Keynando

...HAPPY READING!!!...

...•...

...•...

...•...

Setelah bel istirahat berbunyi, Helena, Gia dan Ana langsung menuju ke kantin. Setelah mereka bertiga membeli makanan, mereka duduk di salah satu meja. Helena dan Gia hanya membeli cemilan, sementara Ana membeli bakso favoritnya. Sambil menikmati makanan masing-masing, mereka juga sedikit mengobrol hingga seseorang datang menghampiri mereka.

"Lagi ngomongin apaan nih kayaknya seru" ucap seorang siswa yang tiba-tiba duduk di samping Helena seraya mengambil cemilan milik Gia

Pletak..

"Aduh" siswa tersebut meringis sambil mengelus-elus dahinya yang baru saja terkena sentil oleh Gia

"Lo tuh ya dateng-dateng langsung ngambil makanan gue seenaknya aja" omel Gia sambil memberi tatapan tajam pada siswa tersebut

"Apaan sih lu Gi" siswa tersebut menatap Gia sebentar lalu beralih menatap Helena sambil menunjukan senyumannya

"Tadi kita belom sempet kenalan, kenalin aku Keynando panggil aja Key" siswa tersebut mengulurkan tangannya pada Helena

"Aku Helena panggil aja Lena" Helena menerima uluran tangan Key, sementara Gia yang melihat itu hanya memutar bola matanya malas

"Heh lo pergi sono ah jangan ganggu kita, lagian tumben lo ke kantin? Biasanya nongkrong di rooftop bareng yang lain" ucap Gia sambil mengambil cemilan miliknya yang masih berada di tangan Key

"Ngapain lo larang-larang gue? Terserah gue dong mau istirahat dimana juga, gue kan pengen kenalan sama Lena" ucap Key yang beralih menatap Gia

"Serah lo dah" Gia hanya pasrah dengan kelakuan Key

Setelah perdebatan antara Key dan Gia, suasana kantin berubah menjadi berisik. Hampir semua siswi yang berada di kantin berteriak sambil menatap ke arah pintu kantin.

"OMG! VALDI MAKIN HARI MAKIN GANTENG YA AMPUN"

"VINO JUGA GAK KALAH GANTENG ANJIR, DIA MAKIN KEREN AJA"

"JODOH GUE ASTAGA"

"MUKA DINGIN AJA GANTENG, APALAGI KALO SENYUM YA"

"TUMBEN MEREKA KE KANTIN, DIA MAU NYAMPERIN GUE KALI YA"

Itulah teriakan-teriakan yang bisa Helena dengar. Dengan rasa penasaran, Helena pun mengikuti arah pandang semua siswi itu. Dari arah pintu kantin, Helena bisa melihat ada 3 siswa yang memasuki kantin. Namun Helena masih bingung, apa yang membuat semua siswi itu girang saat melihat mereka bertiga? Padahal mereka terlihat biasa saja, apalagi siswi yang berada di tengah, Helena sangat malas melihat wajahnya.

Ternyata ketiga siswa itu sedang berjalan menghampiri meja yang di tempati oleh Helena dan teman-temannya. Saat tiba di meja mereka, Helena dan yang lainnya menatap ketiga siswa tersebut. Helena bisa melihat jika Gia jadi tersenyum saat ketiga siswa itu menghampiri meja mereka.

"Oh ternyata lo disini lagi asik-asikan sama cewek orang hah, kita cari-cari kirain kemana" ucap siswa yang berada di sebelah kiri

"Apaan sih lo, gue gak deketin cewek lo, gue lagi deketin temen cewek lo" ucap Key dengan penuh penekanan di kata terakhirnya

"Yaudah yo ke tempat biasa" ucap siswa yang ada di sebelah kanan

"Tuh buruan pergi lo, jangan ganggu kita mulu" ucap Gia sembari mengibas-ngibaskan tangannya mengisyaratkan menyuruh Key untuk pergi

"Kalian ganggu gue lagi pdkt aja. Yaudah lah ayo" dengan terpaksa Key pun beranjak dari duduknya

"Lena aku pergi dulu ya, jangan kangen ya nanti kita ketemu lagi kok di kelas" ucap Key sambil mengacak rambut Helena

Namun Helena tidak menanggapi Key karena Helena terus mendelik ke arah siswa yang berada di tengah.

