Inilah hadiah yang di terima oleh Akhsan dan Ikhsan. sebuah perusahaan yang masing-masing akan mereka jalan kan secara langsung.
perusahaan yang sudah sejak lama Rayyan dan orang tuanya sediakan untuk Akhsan dan Ikhsan. perusahaan Fis yang sekarang berganti nama dengan AIS grup( Akhsan Irfan saputra.)dan Anasta yang berganti dengan IAS grup(Ikhsan Arfin saputra) nama yang di ambil dari singkatan nama mereka sendiri.
bukan nya senang mendapatkan hadiah perusahaan yang sama-sama besarnya namun keduanya malah bertekuk wajah tak semangat, mungkin bukan itulah hadiah yang mereka harapkan.
hadiah itu terlalu berlebihan bagi mereka, mereka benar-benar belum siap menjalankan perusahaan yang sangat besar. takut jika sampai mereka melakukan kesalahan.
keduanya saling menekuk wajahnya menumpu wajah mereka di atas meja makan dengan bibir yang terus mengerucut.
" Papa kenapa begitu tega pada kami, kami tidak bisa menerima hadiah sebesar itu Pa. " ucap Akhsan lemah dan di angguki oleh Ikhsan.
" iya Pa,Opa, Oma., kami masih terlalu kecil untuk menjalankan perusahaan, bagaimana kalau sampai ada masalah karena kami, pasti semua akan sedih kan. " saut Ikhsan.
" kalian harus percaya diri, dulu Oma di usiamu sudah berhasil dengan semua nya, Opa juga demikian, dan Papa, papa juga sama" ucap Rayyan.
" Tapi Pa. " jawab Ikhsan.
" sudah nggak ada tapi-tapian kalian harus setuju, Papa akan tetap mengawasi kalian jadi nggak usah banyak protes " kecam Rayyan.
keduanya tertunduk lesu dengan keputusan yang di ambil oleh Rayyan ini bukan lah kehendak dan kemauan mereka berdua. " pa tapi Ikhsan kepengen nya jadi guru pa. "'ucap Ikhsan.
Rayyan dan semuanya menghentikan acara makan nya dan memperhatikan Ikhsan yang tengah memohon pada mereka " jadi guru.? kenapa.? heran Keisha.
" iya Ma,, Ikhsan sudah menentukan sendiri kemana Ikhsan mau mengajar dan Ikhsan sudah mengirimkan CV kesana dan seperti Ikhsan di terima " ucap Ikhsan.
" di kampus mana.? Keisha
" bukan kampus pa,tapi.? SMA Tunas Bangsa." Jawab Ikhsan lalu menyuapkan nasi ke dalam mulut nya.
semua terkejut tak kecuali Akhsan, dia tak mengetahui Ikhsan yang hanya menginginkan menjadi seorang guru SMA saja.
" Hahh.!! SMA.? dulu Papa dan Opa jadi dosen loh, lah sekarang kamu, eitss.. apa ini.? terkejut Rayyan.
" kalau kamu Akhsan, kamu mau jadi guru SMA juga.? sambung Rayyan dan menatap Akhsan penuh menyelidik.
" Abang mau juga jadi guru,? apa mau pakai masker tiap hari. kan hidung Abang nggak pernah bersahabat tuh kalau berhadapan dengan ciwi-ciwi. " ucap Ikhsan menertawakan.
" maksudnya.? " heran Keisha.
" haduhh Ma. Abang kan alergi saat berhadapan dengan cewek mana mungkin dia akan menjadi guru, bisa-bisa pada tertular alergi semua murid Abang. " jawab Ikhsan dengan tawa yang tak pernah lepas dari bibir nya.
" kok bisa.? pekik Keisha tak percaya.
" bisa lah." sinis Ikhsan
sementara Akhsan hanya bisa geleng-geleng kepala dengan aib yang tengah di pergunjingkan oleh adiknya sendiri.
" terus sekarang apa yang akan kamu lakukan Akhsan. " tanya Rayyan penuh penekanan, dia benar-benar bisa mengharapkan yang terbaik untuk Anak nya itu .
" Akhsan belum tau Pa. untuk saat ini Akhsan akan menerima apa yang Papa kehendaki yaitu mengurus perusahaan, tapi untuk kedepanya Akhsan belum tau pasti " jawab Akhsan.
" dan sekarang kamu Ikhsan.? tanya Rayyan berganti menatap Ikhsan.
Ikhsan menghentikan kunyahan nya pada makanan dan menatap Rayyan dengan sedikit takut, bagaimana jika apa yang akan dia katakan tidak di setujui oleh Papa nya.
" Em..? Ikhsan akan tetap dengan keinginan Ikhsan untuk menjadi guru SMA di Tunas Bangsa Pa, namun Ikhsan tetap akan menerima hadiah dari Papa, Ikhsan akan berusaha untuk bisa menjalankan keduanya dengan baik pa. " jawab Ikhsan.
kedewasaannya benar-benar membuat Rayyan bangga, padahal Rayyan sempat kecewa dengan penolakan kedua anaknya dengan hadiah dari nya.
