Ting tong
Bel rumah Rayna berbunyi menandakan ada tamu yang datang, dan yang diyakini itu adalah calon suami Rayna dan kedua orang tuanya. Mama membuka 'kan pintu dan benar saja itu adalah calon mantu dan besan nya.
"Assalamu'alaikum,"
"Wa'alaikumsallam," jawab Mama ketika sudah membuka pintu.
"Eh calon mantu sama besan udah datang, mari silahkan masuk," ajak Mama mempersilahkan mereka masuk.
Mereka berjalan masuk dan duduk di sofa ruang tamu, disana juga sudah ada Wijaya __papa Rayna tengah duduk menunggu kedatangan calon mantu dan besan nya.
"Wijaya , apa kabar kamu? Saya dengar kemarin kamu masuk rumah sakit," ucap Kevin basa-basi kemudian memeluk Wijaya dan di balas oleh Wijaya.
"Saya baik bagaimana dengan kabarmu?" tanya Wijaya balik setelah melepas pelukan ala sahabat itu.
"Saya juga baik,"
"Dimana putri kamu?" tanya Kevin to the point.
"Ah iya saya sampai lupa, sayang panggilkan putri kita sekarang," pinta Wijaya pada sang istri.
"Iya, saya panggilkan sebentar," ucap Mama kemudian berjalan menaiki anak tangga.
Dan tak lama Mama pun turun bersama dengan Rayna dan Naumi, Rayna terus saja menunduk 'kan kepalanya ia merasa sangat malu saat ini. Jantungnya terus saja berdebar tak karuan
"Nah itu dia putri saya," tunjuk Wijaya dan seketika semuanya menoleh ke arah dimana ada empat sosok wanita yang tengah berjalan menghampiri mereka.
Mama , Rayna ,Dara dan Naumi duduk di sofa yang sama. Rayna masih terus saja menunduk rasanya ia sangat gugup setengah mati.
"Wah lihatlah sepertinya calon menantu kita merasa malu pa, nunduk terus dari tadi," ucap Luna menggoda Rayna .
"Sayang ayo jangan nunduk terus," bujuk Mama..
Rayna merasa sangat gugup ia mencoba menghilangkan rasa gugup itu, dan perlahan ia mulai mendongak'kan kepalanya dan betapa terkejutnya ia saat melihat seseorang yang ia kenal.
"Pak Keanu !"
"Rayna !"
Pekik Rayna dan Keanu berbarengan, pandangan mereka berdua beradu satu sama lain sampai beberapa saat.
[Keanu Pov]~
Malam ini, malam yang sangat menegangkan bagi aku pasalnya saat ini aku bakalan dateng ke rumah calon istri aku. Sumpah demi tuhan rasanya aku pengen menghilang aja dari dunia ini sanking gugupnya.
"Kean, ayo nak kita berangkat sekarang takutnya nanti telat," teriak Luna nyokap aku dari bawah.
"Iya ma sebentar," jawab aku sedikit berteriak kemudian turun ke bawah.
Setelah aku turun papa langsung nyambut aku dengan nepuk bahu aku. Dan mama dia langsung aja ngerapihin kerah kemeja baju aku.
"Nah gini kan rapih, anak mama ganteng banget malam ini," puji mama.
"Iya makasih ma," jawab aku kikuk rasanya aneh dipuji nyokap sendiri.
"Udah ayo berangkat," ajak papa dan langsung aku dan mama ikutin dari belakang.
Kami keluar rumah menuju mobil dan langsung masuk kedalam mobil.
"Kean, kamu yang nyetir mobilnya ya," pinta papa.
"Iya pa, sini kunci mobilnya biar Kean yang nyetir," aku langsung ngambil kunci dari tangan papa. Lalu, masuk mobil dan duduk di bangku kemudi sedangkan papa dan mama aku duduk dibelakang berdua. Aku ngerasa udah kaya sopir kalo kayak gini.
Mobil berjalan dengan kecepatan sedang menyusuri jalanan yang tampak masih ramai dengan kendaraan yang berlalu lalang. Selama perjalanan tidak ada perbincangan diantara gue dan mama papa hanya ada lagu klasik yang mengalun menemani perjalanan.
"Pa ini lewat mana? Kean kan gak tau," tanya aku yang mulai bingung lewat mananya.
"Jalan lurus ada dulu, nanti papa kasih tau arahnya," balas papa dan gue hanya mengangguk.
