Bende mendekap tubuh gadisnya sembari mengusap kepalanya lembut "Tidurlah, ini sudah malam" Denna tak bergeming dan mulai memejamkan matanya.
..........
Siang hari pukul 01.35
Denna bertemu dengan kedua sahabatnya Tiwi dan Nayra, mereka saling bertukar cerita.
Flashback tentang persahabatan mereka sejak SMA hingga sarjana, sesekali mereka bertiga tertawa mengenang kekonyolan mereka dahulu,
Kemudian keduanya memutuskan pulang karena memiliki urusan penting, tberselang lama sejak kepulangan kedua sahabatnya seorang pria tampan menghampiri Denna yang tengah duduk sendirian sembari mengaduk minumannya
"Hey Dee, sendirian?" seorang lelaki tersenyum menyapanya dengan membawa sebuah gitar
"Tidak, tadi bersama Tiwi & Nayra tapi sudah pulang duluan" jawabnya singkat
"Boleh ikut duduk?" tanya pria itu lagi dengan senyum
"Ah iya" jawab Denna
"Kau masih sendiri?"
"Begitulah.." jawabnya
Denna tengah mengobrol dengan pria bernama Alvin, yakni mantan kekasihnya saat SMA
Melihat Denna semakin cantik membuatnya menyesal pernah meninggalkan wanita itu dulu, bahkan sejak penghianatan wanita dihadapannya ini masih saja bersikap baik padanya
Dari sudut meja lain ada sepasang mata mengamatinya dari jauh tubuhnya seakan terbakar, matanya memerah, tangannya mulai menggepal ia beranjak dari duduknya, dan
"Bughh.. Enyahlah dari wanitaku!" Bende sangat marah melihat itu
"Bendefidh hentikan!" cegah Denna
"DIAM!" dengan penuh emosi Bende tak bisa mengendalikan diri hingga membentak gadisnya
"Bendefidh Wilson! laki-laki kasar sepertimu tidak pantas mendapatkan wanita sebaik Denna!" ucap Alvin tak kalah emosinya
"Bughh.. Bughh.. Abcdefghijklmnopqrstuvwxyz" ceritanya saling pukul dan berantem ya guys, wkwk othor bingung bikinnya gimana
"Cukup!! kalian tidak punya malu hah?" Denna mulai tak bisa menahan emosi yang bertumpuk
Banyak pasang mata yang melihat kejadian tersebut, hingga petugas keamanan pun menghentikan kegaduhan yang terjadi
"Apa yang kalian lihat hah?! Berpaling jika kalian tidak ingin buta!" ucap Bende lantang dengan penuh emosi sehingga membuat pengunjung yang datang bergidik ngeri
Sementara Alvin sudah di amankan oleh petugas, Bende yang sulit mengontrol emosinya tak bisa merendamnya begitu saja
"Kita pulang" ucap Bende menarik tangan Denna dan membawanya pulang bersamanya
Tak ada perlawanan dari Denna, gadis itu lebih memilih diam. Hingga suasana di dalam mobil pun hening.a
"Siapa pria itu?"
" Teman SMA " jawab Denna singkat
" Jauhi dia, aku tidak suka kau dekat dengan pria brengsek itu "
"Lalu, apa kau tidak brengsek?" Bende hanya diam ketika Denna menanyakan hal itu kembali
"Bendefidh, aku sudah memberikan surat resign, biarkan aku pulang" lirihnya
"KENAPA KAU SELALU INGIN PERGI DARIKU? APA AKU BEGITU BURUK HAH!" bentaknya lagi.
Lagi-lagi Denna diam, bulir-bulir bening mulai berjatuhan, tak ada gunanya menjawab Bende yang sedang diselimuti amarah
"JAWAB AKU JANGAN DIAM!" ulang Bende lagi. Denna memalingkan wajahnya ke samping
Bende mulai panas dan emosi yang memuncak, dia hempaskan handphone yang dia pegang hingga hancur dan berlalu pergi meninggalkan Denna, membanting pintu kamar sekeras mungkin dan hendak keluar melajukan mobil dengan kecepatan tinggi
Disinilah Bende sekarang, di sebuah club malam milik temannya. Ia sudah menghabiskan begitu banyak minuman mencoba meluapkan semua emosinya disitu
"Bende hentikan, kau bisa sakit jika terlalu banyak minum" cegah Andre yakni teman Bende
Bende tak peduli, ia menghabiskan banyak botol minuman itu ia merasa sangat frustasi dengan keadaan
Sejak kejadian malam itu, bende tidak pulang kerumahnya selama 2 hari, dia pulang ke Apartement miliknya. Namun pikirannya tetap saja tertuju pada Denna
Disisi lain, Denna cemas dua hari dia tidak mendapat kabar apapun tentang Bende. Lagi ia berfikir mungkin Bende bersenang bersama wanitanya di luar sana
Bulir-bulir bening berjatuhan membasahi pipi chubby miliknya, ia menangis " Jebakan macam apa ini Tuhan? " keluhnya
Setelah dua hari mengurung diri di kamar, Denna keluar dan berbicara pada Asisten Dava
"Aku ingin pulang kerumah bibiku, jika nanti Bendefidh bertanya katakan saja yang sebenarnya" ucap Denna
"Tapi Nonna, kami tidak bisa membiarkan anda pulang sendirian. Biar kami yang mengantar" ucap Dava
"Aku sudah pesan taksi online. Kalian tidak perlu repot-repot, aku pamit dan jaga Bendefidh ya" balas Denna
Selama 1 minggu menjauh akhirnya Bende pulang. Dia melewati kamar yang di tempati Denna
Ingin membuka pintu kamar itu, meminta maaf dan melihat wanita yang tidak dia temui selama seminggu itu namun Bende mengurungka niatnya dan masuk ke kamarnya
"Bagaimana hasil laporan perusahaan Dav? tanya Bende dengan memijat pelipisnya
"Semuanya berjalan dengan lancar tuan, tetap di tangan Sekretaris Gino" jawab Dava
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 135 Episodes
Comments