Pagi Yang indah, Suara Burung Berkicau dari ranting - Ranting pohon menambah suasana Hangat. Hari ini Matahari sedang Bergembira Tidak seperti hari - hari kemarin Hujan mengguyur tiada henti hingga beberapa Jalan menjadi banjir akibat drainase tersumbat oleh sampah.
Suara ketukan Pintu membuat seorang wanita Muda menggeliat dalam selimutnya. memaksanya Sadar dari Alam Mimpi yang mungkin begitu indah untuk dilewatkan.
"Rumi...." Panggil seseorang dari balik pintu kayu yang bercat Cokelat.
masih tidak ada sahutan dari dalam kamar.
"Arumi Mawardi Bangun, atau Bunda dobrak ini pintunya"
ceklek suara pintu terbuka lebar, menampilkan sesosok wanita muda yang rambutnya masih berantakan khas orang baru bangun tidur.
"Kamu ini kebiasaan, bangun kesiangan katanya ada kuliah pagi" Celoteh Sang Bunda kepada Putri satu - satunya itu.
"Hoamm Emang ini jam berapa sih bund"
"Lihat saja sendiri, bunda mau kebelakang nyiapin bekal buat Ayah mu dulu"
Arumi Menoleh kearah jam Yang terpasang di dinding Ruang keluarga ia pun berteriak.
"Astagaaaa" Teriak Arumi menggema
"Ya ampun Nak, Kenapa teriak begitu Kamu ini ngagetin Ayah saja"
"Ya ampun Yah' Rumi telat"
"Makanya kalau ada kelas pagi itu bangunnya cepat jangan kalah sama Ayam jagonya ayah"
Arumi tidak memperdulikan perkataan Ayahnya, ia langsung kabur ke kamar mandi.
Pak Ardi selaku Ayah Arumi hanya menggeleng melihat tingkah putrinya itu.
Arumi mengendarai Sepeda motor miliknya menuju kampus dengan kecepatan Rata-rata sedang Telpon genggamnya tidak berhenti berdering sejak Tadi.
Setibanya di kampus Ia memarkirkan motor kesayangannya itu dan berlari menuju ke kelas.
Dengan nafas yang ngos-ngosan Arumi duduk di samping Ratna sahabatnya.
"Pasti Nonton Oppa lee min ho sampai kesiangan kan"
Arumi Hanya nyengir kuda menanggapi Sahabatnya itu.
"Pak ' killer ke mana tumben ngaret"
"Hehehe lupa kasih tau Lo kalau pak Killer nggak masuk hari ini di tunda Minggu depan"
"Ya ampun Na' kalau tau gitu gue nggak perlu jadi atlit lomba lari"
"Hehehe Siapa suruh nggak angkat telpon gue, sekali - kali olahraga gitu lo sayang ku"
Ucap Ratna mengedipkan mata sambil menoel Dagu Arumi.
Arumi hanya berdecak kesal, melihat tingkah Ratna.
mereka Sudah bersahabat sejak SMA jadi nggak ada yang mereka tutupi. segala kebusukan satu sama lain pun sudah pada tau.
Arumi dan Ratna ini terbilang Cukup Cantik dan populer di Fakultasnya, Bahkan adik juniornya Saja pernah menyatakan Cinta kepada mereka berdua. tapi di tolak mentah-mentah.
mereka selalu mengatakan Oppa Lee min ho yang paling tampan. Mereka ini adalah Penggemar Berat aktor Korea Lee min ho. sampai - sampai dalam kamarnya penuh dengan wajah sang idola.
"Na' ke kantin yuk, laper tadi cuman nyomot Roti Ayah"
"Wah dasar anak durhaka, Roti orang tua di comot"
"Udah Yuk itu Urusan gue ama Tuhan"
merekapun berjalan ke arah Kantin, Arumi menceritakan Film yang di download semalam. Ratna Tanpa sengaja menabrak seseorang.
"Kalau Jalan itu pakai Mata"
"Harusnya Saya yang mengatakan itu sebab Anda yang menabrak saya lebih dahulu" ucap Orang tersebut dingin tatapannya tajam seolah - olah ingin menguliti Ratna.
"Maaf Pak' temen Saya memang suka Ling lung kalau jalan soalnya dia nggak punya mata kaki" Sela Arumi dan menarik Ratna pergi dari hadapan orang tersebut.
"Heee... Semua orang Sama saja selalu merasa dirinya paling Benar" decak Ratna
Arumi Hanya tersenyum geli melihat ekspresi Ratna yang sedang berada dalam Mood yang tidak baik.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 110 Episodes
Comments
Yuni Verro
sbr ratna
2023-05-02
1
Ros
lucu sih bikin senyum2 sendiri
2021-10-25
1
Nurul Ain Balqis
Suka
2021-03-25
2