Setelah papa ngarahin lewat mana-mana nya, akhirnya gue baru ngeh setelah lihat jalanan sekeliling rasanya aku pernah lewat jalan ini. Dan aku inget ini jalan adalah jalan yang mengarah ke rumah Rayna - manager keuangan aku , aku inget bener jalan ini pas aku diem-diem ngikutin dia pulang kantor waktu lembur.
Aku makin di buat kaget dengan bokap nyuruh aku berhenti disalah satu rumah mewah, dan itu adalah rumah yang sama yaitu rumahnya Rayna. Pikiran aku semakin bingung, gue mikir apa calon aku itu Rayna?. Aku menggeleng pelan gue harus berfikir positif mungkin bisa aja kan orang lain yang jadi calon aku.
"Kean ,ayo turun jangan ngelamun terus," ujar papa membuat lamunan gue buyar.
"Iya pa,"
Akhirnya aku sama papa mama turun dan mama memencet bel rumah itu. Setelah nunggu beberapa saat akhirnya pintu rumah terbuka dan menampilkan wanita paruh baya yang seumuran mama gue, yang aku yakini itu adalah nyokap dari calon aku.
"Assalamu'alaikum," ucap aku dan papa mama bareng.
"Wa'alaikumsallam,"
"Eh calon mantu sama calon besan udah datang, mari silahkan masuk," ucap wanita paruh baya itu. Dan langsung membuat gue tersenyum kikuk menahan gugup dan juga malu dipanggil calon mantu ya walaupun itu emang benar adanya.
Aku dan papa mama masuk kemudian langsung duduk di sofa ruang tamu, dan di sana sudah ada pria paruh baya dan setelah gue liat wajahnya aku kaget bener-bener kaget. Pasalnya pria paruh baya itu adalah seorang pembisnis hebat dan juga salah satu klien perusahaan nya.
"Wijaya,apa kabar kamu? Saya dengar kemarin kamu masuk rumah sakit," ucap papa basa-basi kemudian memeluk om Wijaya dan dibalas oleh om Wijaya.
"Saya baik, bagaimana dengan kabarmu?" tanya om Wijaya balik setelah melepas pelukan ala sahabat itu.
"Saya juga baik,"
"Dimana putri kamu?" tanya papa to the point.
'Dasar papa, gak tau apa anaknya lagi gugup gini malah nanya langsung to the point,' batin gue kesel setengah mati sama bokap.
"Ah iya saya sampai lupa, sayang panggilkan putri kita sekarang," pinta om Wijaya pada istrinya.
"Iya, saya panggilkan sebentar," Istri dari om Wijaya itu kemudian berjalan menaiki anak tangga.
Setelah menunggu beberapa saat akhirnya istri om Wijaya itu turun bersama tiga orang wanita yang gue yakin anaknya, yang satu sudah dewasa dan satunya lagi masih kecil mungkin sekitar 10 atau 11 tahun dan satu lagi seusia nya yang aku kenal Dara Staf HRD.
"Nah itu dia putri saya," tunjuk om Malik dan sontak gue liat ke arah dimana ada tiga sosok wanita yang berjalan menghampiri gue.
Aku jadi salah tingkah sendiri gugup setengah mati nahan rasa malu mati-matian, dan aku juga ngerasa cewek itu gugup sama kaya aku.
"Wah lihatlah sepertinya calon menantu kita merasa malu pa, nunduk terus dari tadi," ucap mama gue menggoda cewek itu.
'Astagfirullah mama, ngapain pake ngomong kaya gitu sih bikin malu aja,' batin aku menjerit dalam hati.
"Sayang ayo jangan nunduk terus," bujuk ibu cewek itu yang sampai saat ini aku gak tau siapa namanya.
A-aku penasaran banget sama wajah tu cewek, gue harus mastiin siap cewek itu karena pemikiran aku bilang kalau tu cewek Rayna manager keuangan aku.Setelah lama menunggu akhirnya cewek itu mendongak menatap aku, dan benar saja cewek itu adalah orang yang gue kenal. Aku sama dia juga sama-sama terkejut.
"Pak Keanu !"
"Rayna !"
Pekik aku dan Rayna berbarengan, pandangan gue sama Rayna beradu satu sama lain sampai beberapa saat.
°°°☆☆☆°°°
Maaf ya gantung ceritanya🙏😁😁💖
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 118 Episodes
Comments
aning yuniati
semangat untuk bacanya thor
2022-09-18
0
Bakau Wiama
thor klo blh jgn di ulang2
2022-08-23
0
Sastrin Ananta
enak bener ye di jodohin ma CEO..
lah emang iya sih Orang kaya sama Orang kaya yahh pasti🤭🤭🤭
2021-09-10
0