Episode 5
" Ciiaaattt jressa..!
Akkk...akh..! "
Tusukan telak senjata Panglima Pangkujambe bersarang tepat di ulu hati Patih Winangun.
" Ramanda..uhuhuh..Ramaandaa...!!! "
Jerit Sigit Winangun menyaksikan Ramandanya Patih Minangun tewas gugur didepan matanya.
Dengan meraung menangis seperti orang kesurupan Sigit Winangun meratapi dan memeluk jenasah Ramandanya.
Bala bantuan prajurit kerajaan terus berdatangan dari luar.
Berdatangan dari dua arah.
Tetapi mereka tidak berhasil memasuki gerbang istana untuk membantu karena dihadapi Oleh Pangeran Ranuwijaya.
Dalam penyerangan ini Pangeran memakai Busana kerajaan sebagai Seorang Pangeran Mahkota
tampak tegap gagah dan berwibawa.
Pangeran Ranuwijaya dengan lincahnya melesat ke sana Sini merampas senjata para pasukan kerajaan.
Berkelebat bagai bayangan telah merampas senjata mereka.
Dalam sekejap puluhan
Senjata prajurit Sigit Winangun.
Telah dipatahkan dibengkokkan dan dilempar kehadapan Pasukan Sigit Winangun.
Tersentak seperti mimpi dan tidak percaya dengan apa yang dialaminya.
Serentak para pasukan menyerang kembali kepada Pangeran Ranuwijaya.
" Serang...!! Ciiaatt "
teriakan komandan pasukan kembali memberi aba-aba untuk maju serentak.
Pangeran Ranuwijaya mengangkat dua tangannya keatas lanjut mengayun kesamping kiri dan kanan, berbarengan kedua tangan bergerak cepat ke depan, telapak tangan terbuka tenaga dalam memukul jurus Inti Geni.
" Wuusss Jgeerrrr ...! Wuusss jgeer..!!! "
Akibatnya sungguh luar biasa.
musuh banyak yang bergelimpangan roboh terbakar gosong dan banyak yang meninggal.
Pangeran Ranuwijaya terlihat Prihatin sebenarnya dia berusaha dalam penyerangan ini jangan sampai memakan banyak korban.
Pasukan Sigit Winangun yang masih berjumlah banyak mundur merasa takut.
Ngerih menyaksikan temannya tewas dalam keadaan kosong terbakar.
Pangeran Ranuwijaya bergegas menuju halaman istana pusat. pertempuran yang masih berlangsung sengit.
Pasukan bantuan dari pihak kerajaan berdatangan langsung menyerbu pasukan Panglima Pangkujambe.
Yaaattt bug ak ciaat bruak...
Akkh...aduh.
Pertempuran semakin sengit berjalan tampak seimbang.
Sementara Pangkujambe yang dikeroyok dua.Oleh Sigit Winangun dan Randujati salah seorang komandan yang berilmu cukup tinggi.
Tampak Panglima Pangkujambe terdesak
Hiyaattt Ting prak..! Jressa..!!
Senjata berbenturan.
Pundak Panglima Pangkujambe tersabet tipis senjata Sigit Winangun..
" Akh ,,, !
Seru Panglima Pangkujambe terjerembab jatuh.
Kesempatan tidak tidak di sia-siakan oleh Sigit Winangun
Ciaattt ...Sigit Winangun mengayunkan senjatanya
" Akh..?? "
Pangkujambe terkejut.
Pangeran Ranuwijaya tepat datang disaat bahaya mengancam sahabatnya Pangkujambe.
" Hiiyaat...! "
Pangeran Ranuwijaya menyerang dari jarak jauh
" tring ..!! Prak..! "
Suara pedang Sigit Winangun terlepas dan patah jadi dua.
Sigit Winangun tersungkur jatuh. Dia kaget hampir tidak percaya pedangnya patah jadi dua.
Padahal itu senjata Pusaka yang ampuh.
Sudah pasti penyerangnya bertenaga dalam sangat sempurna.
" Pangeran Ranuwijaya..!!! "
Seru Pangkujambe senang.
Pangeran Ranuwijaya sudah berdiri disampingnya.
Pangkujambe segera berdiri siaga lagi walau badannya banyak luka.
" Oh. Rupanya kamu masih hidup
Ranuwijaya.! "
Seru Sigit Winangun dengan memakai senjata yang lain langsung menyerang Pangeran Ranuwijaya diikuti komandan Randujati.
" Hub.!!! Hiyaattttt.. "
Teriakkan Sigit Winangun menyerang.
siiing ..nguiiing..nguingii. ilmu jurus golok seribu yang dikuasinya berputar cepat.. membuat debu bergulung-gulung bertebaran disekitar pertempuran.
Pangeran Ranuwijaya dengan posisi tetap ditempat mengayunkan kakinya kebelakang selangkah, tangan terbuka diayun keatas langsung melepaskan Pukulan tenaga dalam jurus Intisalju.
Jdaaarr ..!!! .Bruusss...! bruusss..!!
Pukulan Tenaga dalam jurus Intisalju tepat mengenai sasaran.
" Ouhhup.uk..uk.! "
Teriakan kesakitan Sigit Winangun terhenti seperti tercekik.
tubuh berdiri membeku tidak bisa bergerak.
