PROLOG

...CERITA INI AUTHOR ROMBAK DAN ALURNYA DIPERCEPAT...

...JADI DIMOHON UNTUK PEMBACA LAMA UNTUK TIDAK MEMBERIKAN SPOILER DI KOMENT YAA...

...TERIMAKASIH KERJA SAMANYA...

“Itu bukannya, Varra !” Monolog Ivana yang kebetulan juga ada disana. Karena penasaran, ia pun melangkah mendekat hanya untuk memastikan bahwa dia tidak salah orang.

Ivana tersenyum ketika ternyata dia benar. Kebetulan sekali bukan, Ivana yang tadinya ingin mencari udara segar karena terlalu bosan berada dirumah bertemu dengan sahabatnya. Namun, sedetik kemudian, Ivana menautkan alisnya ketika mendapati sahabatnya sedang duduk termenung dengan pandangan yang kosong menatap kearah lautan.

“Ra,” panggil Ivana namun tidak ada sahutan dari Varra.

“Varra.” Varra terlonjak kaget ketika mendapatkan tepukan dari Ivana. Varra menoleh lalu mengusap dadanya karena kaget.

“Lo kenapa sih ? Ngelamun ?” Tanya Ivana mendudukan tubuhnya disamping Varra.

Varra terdiam lalu kembali mengalihkan pandangannya menatap lautan yang tampak begitu tenang. Cukup lama tidak ada obrolan diantara mereka, hanya ada kebisuan. Sedari tadi Ivana mengamati sahabatnya yang tampak begitu aneh dan berbeda dari biasanya. Meskipun biasanya Varra pendiam, tapi setidaknya ia pasti akan menyahuti atau sedikit berbicara ketika berdua.

Setelah begitu lama Varra menghembuskan nafasnya dengan kasar lalu menyandarkan kepalanya di bahu Ivana. Pikirannya benar-benar kacau saat ini, ingin sekali rasanya ia berteriak kencang untuk mengurangi bebannya.

“Ra, lo kenapa ? Kalau ada masalah dan mau cerita, gue siap dengerin semuanya,” ujar Ivana dengan lembut.

Ivana menggenggam tangan Varra seolah memberi kekuatan. Ia tahu saat ini sahabatnya sedang tidak baik-baik saja. Ada sesuatu yang terjadi dan menganggu pikirannya. Tanpa mampu ditahan lagi, air mata Varra langsung menetes secara perlahan.

Hidupnya lah hancur sekarang dan ia memang butuh seseorang disampingnya untuk berbagi cerita dan lukanya. “Hidup gue udah hancur sekarang, Va.” Lirih Ivana.

Ivana menautkan alisnya karena tidak mengerti dengan ucapan Varra. Hidupnya telah hancur ? Kenapa dan apa yang telah terjadi dengan sahabatnya itu.

“Maksud lo ? Gue ga ngerti,” ucap Ivana bingung.

Varra mengangkat kepalanya kembali dari bahu Ivana lalu menatap sahabatnya itu dengan lekat. Varra terisak dengan sedikit menundukkan kepalanya dan Ivana bisa melihat ada kesedihan dan luka yang begitu dalam dari matanya.

Varra mulai menceritakan semua yang telah terjadi pada dirinya. Bagaimana satu malam itu telah merebut paksa apa yang telah dijaganya dengan susah payah selama ini. Bagaimana satu malam itu berhasil menghancurkan hidup dan masa depannya.

Flashback On

Perayaan hari ulang tahun Universitas kini sudah selesai. Semua mahasiswa dan para dosen satu persatu mulai meninggalkan tempat. Parkiran yang tadi penuh bahkan sangat padat kini sudah terlihat sepi, hanya tersisa beberapa kendaraan saja dan itu adalah milik panitia acara.

Varra yang sedang menunggu kedatangan Zidan pun terlonjak kaget ketika tangannya tiba-tiba ditarik oleh seorang laki-laki. Ia membawa Varra masuk dan kedalam mobilnya lalu segera meninggalkan kampus.

“Keel, turunin gue disini. Gue mau pulang sama Zidan, dia pasti nyariin gue,” Pinta Varra pada Shakeel.

