Felicia yang sekarang sedang kebingungan berusaha memasang wajah tenang seperti biasanya.

"Tu-Tunggu sebentar ... Nona, akan saya tanyakan dulu kepada Tuan Duke,"

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Yups! Terima kasih sudah kembali membaca novel ini. Terima kasih sudah membaca bab 4. Nantikan kelanjutannya di bab selanjutnya ya. Jangan lupa untuk support aku😚

Beri :

▪Like

▪Komentar

▪Vote

▪Rating

▪Follow (jika berminat ya hehe🤣🤣)

▪Dan share juga jika menurut kalian cerita ini bagus.

Okay, sampai jumpa di bab selanjutnya. Danke.

Terpopuler

Comments

sister

sister

kasihan agatha ...

2022-12-23

0

senja

senja

kl Raja tau ada tawanan perang hidup, gpp kah? gak dianggap pemberontakan?

2021-09-12

0

lihat semua
Episodes
1 [1] Terlahir Kembali
2 [2] Tidak Bisa Tidur
3 [3] Pagi Yang Buruk
4 [4] Ceroboh
5 [5] Pertentangan
6 [6] Merasa Tidak Enak
7 [7] Hari Yang Terik
8 [8] Makan Malam
9 [9] Nona Bangsawan Yang Dirumorkan?
10 [10] Gosip
11 [11] Perasaan
12 [12] Duchess
13 [13] Duchess
14 [14] Duchess
15 [15] Tuan dan Nyonya
16 [16] Pasar
17 [17] Aneh
18 [18] Rencana
19 [19] Ayah
20 [20] Kenangan
21 [21] Teman
22 [22] Teman
23 [23] Duke, Duchess, dan Istana
24 [24] Duke, Duchess, dan Istana
25 [25] Tidak Ingin Mati
26 [26] Tidak Ingin Mati
27 [27] Kembali ke Kediaman Duke
28 [28] Sihir dan Henry
29 [29] Sihir dan Henry
30 [30] Sihir dan Henry
31 [31] Sihir dan Henry (4)
32 [32] Taruhan (1)
33 [33] Taruhan (2)
34 [34] Taruhan (3)
35 [35] Taruhan (4)
36 [36] Api dan Es (1)
37 [37] Api dan Es (2)
38 [38] Taruhan (Selesai)
39 [39] Yonatan dan Leonel
40 [40] Kencan (1)
41 [41] Kencan (2)
42 [42] Kencan (3)
43 [43] Kencan (4)
44 [44] Kencan (Selesai)
45 [45] Sebuah Boneka (1)
46 [46] Sebuah Boneka (2)
47 [47] Sebuah Boneka (3)
48 [48] Sebuah Boneka (4)
49 [49] Sebuah Boneka (5)
50 [50] Sebuah Boneka (Selesai)
51 [51] Percayalah Pada Saya (1)
52 [52] Percayalah Pada Saya (2)
53 [53] Percayalah Pada Saya (3)
54 [54] Percayalah Pada Saya (4)
55 [55] Percayalah Pada Saya (Selesai)
56 [56] Putri (1)
57 [57] Putri (2)
58 [58] Putri (3)
59 [59] Putri (Selesai)
60 [60] The End
61 Novel Baru!!!
Episodes

Updated 61 Episodes

1
[1] Terlahir Kembali
2
[2] Tidak Bisa Tidur
3
[3] Pagi Yang Buruk
4
[4] Ceroboh
5
[5] Pertentangan
6
[6] Merasa Tidak Enak
7
[7] Hari Yang Terik
8
[8] Makan Malam
9
[9] Nona Bangsawan Yang Dirumorkan?
10
[10] Gosip
11
[11] Perasaan
12
[12] Duchess
13
[13] Duchess
14
[14] Duchess
15
[15] Tuan dan Nyonya
16
[16] Pasar
17
[17] Aneh
18
[18] Rencana
19
[19] Ayah
20
[20] Kenangan
21
[21] Teman
22
[22] Teman
23
[23] Duke, Duchess, dan Istana
24
[24] Duke, Duchess, dan Istana
25
[25] Tidak Ingin Mati
26
[26] Tidak Ingin Mati
27
[27] Kembali ke Kediaman Duke
28
[28] Sihir dan Henry
29
[29] Sihir dan Henry
30
[30] Sihir dan Henry
31
[31] Sihir dan Henry (4)
32
[32] Taruhan (1)
33
[33] Taruhan (2)
34
[34] Taruhan (3)
35
[35] Taruhan (4)
36
[36] Api dan Es (1)
37
[37] Api dan Es (2)
38
[38] Taruhan (Selesai)
39
[39] Yonatan dan Leonel
40
[40] Kencan (1)
41
[41] Kencan (2)
42
[42] Kencan (3)
43
[43] Kencan (4)
44
[44] Kencan (Selesai)
45
[45] Sebuah Boneka (1)
46
[46] Sebuah Boneka (2)
47
[47] Sebuah Boneka (3)
48
[48] Sebuah Boneka (4)
49
[49] Sebuah Boneka (5)
50
[50] Sebuah Boneka (Selesai)
51
[51] Percayalah Pada Saya (1)
52
[52] Percayalah Pada Saya (2)
53
[53] Percayalah Pada Saya (3)
54
[54] Percayalah Pada Saya (4)
55
[55] Percayalah Pada Saya (Selesai)
56
[56] Putri (1)
57
[57] Putri (2)
58
[58] Putri (3)
59
[59] Putri (Selesai)
60
[60] The End
61
Novel Baru!!!

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!