Episode : 2
Songgoriti Mendaki Gunung Semeru
Matahari Pagi Menyinari Langkah Songgoriti mendaki Gunung Semeru.
Udara pengunungan terasa dingin menusuk Tulang...
Mulai terasa hangat dengan munculnya Matahari menyinari Langkahnya.
Songgoriti tidak menyangka ternyata jalan menuju atas gunung Semeru sangat susah dan berat.
Jalan Licin terjal dan menanjak sekali.
Sehingga badan harus jalan doyong setengah membungkuk...
Sementara tangan harus berpegangan Pohon atau Akar yang bergelantungan di bawah pohon besar tua.
Sementara Tebing curam disekitarnya membuat Songgoriti harus waspada dan hati - hati.
Berkali kali dijumpai Ular berbisa dari yang kecil sampai sebesar Pohon kelapa.
Tetapi tekad yang kuat membuat Songgoriti tidak gentar dan takut.
Semua hambatan dapat dihindari atau diatasi.
Walau sempat dihempasankan oleh ekor Ular besar.
Hinga terlempar ketepi tebing dan terperosok jatuh di ditempat yang datar,
Ditengah Gunung Semeru.
Songgoriti bangun merangkak kesakitan kepinggir bebatuan di dataran tinggi itu.
" Aduh sakit sekali untung tidak patah punggungku.."
Suara Songgoriti dengan wajah tampak menahan sakit.
" Disini tampaknya aman dari Ular dan binatang.
Aku mesti istirahat dulu disini....
"Songgoriti merasakan pandangannya terasa remang, dia bingun udara tambah dingin pandangan tambah gelap.
Ternyata matahari sudah tenggelam .
Songgoriti tersenyum Sendiri Seperti orang bodoh..
" Iya. Ini kan diatas gunung penuh pohon ringang dan tumbuhan tinggi tinggi menutupi dataran ini.
Walau malam baru beranjak. Tapi gelapnya sudah menutupi dataran ini. "
Songgoriti segera mengumpulkan ranting kering yang ditemukan banyak disekitarnya.
Den mengeluarkan Batu Pematik yang diberi Oleh Pak Somat.
Songgoriti batu menyadari Ternyata Batu Pematik sangat dibutuhkan untuk menyalakan api diatas gunung.
Udara malam bertambah dingin.
Songgoriti menghangatkan dirinya api-api.
Badannya yang terasa lelah mulai mengantuk.
ditengah kantuknya ada bayangan hitam lewat dan pergi... Songgoriti ragu apa itu, tidak yakin apa benar yang dirasa. tak urung penasaran.
" Hah ! Apa itu.?
Ular besar tadi..? "
Songgoriti meneliti sekitar nya.
Tapi tidak ada yang ditemukan.
Selanjutnya lelah ketiduran.
Pagi hari matahari telah terbit.
Suara burung berkicau merdu.
Membangunkan
Songgoriti dari tidurnya yang lelap nyenyak karna capeknya.
" Hwuiii...hari sudah pagi ..
Tampaknya dataran ini aman dari binatang buas.."
Songgoriti menyusuri dataran... ditemukan banyak banyak dedaunan obat obatan juga tanaman yang bisa dimakan.
Daun sambung nyawa, daun dewa, daun binahong, daun jarak, termasuk pohon singkong juga ketela rambat.
Songgoriti membakar singkong dengan sisa ranting yang dibakar semalam.
Sambil makan singkong panas Songgoriti teringat bayangan yang dikira ular besar semalam.
" Coba aku cari lagi. Celakalah aku kalau tidak hati-hati,
lengah bisa ditelan ular besar sebesar Pohon kelapa itu. "
Songgoriti meneliti perlahan hingga sampai pepohonan rindang dan tanaman obat.
Dibelakang tanaman obat banyak bebatuan besar dan kecil dipinggir tebing tinggi tertutup tanaman daun obat.
Batu besar tampak licin ditumbuhi lumut halus.
Songgoriti menginjak Batu penuh lumut licin dan Songgoriti terjatuh diantara batu licin tersebut.
akibatnya batu lainnya ikut roboh lainnya menimpah Songgoriti..
" Hah..!!? Ada Terowongan di belakang Batu dan pohon obat ini..."
Disela-sela Jatuhnya tanpa sengaja matanya tertuju sebuah terowongan goa disela bebatuan dan dedaunan tempat dia jatuh.
Perlahan Songgoriti memasuki Ruang goa Terowongan dengan hati-hati, kwartir ada ular berbisa yang tidak diketahui.
Terowongan goa ternyata cukup panjang. Semakin kedalam ruang gua semakin Luas...
Terowongan tersebut berupa Goa semakin luas dalamnya.
Setelah kisaran seratus meter masuk Goa ditemukan tiga lobang goa tengah, kiri dan kanan.
Songgoriti semakin penasaran ingin tahu.
Songgoriti memilih Goa sebelah kanan walau trorongan gelap sekali.
dan memasukinya ruang terowongan seratus meter kemudian Ruangan tambah Luas dan terlihat agak terang.
Songgoriti heran.
Dengan mengendap waspada memasuki ruangan terang bersih.
Ternyata terang disebakan ada lobang seluas pintu menghadap kearah luar tebing gunung.
