" Terus lov kamu bisa... " kata Tina dan Allen yang menemani proses kelahiran Lovely.
" Aku berdoa dari tadi dimanapun ayahnya akan merasakan apa yang kurasakan. Ini sakit sekali Tin.. Akh... "
" Amiin. Semoga doamu dikabulkan, kau sudah menderita kemarin semoga kini dia juga ikut merasakan sakitmu. "
" Sedikit lagi kepalanya akan keluar. Ayo.. ngeden lagi.. " kata bidan.
" Oekkk oek.... " Pecah suara tangis bayi lelaki.
"Anak pertamamu laki laki " Teriak Tina senang. Anak pertama langsung dibawa kesudut ruangan untuk dibersihkan.
" Sekarang tinggal satu lagi, ayo.. dorong terus, bagus... dorong terus... " kata dokter yang membantu kelahiran itu.
" Akh.... "
" Oek... oek.... " Bayi kedua telah lahir di iringi sorak sorei dari dua sahabatnya.
" Perempuan lov adiknya, cantik sepertimu. Kalau kakaknya kayaknya seperti ayahnya tak ada yang mirip denganmu sama sekali. "
Disebelah ruangan itu ada dua orang yang mendengarkan proses kelahiran dari awal. Mereka mendengarkan dengan seksama. Sherly malah mengintip melalui tirai yang memisahkan ruangan itu, sedang Zen entah mengapa ikut merasakan sakit diperut ketika mendengarkan suara ibu yang sedang melahirkan itu.Mungkin dia gugup yang menjadikan perutnya terasa mulas pikir Zen. Dia ingin sekali mengintip keruangan itu tapi nanti apa kata orang yang melihatnya. Dia menahan diri agar tak melihatnya. Zen merasa lega ketika bayi bayi keluar dengan selamat.
" Anaknya kembar kak. Bahagianya, sedangkan bayiku malah keguguran. " Sheril mendengarkan dengan antusias kejadian yang ada disebelahnya.
Tina dan Allen melihat dua bayi yang dipegang oleh perawat itu. Kondisi Lovely yang lemah sehingga inisiasi menyusu dini urung dilakukan.
" Siapa yang akan mengadzani bayi bayi ini. " Tanya suster itu.
" Ini dini hari tak ada pria yang ada untuk mengadzani. Bayu dan lain lain paling kesininya besok pagi. Bagaimana ini Tin? "
" Kita cari lelaki yang mau mengadzani dua anak ini. "
Dua orang itu menatap pada satu titik di sebelah mereka. Nampak Zen sedang duduk menemani sheryl menatap ke arah mereka. Nampaknya Zen mengerti arti tatapan dua wanita ini.
" Tuan apakah tuan bersedia mengadzani dua bayi ini. Ayahnya tak ada, itu jika anda berkenan. " Kata Allen kepada Zen.
" Ayo kak... kasihan bayi bayi itu. "
Zen langsung berdiri dan mengambil satu bayi dari tangan suster itu, ada perasaan hangat ketika menggendongnya. Lantunan adzan dan. ikomat sudah dilakukan oleh Zen kepada dua bayi kembar itu. Ada rasa kehilangan tatkala Zen mengembalikan lagi bayi bayi itu. Dia ingin menggendongnya terus dan menatap kedua bayinya. Zen mencium kedua bayi itu sebelum pergi dari ruangan .
" Apakah begini rasanya menjadi seorang ayah, " batin Zen.
Tak ada yang mengetahui bahwa bayi bayi itu merupakan anak Zen dan Lovely dari hubungan semalam yang mereka jalani.
🌸🌸🌸🌸🌸
3 tahun kemudian.
" Langit, habiskan susumu "
" Ma... aku dah enyang ma... "
" Langit... " Lovely melebarkan matanya.
" Uh... uh... "
" Bulan... ajak susan minum susu. Ibunya belum kasih susu sama anaknya. "
" susan mau susu cokelat saja, dia tak suka dengan yang rasa vanilla " Bulan mungkin karena dia perempuan cara bicaranya sudah lancar.
" Oh... susan nggak mau vanilla, momie sesih melihatnya, momie nangis aja deh kalau baknya nggak mau minum susu"
" Iya ma... bulan akan membawa susan tidur dikamar sambik minum susu. " Bulan menggendong boneka kesayangannya dengan membawa sebotol susu.
" Suruh susan menghabiskannya yah.. "
" Mbok... aku berangkat dulu. Titip anak anak dirumah. Hari ini Allen libur mbok katanya dia akan membawa Langit dan Bulan jalan jalan ke mall. Mbok jadi bisa bersantai sedikit. "
" Anak anak, mommie berangkat kerja dulu ya? "
Lovely mencium kedua anaknya dan pergi dari ke tempat kerjanya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 121 Episodes
Comments
JR Rhna
ceritanya bagus thor..cuma nama anak²nya apa tiada yg lain?pemilihan nama watak itu juga penting
2023-02-28
0
Puja Kesuma
bagus critanya gk bertele tele
2021-10-09
1
Masy Udah
lah katanya mirip siayah salah satu dr bayi ltu?Zen kok gk bisa tau kemiripan mereka......
2021-08-31
1