"Eh barusan lo manggil dia siapa? Lena?" tanya siswa yang berada di sebelah kanan memastikan jika pendengarannya tidak salah

"Iya Lena, kenapa Vin?" tanya Key yang merasa bingung dengan pertanyaan temannya itu, sementara siswa tersebut hanya menatap Helena dengan lekat

"Dia Lena bang, Helena si cengeng" ucap Gia yang seakan mengerti apa yang ada di pikiran Kakaknya itu

"Serius Gi? Kok dia bisa disini?" tanya siswa yang diketahui adalah Kakak Gia, lalu dia langsung duduk di samping Helena

"El lo masih inget gue kan?" tanya Kakak Gia sambil menatap Helena, namun Helena masih fokus menatap siswa yang berada di tengah tadi hingga sebuah tepukan di pundaknya menyadarkan Helena.

"Ah iya kenapa?" ucap Helena setelah tersadar

"Lo masih inget gue kan? Gue Vino" ucap Kakak Gia yang ternyata bernama Vino

"Bang Vino? Ya ampun apa kabar bang?" Helena pun tersenyum ke arah Vino seraya memeluk Vino

"Gue baik" Vino membalas pelukan Helena

"Lo kok bisa disini El?" tanya Vino sambil melepas pelukannya, dia masih penasaran dengan keberadaan Helena di sekolah ini

'Dih anjir gebetan gue di peluk' -batin Key

"Gak usah sampe pelukan juga kali" sindir Key dengan wajah yang mulai kesal

"Katanya mau ke atas tapi malah ngobrol sama gebetan gue" sambung Key yang tak terima melihat Vino mengobrol dengan Helena

"Iya Vin buruan" kini siswa yang berada di tengah pun membuka suara namun tetap dengan wajah datarnya

"Oh iya gue sampe lupa. Yaudah El nanti kita lanjut ngobrol ya" Vino beranjak dari duduknya dan berjalan beriringan keluar dari kantin bersama Key dan 2 temannya yang lain

Helena kembali menatap siswa yang tadi berbicara hingga sebuah cubitan di pipinya menyadarkan Helena kembali.

"Duh sakit Na" Helena meringis sambil mengelus-elus pipinya

"Abisnya lo bengong mulu, liatin siapa sih?" tanya Ana sambil mengikuti arah pandang Helena

"Itu tuh cowok yang tadi di tengah" ucap Helena sambil menunjuk siswa tadi

"Oh itu Valdi, kenapa? Lo naksir ya sama dia" goda Gia sambil menarik turunkan alisnya

Mendengar nama itu di sebut, Helena jadi teringat dengan dompet yang berada di mobilnya semalam. Dia sudah menduga jika dompet tersebut adalah milik laki-laki itu.

Belum sempat Helena menjawab, terdengar pengumuman yang membuat semua siswa berhamburan menuju kelas masing-masing lalu membawa tas mereka masing-masing, termasuk Helena, Gia dan Ana.

Jadi tadi adalah pengumuman jika semua siswa/siswi diperbolehkan untuk pulang karena semua Guru masih rapat. Hanya anggota OSIS yang tidak di perbolehkan pulang termasuk Gia dan Ana selaku anggota OSIS.

"El, lo tadi belom jawab pertanyaan gue, lo naksir sama Valdi?" Gia masih penasaran dengan jawaban Helena, sempat-sempatnya dia bertanya soal itu disaat dia dan Ana mengantar Helena menuju gerbang

"Dih apaan sih amit-amit gue naksir sama cowok kaku kayak dia" ucap Helena bergidik ngeri membayangkan jika dia menyukai laki-laki seperti itu

"El dia tuh Most Wanted loh, dia juga kapten basket di sekolah ini. Lo kenal sama dia? Kok lo sampe bilang dia kayak gitu?" Ana memberikan pertanyaan bertubi-tubi pada Helena

Helena pun menceritakan kejadian semalam saat dia bertemu Valdi di minimarket lalu mengantarnya pulang, dan juga saat dia hendak ke toilet hingga Valdi mengantarkannya ke toilet.

"Oh jadi gitu, sifat dia emang dingin tapi di balik sifat dinginnya, dia tuh penyayang dan care juga orangnya, buktinya dia nganterin lo udah 2 kali cuma caranya aja yang salah" Gia sedikit menjelaskan sifat seorang Valdi

"Bener tuh apa yang di bilang Gia, El" Ana mengangguk setuju dengan ucapan Gia

"Eh lo pulang di jemput?" Gia bertanya saat mereka sudah sampai di gerbang sekolah

"Hari ini gue terpaksa naik bis, karena nyokap bokap gue lagi pada sibuk" jawab Helena

"Maaf ya gue cuma bisa anterin lo sampe sini, maaf juga gue gak bisa nemenin lo pulang" ucap Gia yang merasa bersalah membiarkan Helena pulang sendirian di hari pertamanya

"Yaelah apaan sih biasa aja kali, lagian gue juga ngerti kok. Yaudah gue pulang ya bye" ucap Helena sembari melambaikan tangannya pada Gia dan Ana lalu berjalan keluar sekolah

"Take care Lena" teriak Ana ketika Helena sudah hampir jauh

Jarak dari sekolah menuju ke halte sangat dekat jadi Helena tidak perlu berjalan jauh seperti tadi pagi. Sesampainya di halte, Helena duduk disana menunggu datangnya bis. Namun sudah beberapa menit Helena menunggu, bis tak kunjung datang juga.

