You still have a lot of time to make yourself be what you want.
-S.E. Hinton
_______
Andra POV
Kenandra Erlangga, 25 tahun, CEO Erlangga's Company.
Siapa yang tak kenal dengan sosok gue, Kenandra Erlangga? Pebisnis muda yang sukses dan most wanted di kalangan kaum perempuan. Nama gue sebanding dengan tampang dan kesuksesan yang gue miliki. Meski begitu, kesan cuek dan dingin telah melekat dalam diri gue. Hal itulah yang membuat pesona gue semakin digandrungi oleh kaum hawa dari berbagai kalangan.
Gue, Kenandra Erlangga atau yang akrab dipanggil Andra adalah anak sulung dari pasangan Hardy Erlangga dan Marina Ekawati. Kemampuan IQ yang gue miliki diatas rata-rata, buat gue lulus dari universitas luar negeri dengan predikat summa cumlaude dalam waktu yang lebih cepat, maka tak heran gue telah sukses diusia muda seperti sekarang.
Gue punya seorang adik perempuan yang lebih muda 5 tahun dari gue, namanya Ashilla Erlangga. Shilla saat ini duduk di bangku kuliahan, tepatnya kampus yang sama dengan gue dulu. Shilla yang ceria dan ramah pada setiap orang, justru berbanding terbalik dengan sikap gue yang lebih pendiam dan terkesan cuek serta dingin.
Gue tinggal terpisah dengan bokap nyokap semenjak kembali ke Indonesia dan menjabat sebagai CEO perusahaan keluarga gue sekaligus gantiin posisi bokap. Gue lebih pilih tinggal di sebuah perumahan elit yang berada di Jakarta daripada serumah dengan bokap nyokal, karena gue merasa lebih mendapat privacy mengingat usia gue dan secara finansial sudah cocok untuk berumah tangga. Gur risih kalau tiap hari nyokap terus menanyakan perihal pasangan. Oleh sebab itu, gue pilih keluar dari rumah bokap nyokap dengan alasan ingin mandiri. Awalnya memang berat, terutama nyokap yang melepas putranya ini, mengingat adik gue yang sedang study di luar negeri. Beliau merasa akan kesepian, tapi dengan bantuan bokap yang memberikan pengertian, akhirnya beliau mengijinkan gue untuk hidup mandiri dengan syarat harus sering-sering menengok beliau, jika tidak sempat minimal melalui telepon.
Kesuksesan gue sebagai entrepreneur muda membuat diri gue terkenal layaknya selebriti papan atas, sering mendapat tawaran sebagai dosen tamu atau mengisi acara talkshow di televisi.
Sebenarnya, gue memiliki perusahaan sendiri semenjak gue menjadi mahasiswa, meski tidak sebesar perusahaan keluarga. Namun, karena permintaan bokap, mengingat gue putra sulung dan adik gue yang tidak tertarik dengan dunia bisnis, mau tak mau gue mengambil posisi CEO menggantikan bokap. Sedangkan perusahaan milik gue sendiri, tetap gue pantau dan gue percayakan pada tangan kanan gue di perusahaan.
Dalam hal romansa, gue bukan tergolong orang yang ahli, mengingat jika gue pendiam sejak dulu. Kecuali saat gue menjadi siswa pindahan sewaktu SMP, gue mengenal seorang perempuan yang menurut gue ramah, ceria dan juga pintar serta mau berteman dengan gue, dimana teman-temannya yang lain nggak ada yang mau berteman dengan gue karena penampilan gue yang nerd ditambah kacamata bulat.
Gue menjadi siswa pindahan sewaktu menginjak kelas 2 SMP, dimana gue harus ikut bokap nyokap saat mengurus cabang perusahannya yang sedang mengalami masalah di Malang dan mengharuskan kami sekeluarga untuk tinggal sampai kondisinya pulih kembali.
Gue mengenal teman dekat gue tersebut dengan nama Jani. Nada Rinjani. Disaat teman-teman yang lain dan para guru manggil dia dengan nama Nada, hanya gue sendiri yang memanggilnya dengan nama Jani. Toh, Jani sendiri nggak mempermasalahkan hal tersebut, selama panggilan itu masih termasuk dalam satu rangkaian namanya.
Sosok Jani yang gue kenal adalah ramah, ceria dan pintar, meskipun tampilannya sederhana, sedikit cupu, tapi sikap ramahnya itulah yang membuatnya memiliki banyak teman. Tak sedikit diantara mereka yang mencemoohnya, dia sendiri cuek-cuek saja. Itulah yang membuat gue salut padanya saat itu.
Selama duduk di bangku SMP, hanya Janilah teman dekat gue. Sampai suatu saat gue merasakan perasaan aneh pada Jani ketika dia bersenda gurau dengan siswa laki-laki dari kelas sebelah, membuat gue merasa marah dan dongkol. Dari situlah gue menyimpulkan jika gue mengenali perasaan aneh itu dan tidak lagi memandang hubungan kita hanya sebatas sahabat atau bahkan teman dekat, melainkan sebagai laki-laki dan perempuan.
Ya, gue telah jatuh cinta pada Jani.
Namun, gue tetap bungkam tentang perasaan itu hingga gue sekeluarga kembali ke ibukota. Gue yang saat itu nggak punya keberanian, hanya mampu mendam perasaan gue saja. Karena gue yakin, jika jodoh pasti bertemu dan tak akan tertukar.
Hingga suatu ketika, gue kembali bertemu sosok yang membuat gue termotivasi untuk menjadi seperti saat ini.
Ya, dia Nada Rinjani.
Jani gue.
Cinta pertama gue.
Dan semoga menjadi cinta terakhir gue.
Andra POV end.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 31 Episodes
Comments
Devi Handayani
ayo bang andraa kejar dong janinya.... sampai dapat😍😍
2022-03-30
1
re
Naksir sejak sekolah
2022-03-04
0
Seon's Wife 🌷
wao, CLBK nih (cinta lama belom kelar)
gue suka yang kayak gini 😁😁😁😁
2021-07-28
6