Hari ini ada rapat penting dengan perusahaan Queen Mark. CEOnya akan datang menghadiri rapat itu. Tapi sialnya ojek on line yang Lovely harapkan bisa membawanya ketempat tujuan dengan cepat malah mengalami ban bocor.
" Mba sebaiknya jalan kaki aja kesananya tuh tinggal sedikit lagi sampai ko"
" Ya sudah ini uangnya bang. "
" Ini kurang mba.. "
" Kamu juga mengantarnya kurang sampai tempat tujuan. "
" Ih... mbanya pelit amat sama orang kecilan. "
" Semua ada hitungannya mas. Besok kalau aku udah kaya aku bayar lebih mase. "
Lovely langsung berlari ke perusahaan yang berada tidak jauh dari tempatnya turun dari ojek.
Dengan nafas yang masih tak beraturan dia sampai di depan ruangan rapat. Dia mengetuk pintu dan masuk ke dalam ruangan.
Semua mata menatapnya tanpa kecuali.
" Apa semua karyawanmu tidak mempunyai attitude yang baik dengan terlambat bekerja. " kata sebuah suara yang tidak asing ditelinganya. " Kalau karyawanku akan kupecat langsung. " Pria itu langsung menegakkan kepalanya menatap Lovely tajam.
Lovely tersentak kaget ketika melihat siapa yang menatapnya sekarang. Dia mencoba menetralisir suasana hatinya. Tetap menampilkan posisi tenang.
" Maaf pak bukan mak... "
" Lovely hari ini kamu dipecat. " kata Direktur tempat Lovely bekerja.
" Tapi pak.... "
" Lovely... "
" Baik pak... saya permisi keluar"
Lovely menunggu direkturnya keluar dari ruangan itu. Dia melihat Direkturnya menjabat tangan pria asing itu
" Semoga kerja sama ini bisa berjalan dengn baik CEO Zen. "
Pria itu langsung pergi melewati Lovely tanpa melihat bahkan meliriknya sekalipun. Lovely hanya membungkukkan badannya memberi hormat.
" Pak apa anda betul jadi memecat saya. " Tanya lovely kepada direkturnya sepeninggal CEO itu.
" Sudah berapa kali kamu terlambat dan saya selalu memaafkan ,tapi tadi gara gara kamu tender kita hampir ditolak. Kini kamu saya pecat datang ke bagian HRD urus surat pengunduran diri kamu. " Direktur itu langsung melangkah pergi meninggalkan Lovely.
" Kenapa setiap kali bertemu lelaki itu nasibku akan buruk. " ujar Lovely.
🌸🌸🌸🌸🌸
" Lovely, kok kamu sudah pulang. " Tanya Allen di depan rumah kontrakan mereka.
" Aku dipecat Len. "
" Kamu pasti bisa melaluinya.. semangat besok cari lagi kerjaan yang baru. "
" Kamu jadi pergi dengan Elang bersama anak anak. "
" Bukan hanya Elang ,Bayu dan Rudi juga sudah menunggu di mall kami janjian disana. Kamu mau ikut Love. "
" Aku lelah mau dirumah aja. Anak anak dimana. "
" Mereka sudah dimobil semua bersama Elang. "
" Terima kasih ya kalian selalu ada setiap saat untukku dan anak anakku. "
" Kita ini sudah seperti saudara Love. Ya sudah aku pergi kasihan Elang menunggu lama. "
Mereka sudah berjam jam keliling mall. Tapi anak anak itu tak ada lelahnya berlari lari. Apalagi si usil langit yang berlari dengan cepat tiga uncle yang membawanya sampai kelelahan karena mengejar anak itu.
Bukk....
"Langit ..." seru mereka serempak ketika melihat anak itu jatuh menabrak seorang pria.
" Hei... anak kecil kamu tak apa apa? " Kata Zen berjongkok membantu anak itu berdiri.
" Aku plia om tak oyeh menangis "
"Lucunya... anak siapa ini, cakep banget sih... " kata Sheryl sambil mencubit gemas pipi montok Langit.
" Iya kak... wajahnya tampan tapi mirip siapa ya... seperti tak asing" Sheila ikut menimpali omongan kakaknya.
" Anyan ubit ubit pipi Angit nda oyeh... atit.. "
" Kak langit, " panggil Bulan.
" Eh... kamu... " kata Sheryl ketika melihat Allen.
" Jadi ini anak anak yang waktu itu, ? beruntung kita kak Zen melihat anak anak itu lagi. "
Zen menganggukkan kepalanya. Zen menatap kedua anak itu. Ada perasaan tenang dan senang ketika melihatnya.
" Om yang menolong kak langit ,kata momie harus mengucapkan terima kasih jika ada yang menolong"
" Kamu pintar sekali " Zen mengelus rambut Bulan.
" Siapa nama mereka ?"
" Yang perempuan kami namakan bulan sedang yang lelaki namanya Langit " Kata Elang.
" Ayo bulan langit kita pulang momiemu pasti sudah menunggu kita pulang. "
Bulan menarik celana panjang Zen. " Om bulan mau pulang dulu, Bulan boleh cium pipi om? "
" Tentu saja anak cantik, " Bulan lalu mencium pipi Zen, Langit hanya memperhatikan.
" Langit om saja yang cium ya.. " Zen lalu mencium pipi Langit.
Sheryl mengabadikan semuanya di handphone miliknya. " Mereka sangat lucu, pantas dijadikan anak oleh kakak"
Elang dan Allen lalu menggendong Bulan dan Langit lalu beranjak pergi dari tempat itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 121 Episodes
Comments
Nila Nila
nyimaaak
2022-03-19
1
Meli Muliawati Wati
seru ceritanya,, saya baca novel ini yg kedua kalinya
2022-01-22
0
Netty S
ga cocok bgt langit ngmongnybgtu,,scra dia lkai2,,kakak ny lagi,,aduh sayang bgt,,,
2021-10-11
0