Chapter 2
~SEKOLAH GILA~
Sejujurnya, aku dan Eiry bukan berasal dari negara yang sama. Tapi kami sama-sama negara Asia yang sedikit tak di sukai warga Barat. Entahlah, apa alasan mereka tidak menyukai kami. Bahkan kami tak pernah mengganggu mereka. Aku pernah membayangkan, bagaimana perasaan Mama saat mendirikan perusahaannya dulu. Apakah Papa ku warga sini, ahh.. itu sangat tidak memungkinkan. Kalaupun Papa warg sini, tidak mungkin Mama malah mengajakku untuk tinggal disini.
Aku tidak pernah menceritakan kepada Mama, bagaimana teman-temanku memperlakukan diriku disini. Sesungguhnya, bukan karena tidak mau. Tapi karena Mama tidak pernah ada waktu untuk mengobrol serious denganku. Dan menceritakan kepada Nenek mungkin akan membuatnya mati sebelum waktunya karena mengkhawatirkan ku setiap hari.
Eiry sahabat baruku sejak masuk pertama kali sekolah disini, aku bersyukur karena sekolah disini kami dipertemukan. Dari sekian banyak siswa Asia maupun negara lain, aku berhasil menemukan kawan sejati sepertinya.
Sudah tidak asing lagi bukan, seorang anak pewaris Yayasan sekolah ternama ini menjadi sok berkuasa. Menjadikan teman-temannya budak, dan bahkan ingin memperbudak semua siswa yang berasal dari negara lain.
"Key, kau mau kemana pulang sekolah hari ini"
Eiry menyadarkan diriku dari lamunan lama ku.
"oh ya, tentu saja makan. Kau tahu tempat enak masakan Asia hari ini. Aku sangat ingin mencicipinya"
Eiry sangat bersemangat saat ku ajak makan makanan Asia. Tentu saja aku yang traktir, meskipun tidak setiap hari.
Orang tua Eiry bukan seperti orang tuaku. Papa nya Eiry hanya pemilik transportasi untuk para traveler. Dan Mama nya Eiry pengelolanya. Disini memang tempat yang bagus untuk dijadikan sebagai pariwisata. Sejauh 40km ke arah barat sudah terdapat bukit hijau dengan pemandangan laut dan tebing-tebing. Dan sejauh 60km ke arah selatan kamu sudah bisa melihat pegunungan yang menjulang dengan beberapa bukit yang luas.
"hey Key, apa kau melihat kenborg bersama kawan-kawannya"
Eiry tiba-tiba mengangdengku yang sejak tadi berjalan terlalu cepat dari dia.
"kenapa tiba-tiba kamu mencari nya Ry, itu bukan hal yang menyenangkan untuk di pertontonkan".
Eiry tertawa geli melihat muka masamku. Sejak tahu dia se angkatan dengan ku, Putra kedua pewaris Naritari group ini pasti akan menjadi angkatan yang berat bagi beberapa siswa yang lain. Mereka benar-benar harus bersaing dengan nya.
......................
🏫
Sekolah ini, memang impian ku saat masih SMP. Karena, dulu aku bersekolah di desa dekat rumah nenek. Bukan karena Mama belum kaya raya, tapi itu permintaan nenekku. Nenek punya alasan tersendiri, ia ingin mengajarkan ku tentang bagaimana menjadi anak yang rendah hati, baik, jujur, dan tidak mudah putus asa. Jika Mama terlalu memanjakan diriku, mungkin aku akan menggunakan kekayaan orangtua ku untuk bersenang-senang dan mendapatkan teman yang jauh lebih banyak dan teman yang kaya raya.
Sekarang aku sadar, sekolah favorite ini adalah sekolah tergila yang pernah aku rasakan. Tidak ada satu orang pun yang membahas tentang makan bersama, seperti aku dan Eiry lakukan. Itu adalah kebiasaanku saat di desa. Disini, mereka lebih suka membahas Saham perusahaan milik orang tua mereka. Terkadang mereka yang sudah berusia 17 tahun, sudah punya hak untuk memegang beberapa saham milik perusahaan orangtua mereka.
Tak di pungkiri, disini bukan sekolah main-main seperti di tayangan Telivisi drama atau sinetron. Yang sehari-hari nya bercinta monyet, bersenang-senang, bermain ke beberapa tempat karaoke dan hal yang menyenangkan lainnya.