" Baiklah Papa akan hargai keputusan kalian. dan mulai hari ini juga kalian harus berpartisipasi langsung di perusahaan kalian masing-masing. " tegas Rayyan.
🌾🌾🌾🌾🌾
Ucapan selamat datang terucap dari semua karyawan. mereka sangat senang dan antusias menyambut kedatangan pemimpin mereka yang baru siapa lagi kalau bukan Akhsan Irfan saputra.
senyum kebahagiaan terukir dari wajah mereka semua. rasa bangga dan senang hati mendapatkan atasan muda yang sangat tampan dan penuh wibawa itu pasti akan sangat menyenangkan kedepannya.
" selamat datang pak. kami sangat senang dengan kedatangan bapak " sapa dengan sopan salah satu karyawan wanita.
meskipun tidak terlalu dekat dan tidak bersentuhan namun Akhsan benar-benar tersiksa menahan alergi nya yang sedari tadi memaksa untuk keluar.
" Ha hacihhh..!!
dengan keras akhirnya bersin itu keluar juga dari Akhsan semua pun tersentak kaget bahkan ada juga yang sampai terjengkit.
" Ardi bisa ikut saya sebentar. " ucap Akhsan dan berjalan masuk keruang kerjanya.
Ardi adalah asisten yang di percayakan oleh Rayyan untuk membantu Akhsan di perusahaan itu. Ardi mengangguk patuh dan mengikuti bos barunya itu keruang nya.
" ada yang bisa saya bantu Pak. " tanya Ardi formal.
Akhsan duduk di kursi kebesaran dan mulai bicara dengan peraturan yang baru. peraturan yang membuat Ardi tercengang tak percaya tentunya.
" Ardi saya mohon, untuk karyawan wanita tak boleh dekat-dekat dengan saya, apalagi sampai masuk ke ruangan saya.dan itu adalah aturan yang harus di patuhi dan tidak boleh di langgar oleh siapapun, mengerti. " ucap Akhsan tegas.
" peraturan apa ini aneh sekali.?
" baik Pak,, saya akan usahakan yang terbaik demi kenyamanan kerja Bapak.? Jawab Ardi.
" sekarang kamu boleh keluar. " pinta Akhsan.
" dan ya satu lagi, saya minta sekertaris saya di ganti yang laki-laki bukan perempuan, jelas.! sambung Akhsan.
" baik Pak. " Ardi menunduk hormat lalu pergi
" mungkin Pak Akhsan memberikan aturan itu karena dia adalah anak sekaligus cucu dari seorang kyai dan juga ustadz jadi dia pasti akan menjaga nama baik tersebut " batin Ardi sembari melangkah keluar.
mungkin apa yang di pikirkan oleh Ardi ada benar nya namun sebenarnya bukan hanya itu saja yang menjadi masalah dari Akhsan melainkan alergi nya yang tak bisa di kendalikan.
jam istirahat telah tiba Akhsan pun bergegas untuk ke kantin perusahaan untuk mencari makan siang. dia melangkah seorang diri dengan begitu berwibawa dengan jas yang sangat pantas dia kenakan.
karyawan yang sudah mendengar peraturan baru pun menjauh dari hadapan Akhsan namun banyak juga yang belum mengetahuinya jadi dia selalu berjalan berdekatan dengan Akhsan.
" hacihhh..
hacihhh...
hacihhh..
berkali-kali Akhsan harus bersin saat berhadapan dengan para karyawan wanita. dia benar-benar tak bisa mengendalikan alergi tersebut.
" bukankah aku sudah memberikan peraturan baru pada kalian,! apa kalian sudah tak ingin bekerja di sini lagi hah..!! ucap Akhsan dengan keras
semua mata pun menunduk tak berani menatap bos barunya itu yang tiba-tiba marah-marah. " Ardi..!! Ardi..!! teriak Akhsan.
mendengar namanya di panggil Ardi pun bergegas mendekati bos nya tersebut dan menunduk takut.
" astaga kenapa Pak Akhsan bisa sampai semarah ini. ? gumam Ardi
" iya Pak.'" ucap Ardi.
" Apa kamu belum jelaskan semua peraturan baru yang di mulai hari ini hah.!! apa kamu juga sudah bosan bekerja disini. " ucap Akhsan, dia benar-benar tak bisa mengendalikan dirinya sendiri.
" maaf Pak saya..
" belikan saya makan siang dan bawa keruangan ku sekarang, dan juga beri tau peraturan baru untuk semuanya kamu mengerti kan. "
" i-iya Pak saya mengerti. " jawab Ardi takut.
" bagus. " Akhsan melangkah pergi dari sana.
Ardi pun langsung menjalankan perintah Akhsan secepatnya atau kalau tidak dia pasti akan kehilangan pekerjaannya saat ini juga.
selesai malam siang Akhsan benar-benar lelah dengan keadaan barunya saat ini dia berniat untuk keluar mencari hal baru yang mungkin bisa dia lakukan selain di kantor saja. dia benar-benar tak mau sampai kalah dengan Ikhsan yang bisa melakukan dua hal sekaligus.