"Semoga gak hujan" ucap Helena sembari menatap langit yang sudah terlihat mendung dan juga suara gemuruh yang menandakan akan segera turun hujan

"Yah yah kok hujan" ucap Helena saat melihat langit mulai menurunkan air hujannya

"Mana gue gak bawa jaket lagi. Sial banget sih gue hari ini" gerutu Helena pada dirinya sendiri

Namun tanpa Helena ketahui, ada seorang pemuda dengan motor sport berwarna hijau berhenti di depan halte. Helena sibuk merutuki nasibnya hingga dia tidak sadar bahwa pemuda itu berjalan mendekati Helena lalu duduk di samping Helena.

"Lagi ngapain disini El?" tanya pemuda tersebut sambil menatap Helena

Merasa ada yang bertanya padanya, Helena pun menatap ke samping kanannya yang ternyata ada Key yang duduk di sampingnya.

"Eh Key kok disini? Ngapain?" tanya Helena yang merasa heran dengan keberadaan Key

"Kamu aneh ya di tanya malah balik nanya. Kamu ngapain disini? Kok sendirian? Trus kenapa tadi ngedumel?" ucap Key sambil terkekeh karena tadi dia mendengar Helena sedang menggerutu

"Hehe maaf, aku lagi nunggu bis tapi dari tadi gak dateng-dateng" ucap Helena sembari tersenyum malu

"Oh, yaudah yuk" ucap Key sambil menarik pelan tangan Helena, namun Helena hanya menatap ke arah Key dengan tatapan bingung seolah bertanya 'kemana'.

Key yang paham dengan tatapan Helena langsung menjawab "Ayo aku anterin kamu pulang dari pada kamu nunggu bis yang gak tentu datengnya kapan, mana kamu sendirian lagi, yuk"

Key kembali menarik tangan Helena karena Key melihat Helena masih terdiam. Helena terkejut saat tangannya di tarik paksa oleh Key.

"Aduh pelan-pelan dong Key" Helena meringis kesakitan

"Ya kamu udah di ajakin juga malah bengong, mikirin apa sih?" sekarang Key malah mengomeli Helena

'Untung ganteng' -gerutu Helena di dalam hatinya

"Gak mikirin apa-apa kok" ucap Helena seraya berdiri

"Yaudah yuk nanti keburu hujannya makin deres" ucap Key sambil melepaskan tangannya dari tangan Helena

"Mmm i-iya ayo" ucap Helena disertai anggukan kecil

Key menaiki motornya diikuti Helena lalu Key melajukan motornya membelah hujan yang mulai deras. Tanpa mereka ketahui, sedari tadi ada seorang pemuda dengan motor sport berwarna merah yang memperhatikan mereka.

Di perjalanan menuju rumah Helena hanya ada suara hujan dan juga suara Helena yang sesekali menunjukan arah jalan menuju rumahnya hingga akhirnya mereka sampai di rumah Helena. Helena pun turun dari motor Key.

"Makasih ya Key udah mau anterin aku pulang, mau mampir dulu gak? Takut hujannya makin deres ntar" ucap Helena dengan sedikit senyuman

"Gak deh El lain kali aja" Key menolak halus ajakan Helena

"Oh yaudah kalo gitu hati-hati ya" Helena masih menunjukan senyumannya

"Oke, bye Lena" Key pun melajukan motornya keluar dari halaman rumah Helena

Setelah Key tidak terlihat lagi, Helena memutuskan untuk masuk. Saat dia masuk ke dalam rumahnya pemandangan yang selalu dia lihat hanyalah suasana ruang yang sangat sepi karena hanya ada asisten rumah tangga di rumahnya.

Terkadang Helena bosan melihat pemandangan itu, dia ingin melihat Mamanya menyambut dia setelah pulang dari sekolah seperti kebanyakan Ibu di luar sana, namun itu tak pernah di alami oleh Helena.

Helena pun langsung menaiki tangga dan berjalan menuju kamarnya. Setelah Helena mandi, dia tidak berniat untuk makan dan memilih untuk tidur.

...•...

...•...

...•...

...•...

...•...

...SEE YOU!!!...

Maaf kalo ada typo🙏

Jangan lupa vote, comment and share❤

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!