Chapter 4
~Eiry Kecentilan ♡
Eiry gadis yang menggemaskan, dia bertubuh tinggi dan berambut panjang menggantung di bawah. Dia seperti keturunan bangsawan seorang Ratu. Namun wajahnya sedikit pucat dan hidungnya terlalu mungil. Siapa yang tidak tahu, warga Asia selalu identik dengan kulitnya yang putih halus dengan hidung mungil dan mata sedikit menyipit.
"Key, kau belum dengar kabar kan! " Eiry mendatangi ku dengan menggebu-gebu sepagi ini.
"Aku tidak mau dengar jika itu tentang pujaan hatimu si gila itu". Aku menyebut Ken dengan si gila itu, karena aku benar-benar malas menyebut namanya sesering ini. Semua ini memang gara-gara Eiry yang setiap hari, pagi siang maupun saat pulang sekolah.
"Haiya, bahas sedikit saja yah. Kenborg besok ulangtahun. Semua angkatannya akan dapat undangan. Dan ia mengundang bukan kasta 1 saja. Kasta 4 pun dia bakal kasih undangan juga". Terlihat mata Eiry yang sedikit berbinar memancarkan cahaya harapan sebesar bintang kejora.
"Baiklah, lantas kenapa?" ucapku tak semangat.
"Tentu saja, kita cari gaun untuk besok. Sekalipun aku kasta 3, tapi aku tak mau mempermalukan diriku sendiri". Eiry menggosok-gosokkan tangannya seperti sedang bersiap untuk lomba.
"Hem, sebenarnya aku tak berminat datang. Aku malas jika mereka mengganggu kita Ry. Mungkin kasta 4 juga gak akan berani memunculkan dirinya kesana. Itu sama saja dengan bunuh diri" ucapku segan dan pembelaan untuk sesama korban bully.
"Tenanglah dulu, disana pasti banyak acara penting untuknya. Mana ada waktu menggodamu" ucap key jelas-jelas dia yang menggodaku.
"Hey, dia tidak menggodaku. Dia membully kita" ucapku tegas.
"Baiklah, kita buktikan besok. Apakah dia masih membully kamu, atauuuuu... " Eiry memutus ucapannya. Dia membuatku sangat penasaran.
"Atau apaaaa ha! " ucapku sengit.
"Kalau kau mau tahu, nanti kita cari gaun. oke" Eiry merangkulku dan memaksa untuk segera berjalan menuju kelas kita.
......................
~Sepulang sekolah 🏫
🕒
Menuju Pusat perbelanjaan...
"Ry, kau yakin beli sekarang. Nanti kita ketemu cewek-cewek kasta 1 pas lagi beli gaun juga bisa gawat! " ucapku sedikit cari-cari alasan.
"hahaha, untuk apa aku takut. Kan ada cewek kasta 1 juga disini. Yang siap melindungi gadis malang seperti diriku. " Eiry melembutkan suaranya seolah-olah dia benar-benar gadis yang perlu di kasihani.
Tentu saja perkataanku bukan mengarang semata, di pusat perbelanjaan dengan merk ternama sangat banyak di isi cewek-cewek dari sekolah ku. Mungkin sekitar 30 an orang yang terlihat mondar mandir disini. Biasanya, mereka jarang sekali main-main sepulang sekolah. Mungkin benar, mereka juga sedang mempersiapkan pesta sempurna untuk pria idaman mereka.
"wah, dugaanmu benar key. sebanyak-banyaknya toko ber merk disini. Tapi aku serasa tidak bisa sembunyi dari mereka" Eiry sedikit khawatir dan malu jika ia ketahuan beli gaun untuk besok.
"tenanglah, kan ada kasta 1 disini". Ucapku seraya menenangkan dirinya.
Aku menawarkan dirinya ke toko yang sedikit pembeli, entahlah itu merk apa. Aku tidak membacanya, dan langsung menggandeng Eiry yang mencoba bersembunyi dari balik punggungku.
"Silahkan pilih gaun nya tuin putri" godaku kepada Eiry.
"Key, kenapa kamu masuk kesini" Eiry terlihat bingung menatapku.
"Kan semua toko sama. Aku mencarikan mu perlindungan. Disini lebih sepi dari toko yang lain". ucapku sedikit sesumbar.
"Key, coba lihat! ini bukan toko penjual gaun. Inikan toko mantel musim dingin" Eiry menepuk jidatnya dan tertawa lebar.
"Ayolah Key, kita cari toko yang benar-benar menjual gaun. Kau tahu, aku ini gadis miskin yang tak punya 1 gaun pun. Atau kau mau meminjami ku"
Dia selalu mengancamku. Bagaimana bisa aku meminjami dia gaun kalau tidak memberikannya. Itu memalukan. Bahkan gaun ku hanya ada karena Mama yang membelikan saat ada nya rapat besar atau pesta teman-teman Mama. Seandainya aku punya sendiri, sudah kuberikan satu untuk sahabatku yang Malang itu.
"Yah yah.. Maaf, aku tidak bisa memberimu gaun. Karena semua itu milik Mamaku"
"Hahaha, iya ku sudah tahu. Oh ya, kau tahu merk ternama kan. Itu-itu, disebelah sana ada. Ayo bergegas"
Hem, setidaknya aku ada untuk melindungi gadis malang ini. Yah meskipun aku sedang malas untuk berbelanja.
"Aduh aduh, ada kasta 3 membeli gaun. Untuk apa nona manis"
Kudengar gelagat suara manja itu adalah kasta 1 bernama shevy. Si anggun yang memiliki julukan dari sekolahku. Bagaimana bisa si Eiry memilih tempat yang bermerk begini. Pasti disini banyak si judas-judas itu. Mereka tentu saja tidak segan-segan menindas kaum lemah.
