"aku sudah tidak sabar untuk nanti malam, kira-kira apa yang akan terjadi ya?" Kata Izuru dalam hati sambil membersihkan meja pelanggan.
"Kau itu kenapa? Senyam-senyum seperti orang gila." Tanya Gorden sedang mengelap beberapa piring di belakang meja bartender.
"Diam lah kau bodoh!"
"Oh, jadi kau mulai berani padaku? Itu bagus."
"Aku harus cepat menyelesaikan semua pekerjaanku, aku mungkin harus istirahat sebelum pergi." Pikir Izuru. Setelah selesai membersihkan meja, ia berjalan ke arah Gorden dan bertanya. "Hey, apa ada pekerjaan lagi?"
"Kau ini gila kerja atau apa?"
"Tidak, aku ingin menyelesaikan semuanya sebelum malam."
"Apa kau ada rencana malam ini?" Tanya Gorden sambil menata piring di rak.
"Iya begitulah."
"Sayang sekali kau harus membatalkan rencana mu itu. Karena saat malam pelanggan ku jauh lebih banyak dari yang tadi pagi."
"Heh... Lebih baik kau membatalkan rencana membatalkan rencana ku itu, karena aku tidak akan membatalkan rencana ku!"
"Kau ingin membolos saat hari pertama bekerja? Seharusnya aku tidak mendengarkan rengekan mu tadi pagi."
"Ayolah, ini adalah kesempatan yang mungkin hanya satu kali seumur hidupku! Kalau kau mendapat kesempatan sepertiku, pasti kau akan langsung menutup bar mu saat ini juga."
"Aku sudah lama di sini, jadi aku sudah tahu bahwa kesempatan seperti itu tidak normal, mungkin saja mereka hanya ingin memeras kantong mu saja."
"Halah, aku pasti hanya iri padaku." Kata Izuru mengejek, atau apalah. "Tapi benar juga katanya, mungkin saja mereka hanya ingin uangku. Tapi mereka pasti sudah tahu kalau aku miskin hanya dengan melihatku bekerja di sini sebagai pelayan." Kata Izuru dalam hati memikirkan perkataan Gorden. "Aku yakin mereka tidak seperti itu! Tunggu, bagaimana kau tahu aku akan pergi dengan gadis-gadis itu?"
"Tentu saja aku dengar pembicaraan kalian."
"Kau dengar dari belakang meja bar?"
"Tidak, aku dengar dari orang yang tadi duduk di dekat kalian."
"Apa di sini tidak ada hukum tentang menguping? Oh ya, aku minta bayaran ku untuk hari ini."
"Apa bayaran mu? Kau ingin membolos dan kau minta bayaran mu? Tidak bisa! Lagi pula kau pasti akan langsung menghabiskannya untuk gadis-gadis itu."
"Ayolah kau bisa memotong gaji ku bulan ini."
"Tidak, bagaimana jika kau tiba-tiba berhenti bekerja? Aku pasti akan rugi."
"Aku tidak akan melakukannya. Aku akan terus bekerja di sini sampai satu bulan mendatang, itu pun kalau aku mendapat pekerjaan baru."
"Huhf... baiklah, ini 15 keping perak. Gunakan itu dengan bijak." Kata Gorden sambil memasukan lima belas keping perak ke dalam sekantung kecil, lalu melemparnya ke arah Izuru.
Izuru menangkap kantung itu dan memasukannya ke sakunya. "Kenapa tidak dari tadi saja seperti ini?"
"Aku pesan teh satu." Kata seseorang tiba-tiba datang dan duduk di kursi sebelah Izumi.
"Woy pocong..!" Kata Izuru terkejut dan terjengkang ke belakang. "Aduh, kau itu membuatku terkejut. Tunggu, kenapa kau tidak terkejut?" Tanya Izuru pada Gorden.
"Aku dari tadi menghadap ke arahmu, jadi aku tahu kalau ada pelanggan masuk. Ini teh mu nona." Jawab Gorden lalu memberikan secangkir teh pada orang itu. "Lebih baik kau memperbaiki jendela yang rusak itu."
"Maksudmu lubang besar di sana itu?." Tanya Izuru bangun sambil menunjuk ke arah tembok kayu yang berlubang cukup besar.
"Iya, tadinya itu jendela. Sampai ada dua orang yang berkelahi di sini, sudahlah jangan banyak tanya atau kuambil kembali uang itu!"
"Jadi kau tidak ikhlas memberikan uang ini."
"Cepatlah pergi!"
"Baiklah." Izuru berdiri dan segera pergi ke arah jendela rusak itu.
"Apa dia orang baru?" Tanya gadis yang bertudung sampai menutupi matanya itu.
"Iya, aku tidak tahu dari mana asalnya. Dia tiba-tiba saja muncul dan memohon untuk memberikannya pekerjaan. Orang yang aneh."
"Boleh kutahu siapa namanya?"