Melihat itu Pangkujambe meloncat dengan cepat menebaskan pedangnya tetap mengenai leher Sigit Winangun.
Sigit Winangun roboh dengan tubuh kaku dingin seperti es, tewas saat itu juga.
Komandan Randujati terkejut. Dia paham tidak akan mampu mengahadapi Pangeran Ranuwijaya.
Randujati mengerti Ilmu pukulan yang dilancarkan Pangeran Ranuwijaya merupakan Ilmu tingkat tinggi yang tidak mungkin mampu dia melawan,
Apalagi mengalahkan.
Komandan Randujati sujud bertekuk lutut menyerah.
" Mohon ampuni, Pangeran. Saya menyerah siap dihukum..."
Dengan meninggalnya Sigit Winangun dan Patih Winangun.
Serta melihat Komandan Randujati berlutut menyerah...
Pasukan pihak Sigit Winangun serentak turun berlutut menyerah.
Pertempuran seketika berhenti.
Suasana halaman istana berantakan, perabotan dan hiasan serta taman bunga hancur.
Tampak pendopo halaman istana juga terbakar.
Para pasukan pihak Kerajaan Sigit Winangun baru mengetahui bahwa Pangeran Ranuwijaya ternyata masih hidup.
Mereka berlutut dan memberi hormat kepada Pangeran Ranuwijaya.
" Bangunlah Kalian Jangan takut aku ampuni kalian dengan syarat Kalian berjanji setia mengabdi dengan Raja Kalian Yang Baru.
Para prajurit berdiri semua dengan mengucap Maaf dan terima kasih berjanji setia dengan Raja Ranuwijaya
" Hidup Pangeran Ranuwijaya...!!
Hidup pangeran Raja kita..."
Teriak Panglima Pangkujambe.
Sontak di ikuti semua yang Hadir.
Genderang Kemenangan bertaluh taluh...Pangeran Ranuwijaya Winangun diarak keliling kota, masyarakat sudah mendengar Tentang Pangeran Ranuwijaya masih hidup
dan berhasil merebut haknya kembali sebagai Raja Majalaya.
Sepanjang perjalanan Karnaval arak-arakan Pangeran Ranuwijaya
penduduk berbondong-bondong berjubel melihat dan menyambut Rajanya, merasa senang dan bersyukur.
Kerajaan akan aman dan rakyat akan tenang dan makmur sejahtera,
Seperti saat dipegang Raja Orang tua Pangeran Ranuwijaya.
Pangeran Ranuwijaya berdiri di kereta kencana kerajaan Majalaya.
Kereta Kencana ditarik empat ekor kuda putih.
Kereta indah terukir kayu jati dilapisi kuningan. Begitu juga Poros As Roda dilapisi kuningan. tampak mewah dan indah.
Kereta Kencana Kerajaan Majalaya khusus dinaiki keluarga Raja Majalaya.
Diikuti Kereta lainnya Para petinggi Kerajaan dan pejabat penting lainnya.
Panglima Pangkujambe mendampingi Pangeran Ranuwijaya.
Prajurit berkuda mengikuti dari belakang panjang sekali.
Prajurit berkuda yang depan,
Sibuk menjaga keamanan dan mengatur Jalannya Arak+arakan Karnaval.
Masyarakat sangat ramai sepanjang jalan antusias mengeluh-eluhkan Rajanya.
Pangerang Ranuwijaya tak henti-hentinya melambaikan tangan kepada rakyatnya.
Bangga dan senang kepada Rajanya.
yang mana saat Pemerintahan Sigit Winangun dirasakan sangat menyusahkan rakyat.
" Hidup Raja Ranuwijaya..!!! "
" Jaya Raja paduka Ranuwijaya..!! "
Seruan itu tiada henti-hentinya diucapkan oleh masyarakat Sepanjang jalan yang dilewati.
Pangerang Ranuwijaya tidak menyangka Rakyat begitu antusias menyambutnya
Arak-arakan berhenti di Pusat pertemuan Balairung Istana.
***
Diruang Balairung sudah penuh menunggu dan menyambut pangeran Mahkota Ranuwijaya
sebagai Raja Majalaya.
Para petinggi Kerajaan yang setia Serta para jendral juga kepala komandan,
memberikan ucapan Selamat dan hormat kepada Rajanya Ranuwijaya.
" Pangkujambe saudaraku, cepat Bebaskan Pamanku dan Dinda Ayu Nilasari sepupuku.
bawah kesini..."
Perintah Pangeran Ranuwijaya, sambil duduk dikursi singgasana pertemuan.
" Dalam sepekan selanjutnya para penduduk yang tidak bersalah di penjarakan
Segera proses dan bebaskan. "
Pangeran Ranuwijaya berkata tegas.
" Baik Pangeran Ranuwijaya,
Pangeran Aji dan Putri Ayu Nilasari sudah kami bebaskan sekarang beliau sedang berbenah menuju kesini "
bersambung Ke Episode : 6
Pangeran Ranuwijaya Membebaskan Tawanan
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 138 Episodes
Comments
Andre Cahya
bagus nak
2024-04-16
0
panglima kumbang
secangkir kopi untukmu thoorrr
2021-11-18
6
Mi 4a
serbu pangeran
2021-07-28
3