Lobang Goa sebesar pintu menghadap luar,
Terlihat perengan tebing, pepohonan cemara sawah juga perkampungan penduduk semua terlihat tampak indah sekali.
Songgoriti melihat diantara dedaunan obat dan rerumputan disekitar Lobang Goa.
Sungguh sangat jelas. Dari jauh siapapun tidak menduga ada pintu Goa disana.
Perlahan Songgoriti menelusuri ruangan goa.
Ditemukan ada tempat Tidur dengan tikar anyaman daun Kelapa.
Tikar tampak sudah usang tetapi terlibat bersih sepertinya terawat.
Juga ada Gentong Dari tanah tempat air minum.
" Disini pasti ada yang menghuni.."
Guman Songgoriti
" Benar anak Muda.. Saya penghuninya..."
" Hawh..?? Siapa !"
Songgoriti terkejut mendengar suara tanpa Ujud.
Menengok kiri, kanan, atas. Juga ujung goa.
Tidak ada orang.
Songgoriti gemetar pucat pasi terlihat jelas di wajahnya.
" Jangan takut anak muda..
Aku disebelahmu.."
Kembali Songgoriti terkejut dilihatnya Sosok Yang diluar dugaannya sudah berdiri disebelahnya.
Tanpa diketahui datangnya.
" Ahhh...Kyai...
Kyai Semeru..."
Songgoriti langsung bersujud memberi penghormatan.
Dia Yakin itu adalah Kyai Semeru. pendekar Semeru yang sedang dicarinya.
" Ampun Kyai..maafkan saya ...saya telah lancang masuki ruangan Kyai..."
Songgoriti masih bersujud memberi hormat.
Dan belum berani mengangkat kepalanya.
" Bangunlah anak muda, jangan takut..."
Suara itu tanpa berwibawa.
Songgoriti mengakat kepadanya sambil duduk.
tapi yang dilihatnya sudah tidak tampak Sosok yang dicarinya.
Songgoriti melihat seluruh ruangan.
Sesaat kemudian berkelebatan bayangan hitam sudah duduk di Tikar bambu depan Songgoriti.
Songgoriti kagum luar biasa ilmu apa itu begitu cepat seperti angin.
" Benar Anak Muda, akulah Kyai Semeru. Penghuni Di Goa Gunung Semeru ini. "
Songgoriti duduk satu tikar dengan Sosok misterius yang mengaku sebagai pendekar Semeru
" Kenalkan dirimu siapa kamu dan siapa turunan mu."
Pendekar Semeru bertanya penuh selidik.
" Ada apa nekad datang ke gunung ini...? "
Songgoriti memperkenalkan dirinya panjang lebar.
Kejadian didesanya terutama Orang Tuanya yang tewas ditangan Ki Cobanketak gembong perampok sadis.
" Oh, Kamu anaknya pendekar Songgokerto...ya saya Tahu dari dusun Bumi Asri."
KYai Semeru mulai tenang hilang kecurigaannya.
" Jadi Ki Songgokerto sudah tiada, dia orang yang baik."
Pendekar Semeru bertanya lebih lanjut tentang kematian pendekar Songgokerto, orang tua Songgoriti.
Kejadian kehancuran desa Gedangan sari yang di bumi hanguskan oleh pentolan penjahat Ki Cobanketak yang banyak memakan korban dan perampasan harta penduduk. yang mengakibatkan meninggalnya kedua orang tuanya juga kakaknya.
semua diceritakan kepada Kyai pendekar Semeru.
" Sungguh berbahaya ... Cobanketak memang sangat Licik dia juga mempunyai banyak komplotan yang berbahaya."
Kyai Semeru menjelaskan kepada Songgoriti.
Bahwa Cobanketak juga mempunyai guru lebih berbahaya Ki Ragipahit namanya, ilmu Kanuraganya sepadan dengan muridnya Cobanketak.
Tetapi Ragipahit juga memiliki ilmu hitam untuk meneluh dan nyantet musuh- musuhnya.
" Ragipahit sudah aku binasakan,
harusnya muridnya juga aku habisi saat itu, agar tidak melakukan kejahatan lagi."
Pendekar Semeru menceritakan segala sepak terjangnya.
" Tapi ternyata belum cukup..."
kata Pendekar Semeru sambil menghela nafas panjang.
Songgoriti terkagum-kagum bagai mimpi.ternyata sepak terjang Pendekar Semeru ini luar biasa.
Lebih hebat dari yang dia bayangkan maupun yang nya...
" Songgoriti kamu bisa masuk menemukan Goa ini ,
sudah Suratan takdir..."
Lanjut ucapan Kyai Semeru.
" Kamu akan menjadi penerus pembasmi kejahatan.
penegak keadilan..."
Songgoriti bingung tidak mengerti yang dimaksud Pendekar Semeru.
Tujuan Songgoriti mendaki gunung untuk meminta bantuan Pendekar Semeru.
Dilihatnya Pendekar Semeru
yang berpakaian serba hitam juga selendang warna hitam,sedang membuka selendang penutup wajahnya.
Bersambung Ke Bag : 3
Songgoriti diatas Gunung
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 138 Episodes
Comments
Andre Cahya
mantap bikin penasaran
2024-04-16
0
Thomas Andreas
ketemu
2022-07-17
1
panglima kumbang
mampir thorrr
2021-11-17
4