"Dia bilang namanya Kyoko."
"Apa...!? Kyo...ko, kau bilang?" Tanya Gadis itu tampak terkejut mendengar nama itu.
"Iya, memangnya ada apa? Apa kau mengenalnya?"
"Tidak apa, aku akan bicara dengannya." Kata gadis itu lalu berjalan ke arah Izuru yang sedang mencari cara untuk memperbaiki jendela itu.
"Apa harus ku buat persegi dengan tanda tambah di dalamnya? Ya, hanya itu bentuk jendela yang bisa kupikirkan sekarang." Kata Izuru duduk di depan tumpukan papan kayu, palu, dan beberapa paku.
"Hey, aku ingin bicara denganmu." Kata gadis itu.
"Sebentar, apa kau tidak lihat aku sedang bekerja."
"Ini serius, cepat bangun!"
"Ada apa sih?" Izuru bangun dan menghadap gadis itu.
Gadis itu membuka tudungnya, menatap mata Izuru dengan tajam dan berkata. "Apa namamu benar-benar Kyoko?"
"Iya, itu benar." Jawab Izuru sedikit gugup.
"Cih! Menyebalkan sekali!" Kata gadis itu lalu kembali ke meja bar.
"Kenapa gadis itu? Aneh sekali."
Kemudian ada seseorang membuka pintu bar lalu berteriak. "Kyoko apa kau di sini? Itu dia!" Kata seorang gadis berambut pendek bersama beberapa temannya berjalan menghampiri gadis yang tadi.
"Eh? Dia tadi bilang Kyoko? Jadi gadis itu bernama Kyoko!? Pantas saja ia tampak kesal tadi." Kata Izuru dalam hati.
"Jadi nona ini temanmu?" Tanya Gorden pada gadis yang baru saja datang tadi.
"Iya, apa dia sering ke sini?"
"Iya, dia sering ke sini waktu sore dan malam."
"Oh begitu." Kata gadis berambut pendek itu lalu melihat ke arah Izuru. "Siapa itu? Apa dia pegawai baru?"
"Iya baru hari ini dia bekerja."
"Hey!" Panggil gadis itu tiba-tiba muncul di belakang Izuru dan membuatnya terkejut.
"Ada apa?" Tanya Izuru agak gugup.
"Aku tidak pernah melihatmu sebelumnya, siapa namamu?"
"Namaku...?" Izuru bingung harus menyebut nama Kyoko atau nama aslinya, "gawat! Apa yang harus ku katakan? Kyoko atau Izuru? Kyoko saja, aku sudah terlanjut mengatakan pada semua orang, siapa tahu mereka tidak masalah dengan nama yang sama." Kata Izuru dalam hati. "Namaku Kyoko." Jawab Izuru.
Semua orang yang datang bersama gadis itu terdiam mendengar jawaban Izuru dan gadis bertudung itu tampak kesal. "Kyoko? Namamu Kyoko?"
"Prrfffftttt.....! Buahhahahahhahahahah...! Aduh perutku sakit, hey Kyoko! Kau tidak pernah bilang padaku kalau kau punya saudara kembar. Ahahahhahaha...!" Kata gadis itu lalu tertawa terbahak-bahak, teman-temannya juga beberapa ikut tertawa.
"Sudah cukup! Aku tahu kau hanya menggunakan nama palsu! Lebih baik kau mengganti namamu itu!" Teriak Kyoko, yang asli.
"Kenapa aku harus mengalah? Aku tidak keberatan dengan ini. Jika kau keberatan, lebih baik kau saja yang mengganti namamu."
"Kau jangan membuatku marah!" Kyoko berdiri dari kursinya dan berjalan ke arah Izuru.
"Oh tidak, ini gawat. Lebih baik aku pergi, semoga beruntung kau Kyoko 2." Kata gadis di dekat Izuru, lalu berlari pergi.
"Apa maksudmu itu?" Tanya Izuru lalu ia melihat ke arah Kyoko yang tampak sangat marah menuju ke arahnya. "Gawat! Apa yang akan dia lakukan padaku?" Tanya Izuru dalam hati. Kyoko berjalan semakin dekat sampai ia berada tepat di depan Izuru.
Kyoko memegang baju Izuru lalu berkata, "jangan membuatku marah..!" Lalu ia melempar Izuru ke arah jendela sampai keluar, jendela yang belum di perbaiki malah menjadi lebih rusak.
Bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 126 Episodes
Comments
Wahyu Hidayattripoetra
gimana ini😮💨 thor di baca ulang sebelum di upload setiap tulisan di Chapternya
2022-12-02
1
Flying_Phoenix45
semangat thor! terus update sampe tamat!
2022-02-26
1
Blood Wolf
"Heh ... Lebih baik kau membatalkan rencana membatalkan rencanaku itu, karena aku tidak akan membatalkan rencanaku!" Retjeh, tapi ngakak! Awok9
2021-05-22
2