Disini ada tingkatan yang harus di hormati, No 1 pewaris pemilik perusahaan ternama atau pewaris tunggal perusahaan orangtua mereka. Seperti Kenborg pewaris perusahaan ternama, sekalipun dia anak kedua.
Tapi Perusahaan grop Naritari sangat banyak yang sudah menjadi sukses, dan juga aku. Pewaris tunggal perusahaan Mamaku.
No 2 anak dari seorang tatanan hukum, seperti anak politikus, anak pejabat negara, anak dari Jaksa maupun kepolisian.
Dan No 3 adalah anak ke berapa pun dari pemilik perusahaan. Seperti Eiry , ia bukanlah pewaris pertama maupun pewaris tunggal di perusahaan ternama. Orang tua nya hanya pemilik penyewaan transportasi untuk para turis. Anak seorang dokter, anak seorang Polisi juga termasuk no 3.
Dan kelompok terakhir yang jarang kita temui adalah anak beasiswa. Yang kadang mereka sebut anak pungut.
Sering terjadi pembullyan yang lebih menyebalkan di bandingkan aku. Dan ada pemimpin jail yang selalu punya ide konyol untuk mengerjai para kasta 4.
Mereka sering menyiksa kasta 4 saat di kantin. Padahal jelas-jelas semua siswa boleh makan di kantin dengan mengambil makanan apapaun. Tapi kasta 4 dilarang mengambil makanan enak seperti daging sapi, ayam, atau ikan tuna dan semacamnya. Jadi mereka hanya boleh mengambil nasi, mie, sayur, dan bubuk cabai.
Saat ketahuan mengambil daging, dan salah satu temannya Ken yang melihatnya. Itu akan menjadi ancaman bagi kasta 4.
"Hey, aku mencium bau daging sapi di piring anak pungut"
"Wah, berani sekali dia mengambil daging yah"
"Maaf, saya hanya di kasih bibi kantin"
"Wah wah, berani sekali dia memohon daging kepada bibi kantin"
"Maaf, aku tidak akan mengulanginya lagi"
"Hey, coba kau berikan makananmu padaku"
"Tentu"
Dan aku melihatnua sendiri, makanan itu melayang sedikit demi sedikit melalui sendok makan yang sudah di pegang para pembully itu. Baju seragamnya jadi kotor dan banyak minyak dari makanan yang di lempari pada anak kasta 4 itu. Rasanya ingin aku menolong, dan berurusan lagi dengan mereka. Yang justru pagi-pagi tadi sudah berurusan dengan mereka.
"Cukup! kau buang-buang makanan"
Aku sudah tidak tahan lagi melihatnya. Si anak pungut itu jelas ingin menangis tapi dia malu. Dia menggengam tangannya sendiri dengan keringat bercucuran di dahinya.
"Mundur kau gadis Asia"
Ken membentakku. Jelas-jelas dia dari tadi diam dan tidak melakukan apapun pada anak pungut itu. Sekarang dia membentakku.
"Atau kau mau duduk disini, menggantikan anak pungut ini mendapat hukuman"
"Apa maksudmu? "
"Jadi, mohon mundur nona"
Suara Luis lebih menenangkan dan mengusirku dengan halus.
Lebih baik aku meninggalkan kantin dan pergi makan di luar kantin saja. Daripada aku harus kasihan melihat si anak pungut itu.
Cara bergaul mereka pun sesuai dengan kasta No urut yang sudah turun temurun menjadi budaya disini. Entahlah, siapa yang membuat peraturan kasta seperti itu.
Kenborg berjalan menyusuri sekolah ini, bahkan dia enggan pulang karena sekolah ini merupakan gedung elite terbaik dan terindah menurut pandanganku. Hehe
Yang aku tahu dari gosip Eiry, Ken dan teman-temannya memiliki basecamp di sekolah ini. Mau bagaimana pun juga ini milik dia kan. Mau minta kolam ikan lele pun kakeknya juga bakal meng iyakan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 74 Episodes
Comments
Ratu Anu👑
Semangat ahhhh
2021-05-19
0
🌹Rose❤️❤️
semangat thor
2021-03-01
1