Tampaknya Eiry tidak nyaman memilih gaun, tapi dia tetap berusaha untuk menentang harga dirinya dan memilih gaunnya. Dia benar-benar anak yang bertekad kuat dan tidak mudah putus asa.
"Dasar gadis jelek, memang nya ini toko punya nenek moyang kamu apa?! "
Aku sudah tidak tahan dia yang terus menerus merepet ke Eiry untuk menggodanya dan memainkan rambut Eiry yang menggelantung itu.
"Hey, siapa yang kau bilang gadis jelek. Aku ini si Anggun. Aku dengan ku pun seperti 11 banding 21. Hahaha"
Ciihh, teman-temannya tertawa ikut mengejekku. Memang aku tidak secantik dan se anggun Shevy. Tapi aku tidak pernah merendahkan oranglain.
"Kau tahu, cantik wajahnya saat tua pun akan menghilang. Tapi cantik hatinya, sampai tua pun ia banyak yang menyayangi nya"
Hahahahaha.....
Tawa mereka semakin menggila, di toko bermerk ini aku beradu mulut dengan Shevy. Rasanya tanganku sudah gatal ingin menonjoknya dengan jurus silat ku. Dasar gadis lemah.
"Kau mau menulis novel seperti Shin, gak cocok. Gak ada kelembutan sama sekali dalam wajahmu. Kau terlalu garang untuk menjadi penulis"
Haahahahahaha....
"Memangnya kenapa dengan Shin?"
"Wah..wah.. Coba lihat! Gadis benalu yang menempel pada kasta 1 berani bicara padaku genks"
"Tentu saja Shin kan berwajah lembut dan manis, cara dia berbicara menyampaikan kata-kata juga sangat berwibawa. Bukankah cocok jadi penulis"
Salahsatu temannya ikut berbicara.
"Bukankah Shin itu suka sama Shevy yah"
"Eh iya bener, dia sering tuh chat shevy. Ya kan genk"
"Kalian gausa berharap yah, ingin mendapatkan Shin. Terutama Kenborg, dia akan menjadi tunanganku"
"Siapa peduli, ambil semua lelaki di sekolah. Dasar jalang"
Aku sudah tidak muak dengan si Shevy sok cantik itu. Menyebalkan!
"Heiiiii ! Kau bilang apaaaa? Jalaaang ! Kau yang jalang"
Shevy tiba-tiba menjambak rambutku. Aaaugh.. Dasar wanita lemah. Bisanya hanya menjambak rambut.
Aku jegal kakinya, ku tarik tangannya dari belakang hingga dia berputar.
"Kau, gadis lemah yang hanya bisa menjambak! Aku tidak peduli dengan para lelakimu. Ambil semuanya jika kau sanggup melayani"
"Heeiiii, Lepaskaaaan dasar wanita gila"
Para pelayan toko pun bergegas memisahkan kami yang sedari tadi bertengkar adu mulut. Mungkin karena sekarang mulai menggunakan kekerasan, akhirnya kami di pisah.
"Maaf Nona, Jika anda ingin membeli gaun. Silahkan lekas membayar dan meninggalkan toko ini. Terimakasih"
Para pelayan itu memengangi tanganku dan tangan Shevy yang terlihat siap untuk menerkam mangsanya.
Akhirnya Eiry berlari ke kasir untuk membayar gaun yang sudah dia pegang sejak tadi. Dengan buru-buru Eiry berlari kesana kemari untuk membeli benerapa aksesoris yang dia butuhkan untuk melengkapi gaun indah itu.
Lebih baik aku beli minuman kan, untuk mendinginkan otakku sebentar. Rasanya terbakar dan panas. Berani-berani nya dia menjambakku. Bukankah benar, dia itu Si jalang. Bagaimana bisa semua wanita tidak boleh mendekati Shin dan Ken. Memangnya dia siapa?
"Key, kau tidak apa-apa? Rambutmu..."
"Ah sudahlah.. Hanya begini saja. Setidaknya wajahku masih aman"
"Key, kau kan hanya bertengkar dengan sesama wanita. Bukan dengan pria. Bagaimana mungkin wajahmu jadi bonyok. Kau kan wanita kuat"
Eiry memelukku sebagai tanda terimakasih nya. Dengan begitu saja aku sudah legah. Eits, Bukan berarti aku lesbi yah... Aku hanya saja merasa begitu nyaman saat di peluk sahabatku yang malang ini. Seperti bisa melindungi anak kelinci. Hehehe
Jadi tidak sia-sia aku belajar silat dan tewkondo yang di ajarkan oleh para pengurus rumah.
Yah, karena seisi rumahku hanya ada wanita. Mama merekrut para pengurus rumah seperti bodyguard. Sekalipun mereka hanya di suruh menyapu atau menyiram tanaman.
"Baiklaaah, ayo kita pulang dan lekas kau coba gaunmu nanti yah. Kau tidak sempat mencoba kan tadi"
"Iya, tapi aku sudah yakin ini pas di tubuhku. Karena memang tubuhku terlaku ideal untuk memakai gaun begini. Hanya saja, uangnya yang tidak ideal. Hehehe"
Yah, benar. Tubuh Eiry lebih bagus daripada aku yang mungil ini. Tapi Eiry gadis lemah, meskipun tubuhnya tinggi dan kakinya menjulang. Begitu cantik seperti putri bangsawan. Cantik sekali...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 74 Episodes
Comments
Ken Ai
hay hay, salken juga.. siap
2021-04-27
0
Zulfa
Salken kak, JIKA mampir membawa like nih. Mari saling dukung kakak😍
2021-04-27
0
Ken Ai
terimakasih sudah jadi kritikus novel pemula seperti ku😚😊
2021-03-03
0