Akhsan melangkah keluar dan bergegas untuk ke parkiran mobilnya. Akhsan sedikit buru-buru hingga dia berlari kecil untuk segera sampai ke mobilnya.
Brukk...
tangan Akhsan langsung menangkap gadis cantik berhijab yang tak sengaja menabrak nya. tatapan mereka saling berpaut dan bunga-bunga berterbangan dan jatuh di tubuh mereka berdua.
"cantik."
satu kata yang berteriak dari hati Akhsan untuk kesan pertemuan pertama mereka . ya gadis itu memang sangat cantik. dan terlihat anggun dengan hijab yang ia kenakan.
mata Akhsan benar-benar terpana dengan gadis tersebut bahkan tatapan matanya tak berkedip sekali saja.
"ma- maaf. " gugup Akhsan setelah tersadar dengan apa yang mereka lakukan.
mata gadis itu melotot lebar setelah melihat apa yang dia bawa telah hancur berhamburan kesana-sini dan sudah tak berbentuk lagi.
" bungaku," gadis itu memunguti bunga-bunga yang sudah terpisah dengan tangkainya tersebut,
wajah nya berubah menjadi muram dan ada rasa takut yang terlihat dari matanya yang sudah berkaca-kaca.
" maaf, karena aku bunga mu rusak. saya pasti akan ganti rugi " ucap Akhsan.
gadis itu menatap dengan sendu wajah Akhsan, bukan pria ini yang bersalah tapi dia sendiri yang terlalu buru-buru sehingga dia menabrak Akhsan karena kelalaiannya sendiri.
" ini bukan salah tuan, ini salah saya sendiri saya tak bisa menerima kebaikan dari tuan. "jawab gadis itu.
Akhsan menatap iba gadis itu dan terus memaksa nya untuk menerima ganti rugi dari Akhsan.
" aduh gimana nih pasti orang itu akan marah karena tak mendapatkan pesanannya. " ucap Gadis itu dengan penuh sesal
" bagaimana kalau saya bantu bicara dengan pemesan bunga mu, dan saya yang akan ganti rugi " ucap Akhsan.
" tidak bisa tuan, saya nggak bisa menerima kebaikan tuan, biar saya sendiri yang menjelaskan pada orang itu.
" emang siapa yang memesan bunga mu. " tanya Akhsan penasaran.
" tadi ada ibu-ibu yang memesan bunga di tempat saya kerja, dan katanya bunganya untuk anak nya yang menjadi bos baru di perusahaan ini " tutur gadis itu menjelaskan.
" benarkah.?
gadis itu mengangguk dengan cepat.
" ya sudah kalau memang benar kamu nggak usah ganti rugi, anggap saja orang itu sudah menerimanya. " ucap Akhsan.
" nggak bisa gitu dong Tuan. bunga ini sangat mahal mana mungkin akan selesai dengan begitu saja, aku janji akan menggantinya." ucap Gadis itu.
" sudah tidak usah menolak nya, aku akan memaafkan mu, bunga itu nggak usah di ganti, lagian bunganya rusak karena aku sendiri jadi kamu nggak usah merasa sungkan. " ucap Akhsan.
" maksud tuan.? bingung gadis itu.
" yang memesan bunga itu adalah ibu saya dan itu untuk saya, jadi anggap saja aku sudah menerimanya. " jelas Akhsan.
" tapi tuan.?
" sudah lah. tidak masalah hanya bunga saja yang penting kamu tidak apa-apa kan. "
" em.. kalau begitu Terima kasih tuan, dan saya permisi dulu saya masih ada pekerjaan lagi " pamit gadis itu. " dan ini sisanya yang masih utuh tuan, semoga tuan dan Ibu tuan tidak keberatan kembali membeli bunga di tempat saya. " ucap gadis itu.
" InsyaAllah,. ""
" Assalamu'alaikum tuan..
" Wa'alaikumsalam.. " Jawab Akhsan dengan senyuman kecil yang keluar dari bibir nya.
Akhsan baru sadar setelah gadis itu pergi, ada yang aneh saat dia berhadapan dengan gadis itu tapi apa.? ya.! alergi nya lari kemana .? kenapa dia tak bersin saat berhadapan dengan gadis itu.
" kok bisa.? bingung Akhsan.
dia benar-benar tak percaya dengan apa yang dia alami. hanya gadis yang baru dia temui ini lah yang tidak membuat nya alergi padahal dia tak mengenal dia sama sekali.
🌹🌹🌹🌹🌹
Vote...
Rate....
Like..
& comment...
😘😘😘😘😘
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 259 Episodes
Comments
Minhyungmork 99
waaah,,,,gadis pengantar bunga jodohnya Akhsan ni,,,,💞💕
2023-01-18
1
Ninik H.
mantapp
2021-12-08
1
lina
lanjut 👍
2021-12-03
1