Shakeel sama sekali tidak mengindahkan ucapan Varra. Ia terus saja melajukan mobilnya membelah jalanan yang sudah sangat sepi. Sementara Varra mendengus kesal dengan sahabat sekaligus kekasih kembarannya itu. Varra mengeluarkan Hp-nya dari dalam tas berniat untuk memberi tahu Zidan bahwa ia pulang bersama Shakeel. Namun sebelum ia sempat mengetikkan sesuatu, handphonenya langsung dirampas oleh Shakeel.

“Lo apa-apa sih, Keel,” sentak Varra. “Sini kembaliin Hp gue, Keel. Gue mau kasih kabarin Zidan dulu biar ga nyariin gue,” ucapnya.

“Ga perlu,” jawab Shakeel dengan suara yang sedikit berat.

Tidak ingin berdebat lebih jauh lagi, Varrapun memalingkan wajahnya. Ia lebih memilih menatap jalanan dengan diam dari pada berbicara dengan laki-laki disampingnya ini. Sungguh, demi apapun ia sangat kesal dengan Shakeel malam ini.

Namun, Varra kembali menatap Shakeel ketika mneyadari jika ini bukan lah jalan menuju rumanya. “Tunggu Keel tapi ini bukan jalan kearah rumah gue,” protes Varra yang sama sekali tidak dijawab oleh Shakeel.

“Lo mau bawa gue kemana ? Ini udah malam, Keel, bunda sama ayah pasti nyariin gue,” ujar Varra.

Jika ada yang bertanya kemana Vanya – saudara kembarnya Varra maka jawabannya adalah dirumah. Awalnya Vanya memang ikut menghadari pesta namun saat ditengah-tengah pesta perutnya tiba-tiba terasa sakit karena sedang halangan. Jadilah Shakeel pergi mengantar Vanya pulang lalu kembali lagi ke Universitas.

Shakeel menghentikan mobilnya disebuah gedung bertingkat yang diyakini oleh Varra adalah sebuah Apartement mewah. Tanpa mengatakan apapun, Shakeel langsung membawa Varra masuk kedalam apartementnya. Varra sudah menolak dan memberontak namun kekuatan nya tidak lebih besar dari kekuatan Shakeel. Varra merasa takut karena melihat Shakeel sangat berbeda malam ini, tatapan nya seperti penuh minat. Varra semakin yakin ada yang tidak beres dari Shakeel ketika melihat wajahnya yang sudah merah padam seperti menahan sesuatu.

Shakeel menghempaskan tubuhnya Varra keatas tempat tidurnya kemudian segera mengunci apartement miliknya. Varra berusaha lari ketika untuk menyelamatkan dirinya. Dia tidak bodoh untuk mengartikan semua ini. Namun, semuanya percuma karena Varra tidak tahu passwort apartement ini.

Varra menggelengkan kepalanya dengan rasa takut. Ia terus berjalan mundur ketika Shakeel mendekatinya sembari membuka kemejanya. “L-lo mau ngapain bu-buka baju Keel ?” Tanya Varra dengan suara bergetar.

Shakeel tidak menjawab namun terus melangkah mendekati Varra. Shakeel tidak bisa berfikir dengan baik saat ini, ia sudah tidak tahan lagi dan butuh pelampiasan. “Ja-jangan mendekat, Keel, gue mohon.” Pinta Varra memohon.

Varra terus saja berjalan mundur dengan rasa takutnya. Namun, sialnya langkahnya terhenti ketika tubuhnya menabrak dinding yang ada dibelakangnya. Varra semakin ketakutan melihat Shakeel yang sudah semakin dekat dengan dirinya.

Varra menangis ketika Shakeel tiba-tiba mengurung dirinya dalam kungkungannya. Shakeel menghapus air mata Varra yang mengalir deras sebelum akhirnya menyatukan bibirnya dengan bibir ranum milik Varra. Shakeel menekan tengkuk kepala Varra untuk memperdalam ciumannya. Ia sama sekali tidak peduli dengan Varra yang terus saja berusaha memberontak dengan memukul-mukul punggungnya. Shakeel melepaskan pangutannya untuk menghirup nafasnya sejenak.

“Lepasin Keel, gue mohon.” Varra memohon ketika tubuhnya diangkat oleh Shakeel menuju tempat tidur. Seakan penglihatannya menggelap, Shakeel membiarkan sahabat kecilnya itu menangis dan memohon-mohon minta dilepaskan oleh dirinya.

