Izuru terlempar keluar bar dan membuat lubang kecil di dinding menjadi lebih besar. "Aduh! Apa masalahmu woy!?" Teriak Izuru sambil memegangi punggungnya.
"Jika kau tidak mau mengganti namamu, maka akan ku tulis namamu di batu nisan mu!" Kata Kyoko keluar dari bar lewat pintu dan berjalan mendekati Izuru.
Izuru tampak sedikit takut, tapi ia berusaha berdiri dan bilang. "Aku tidak akan melawan seorang wanita!"
"Kalau begitu ini akan jadi mudah." Kata Kyoko kemudian mencabut sebuah pedang pendek.
"Hey, tidak adil! Walaupun kau wanita, ini tetap tidak adil jika hanya kau yang memakai senjata!" Keluh Izuru.
"Masa bodoh dengan keadilan, lagi pula kau sebentar lagi akan bertemu dengan keadilan yang sebenarnya di alam sana!"
"Aku sudah pernah ke sana dan aku tidak mau melakukannya lagi." Kata Izuru sedikit berjalan menjauh dari Kyoko. "Bagaimana ini? Jika aku mati sekarang, aku tidak akan bisa pergi bersama gadis-gadis itu." Batin Izuru memikirkan kemungkinan yang akan terjadi padanya, lalu ia seperti mendapat cahaya ilahi di pikirannya dan sekarang ia tahu harus apa. "Aku tahu jawaban permasalahan ini, aku harus..."
"Menyerah! aku menyerah!" Teriak Izuru sambil bersujud di tanah.
"Huh...? Cepat sekali kau menyerah. Yah, itu bagus, aku jadi tidak perlu keluar tenaga." Kata Kyoko memasukan kembali pedangnya. "Jadi, kau tahu kan harus apa?"
"Iya, nama itu sebenarnya hanyalah nama samaran. Namaku sebenarnya adalah Izuru! Senang bertemu denganmu...!" Kata Izuru masih bersujud di tanah.
"Jadi itu namamu? Hmph! Ayo semua kita pergi!" Kata Kyoko pergi bersama teman temannya.
"Yah, kupikir akan ada by one seru tadi." Kata salah satu teman Kyoko.
"Aduh... Punggungku sakit sekali. Hey! Kau harus memperbaiki jendela yang kau rusak!" Teriak Izuru pada Kyoko, tapi tidak di pedulikan. "Dasar betina." Kata Izuru lalu mencoba berdiri dan masuk kembali ke bar.
"Yo, bagaimana keadaanmu, kau masih bisa bekerja, 'kan? Dan juga, aku sudah dengar nama aslimu."
"Iya, aku memang berbohong soal namaku dan maaf soal jendelamu ya."
"Tidak apa, hal seperti itu sudah biasa terjadi. Yang penting kau memperbaiki jendelanya." Kata Gorden dengan santai.
Matahari mulai tenggelam, dan Izuru sudah selesai memperbaiki jendela itu. "Hah... Ini sangat melelahkan sekali!" Kata Izuru duduk dan meletakan kepalanya di salah satu meja pelanggan. "Hey, aku boleh minta minuman energi atau apalah, semacam minuman yang bisa memulihkan tenaga itu, kau menjualnya tidak?" Tanya Izuru mengangkat kepalanya.
"Iya aku menjualnya, itu namanya bir."
"Hah? Bukannya bir akan membuatku mabuk?"
"Iya, itu untuk orang yang tidak kuat dengan alkohol. Tapi jika kau kuat itu bisa menambah tenaga mu. Jadi bagaimana, kau jadi membelinya?"
"Tidak jadi, itu terdengar kurang bagus bagiku." Kata Izuru meletakan kembali kepalanya di meja. Beberapa saat kemudian ada seseorang yang masuk ke dalam bar dan mereka adalah gadis penyihir yang di tunggu-tunggu Izuru.
"Kalian benar-benar datang?"
"Tentu saja! Kau jadi pergi, 'kan?" Tanya salah satu dari mereka.
"Iya, tapi aku hanya memakai seragam ini, apa tidak masalah?" Tanya Izuru memakai seragam yang di berikan Gorden untuk ia bekerja. Karena bajunya sudah berlubang di sana-sini, jadi Izuru terus memakai seragam.
"Tidak apa, lagipula kita hanya akan mencari penginapan kan?"
"Iya, benar juga ya."
"Kalau begitu ayo kita pergi."
Akhirnya Izuru berjalan di kota bersama gadis-gadis itu, mereka berjalan-jalan berkeliling kota sambil mengobrol banyak hal. Izuru tampak sedikit kurang nyaman karena banyak orang terutama pria, yang memandangi mereka dengan aneh. "Mungkin mereka iri denganku. Hahaha! Akhirnya di sini aku bisa berada di atas semua orang dalam hal ini." Kata Izuru dalam hati. Menjelang tengah malam, hampir semua toko dan rumah warga sudah tertutup, jalan-jalan kota menjadi sepi.