Shakeel langsung menindih tubuh Varra dan melanjutkan ciuman mereka yang sempat terhenti. Setelah cukup lama, Shakeel kembali menghentikan aktivitasnya ketika sesuatu dibawah sana sudah semakin sempit dan meminta untuk segera dilepaskan. Dengan segera Shakeel langsung merobek dress yang digunakan Varra secara paksa.

Sementara Varra yang sudah kehabisan tenangapun hanya bisa menangis saat ini, membiarkan tubuhnya dinikmati oleh sahabat kecilnya itu. Laki-laki yang seharusnya menjaganya namun ternyata dia jugalah yang merusak dirinya. Sesuatu yang telah dijaganya dengan begitu baik selama ini sekarang telah direnggut paksa darinya. Sesuatu yang seharusnya dia berikan secara suka rela pada suaminya kelak, kini telah diambil oleh laki-laki lain.

Flashback Off

“Hiks... Gue udah ga suci lagi, Va. Gue udah kotor.” Ivana menghentikan tangan Varra yang berusaha menyakiti dirinya sendiri. Tanpa sadar, air mata Ivana pun ikut menetes setelah mendengar dan melihat sahabatnya yang begitu hancur.

Ivana langsung membawa Varra masuk kedalam pelukannya, berharap bisa mengurangi sedikit penderitaan sahabatnya itu. Rasanya ingin sekali Ivana mendatangi Shakeel lalu memakinya karena telah menodai sahabatnya. Namun, mendengar cerita Varra tadi Ivana jadi yakin bahwa ada seseorang yang ingin menjebak Shakeel.

“Gue udah kotor dan ga pantas untuk siapapun lagi. Hiks.”

“Lo yang tenang, Ra. Ini semua bukan kemauan dan kesalahan lo,” ujar Ivana menenangkan.

Ivana tidak menyangka, niatnya untuk mencari udara segar keluar rumah berakhir dengan mengetahui kebenaran tentang sahabatnya. Atau mungkin Tuhan segaja mengirimnya untuk menemui Varra dengan cara itu.

Varra menghapus air matanya ketika mengingat sesuatu. “Va, gue mau lo janji sesuatu sama gue,” pinta Varra.

“Janji apa ?” Tanya Ivana curiga.

“Janji kalau lo harus tutup mulut dan ga akan kasih tahu siapapun terutama Vanya tentang masalah ini.”

“Tapi-“

“Gue mohon, Va. Gue ga mau merusak kebahagiaan Anya.” Varra menangkupkan kedua tangannya memohon.

Ivana terdiam karena sedikit ragu. Ia merasa bahwa ini sangat tidak adil untuk Varra, tapi Ivana bisa apa jika dia sendiri yang meminta untuk menyembunyikan semuanya. “Lo tahu, ini semua ga adil untuk diri lo sendiri. Terlepas dari kebahagiaan Vanya, lo sendiri juga berhak bahagia Ra. Bang Keel harus tanggung jawab dengan semua yang udah dia lakukan ke lo,” Seru Ivana menolak.

Varra menggelengkan kepalanya. “Gue ga butuh tanggung jawab dia, Va. Gue apa-apa dan gue gam au ngerusak kebahagiaan Vanya. Dia sangat mencintai Shakeel... Hiks... Gue mohon.”

Ivana menghembuskan nafasnya. “Okee gue akan diam untuk saat ini tapi jika sampai lo hamil anaknya bang Keel maka gue ga akan pernah tinggal diam dan lo ga bisa berhentiin gue untuk minta pertanggung jawabannya.”

Deg

Kali ini Varra yang terdiam. Apa yang dikatakan Ivana tadi? Hamil ? Bagaimana mungkin Varra tidak berfikir sampai kesana. Tanpa ia sadari tangannya bergerak mengelus perutnya namun dengan segera ia menepiskan semua pikiran itu.

Tidak. Ia tidak mungkin akan hamil karena mereka hanya melakukannya sekali. Tapi bagaimana jika- Ah entahlah, rasanya Varra ingin menghilang saja dari dunia ini

 

Jangan Lupa Like, Vote dan Koment

Terimakasih❤

^^^05 Oktober 2021^^^

 

Terpopuler

Comments

Sulati Cus

Sulati Cus

sekali klu masa subur y jadi lah debay

2022-03-30

0

Chacha

Chacha

up trs thor 🥰🥰🥰🥰

2021-10-06

0

Agustin

Agustin

Terus lanjut ya thor.. Semangat terus

2021-10-05

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!