"Ini sudah hampir tengah malam, aku harus mencari penginapan." Kata Izuru.
"Ya, tapi sepertinya tidak banyak penginapan yang masih buka." Tanya salah satu dari mereka.
"Kalau aku tidak menemukan penginapan bagaimana? Apa aku harus tidur di luar lagi?" Kata Izuru sedikit panik.
"Ya ampun, kau ini lucu sekali. Jika kau tidak menemukan penginapan, kamu boleh tinggal di penginapan kami sementara waktu."
"Sekarang aku berharap tidak ada penginapan yang buka!" Batin Izuru. Saat mereka berjalan, tiba-tiba ada seseorang berpakaian hitam yang membungkam mulut Izuru dan mengunci tangannya.
"Apa!? Kyoko!" Kata salah satu gadis itu.
"Namaku Izur..." Izuru mencoba bicara tapi mulutnya langsung di bungkam lagi.
"Lepaskan dia!"
"Aku akan ambil alih dari sini." Kata seseorang dari kegelapan.
"Suara itu..." Wajah mereka langsung berubah menjadi panik.
"Apa suara siapa?" Batin Izuru masih di bungkam. Lalu dari kegelapan muncul seorang wanita berambut pirang panjang dan bersama orang-orang yang sama dengan orang yang membungkam Izuru.
"Akhirnya aku menemukanmu." Kata Wanita itu pada Izuru.
"Apa? Kenapa ini? Teman-teman tolong aku!" Tanya Izuru dalam hati.
"Cih, kau lagi? Maaf Kyoko kami tidak mau berurusan dengan wanita itu, sampai jumpa." Kemudian mereka pergi meninggalkan Izuru.
"Hmm...! Mm....! Mww...!" Teriak Izuru tidak jelas. "Kenapa mereka tidak menolongku? Woy! Ini penculikan! Apa ada polisi atau prajurit di sekitar sini?" Kata Izuru dalam hati.
"Akhirnya aku menemukanmu." Kata Wanita itu mendekat pada Izuru.
"Apa yang akan dia lakukan padaku?" Batin Izuru ketakutan.
"Ayo masukkan dia ke kereta!" Kata wanita itu lalu dari belakang muncul kereta kuda dan Izuru langsung dilemparkan ke dalam kereta itu.
Izuru bangun dan berteriak. "Akh...! Seseorang tolong aku...!" Teriak Izuru di dekat jendela, lalu wanita itu ikut masuk ke dalam kereta dan kemudian ia memukul leher Izuru dengan keras sampai ia pingsan.
"Sese... Orang.... Tol... ong... aku..." Batin Izuru setengah sadar lalu pingsan sepenuhnya.
Beberapa saat kemudian Izuru terbangun di sebuah ruangan gelap, tangan dan kakinya di ikat di sebuah kursi. "Apa ini? Di mana ini?" Kemudian pintu di depannya terbuka dan muncul wanita itu. "Siapa kau? Apa yang kau inginkan!?" Tanya Izuru.
"Jangan pura-pura tidak tahu. Aku tidak tahu bagaimana caramu kabur tempo hari lalu, tapi sekarang aku tidak akan membiarkan itu lagi."
"Apa maksudmu? Aku tidak tahu apa yang kau bicarakan. Lepaskan aku!" Jawab Izuru.
"Untung saja aku sudah memasang sihir pelacak pada makanan yang kau bawa, aku sudah keluar banyak uang untuk membeli mu."
"Sihir pelacak di makanan? Membeli ku?" Pikir Izuru mulai menyadari sesuatu. "Jadi orang mati di hutan itu adalah budak yang kabur? Dan aku memakan makanannya, sekarang majikannya mengira aku adalah dia." Batin Izuru lalu berkata. "Ini tidak seperti yang kau kira, aku tidak sengaja menemukan seseorang di hutan, dia sudah mati dan aku kelaparan, jadi aku memakan makanan yang ia bawa. Aku bukan budak mu itu!"
"Cerita macam apa itu? Jika itu benar, sekarang aku tanya padamu, dari mana asal mu?" Tanya wanita itu tampak tidak percaya.
"Aku... Asal ku? Aku sebenarnya dari dunia lain, aku bereinkarnasi di dunia ini. Kau harus percaya padaku!" Kata Izuru mengatakan yang sebenarnya. Apakah Izuru akan bebas? Kita tunggu saja besok, jika author kita baik pasti Izuru akan bebas. Tapi, sepertinya author bukan orang seperti itu, Izuru yang malang.
Bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 126 Episodes
Comments
anggita
sihir pelacak pda makanan🤔, 👏keren.
2021-05-23
2
Memet
Yo, balek lagi aku nengok nasip Izuru... Semangat terus bro 🎉
2021-05-13
5
coni
aku hadir disini
semangat up-nya
salam ANGKASA 🥰🥰
2021-04-08
0