Sudah dua hari ini,Frey Ye begitu rajin mengunjungi bar tua itu. Dary bahkan bertanya-tanya pada dirinya sendiri, dia tidak mengerti mengapa bosnya yang biasanya begitu membenci tempat tua seperti bar kecil itu tapi sekarang malah begitu rajin pergi ke sana.
Sedangkan Frey Ye, suasana hatinya kembali memburuk karena sudah dua hari ini kedatangannya di bar itu tidak membuahkan hasil. Bukan Jinny,si gadis manis misterius yang dia dapatkan..melainkan wanita berumur yang selalu bernyanyi lagu-lagu zaman 70-an. Bahkan pengunjungnya lebih sedikit dibandingkan waktu itu.
Frey Ye yang kesal dan putus asa akhirnya menyuruh Dary Wu mencari tahu soal Jinny.
Hal yang mudah bagi Dary Wu, pemilik bar tersebut adalah pria tua yang kemarin berada di panggung.. orang-orang memanggilnya uncle Lee dan Dary Wu cukup menyodorkan uang tunai padanya. Uncle Lee yang awalnya menutup mulutnya, sekarang tanpa di suruh..dia langsung memberitahu semuanya tentang Jinny. Dary Wu tersenyum puas,hal yang paling mudah jika kamu bisa menyelesaikan secepatnya dengan uang.
Dary Wu bergegas kembali pada Frey Ye begitu dia mendapatkan informasi tentang Jinny.
"Jinny, nama aslinya adalah Han Ji Ah.. dia sering dipanggil Jia berumur 24 tahun. Ayahnya adalah berkewarganegaraan Korea, sedangkan ibunya China.. saat Jia berumur lima tahun,sang ayah kembali ke Korea dan tidak pernah kembali lagi pada mereka. Bisa dibilang,mungkin sengaja melantarkan mereka.." sahut Dary wu "dan sekarang Jia harus menjadi tulang punggung keluarganya, di tambah sang ibu yang harus dirawat karena demensia" lanjut Dary Wu.
"Dan? jangan kamu katakan hanya itu yang kamu dapatkan?" tanya Frey Ye yang masih belum puas akan informasi dari Dary Wu.
"Jia bekerja sambilan di berbagai tempat,bos. Dan bar tua itu salah satunya. Uncle Lee berjanji padanya untuk merahasiakan dirinya supaya tidak di kenal oleh siapapun. Karena Jia begitu disukai pelanggannya,uncle Lee setuju dengan apapun syarat yang di berikan Jia..termasuk dia hanya bernyanyi dua kali dalam satu minggu.. yaitu hari selasa dan sabtu." lanjut Dary lalu menyodorkan sebuah memo yang berisikan alamat dan nomor telepon pada Frey Ye.
Frey Ye tersenyum sinis, "dasar pria tua.. mengatakan pada wanita itu jika dia berjanji merahasiakan dirinya tapi lihat,apa yang dia berikan padamu begitu kamu memberinya uang.."
Dary Wu hanya terdiam lalu memohon izin untuk keluar dari ruangan.
"Dary!" seru Frey Ye yang seketika menghentikan langkah kaki Dary Wu "cari pria tua itu!! dan beri dia sedikit ancaman, aku yakin bukan aku saja yang dia berikan informasi seperti ini.. dan aku tidak ingin dia memberikan informasi tentang wanita itu pada orang lain atau dia akan menerima akibatnya!"
Dary Wu tertegun lalu mengangguk "saya mengerti maksud anda,bos.." sahutnya lalu meninggalkan ruangan.
Memberi sedikit pelajaran pada pria tua itu membuat seulas senyuman nakal menghiasi wajah tampan Frey Ye.
Frey Ye menatap kalender mejanya, "Besok hari Sabtu.." gumamnya sendiri lalu tersenyum.
Keesokan harinya, Frey Ye bagaikan pengunjung tetap di bar itu. Dia begitu awal tiba di bar tua itu, memesan segelas bir murahan yang tidak di sentuhnya. Bir yang hanya memberinya alasan untuk tetap bisa duduk di bar itu.
Hampir dua jam Frey Ye duduk di bar itu,tapi tidak kunjung mendapatkan apa yang dia inginkan, yaitu Jinny. Dan satu jam kemudian,akhirnya Frey Ye mendengar nama Jinny dari mulut pria tua di atas panggung. Dan benar saja, gadis muda dengan topeng andalannya, memakai gaun berwarna peach yang penuh glitter yang sama seperti gaunnya yang terakhir di lihat Frey Ye.
Seulas senyuman menghiasi wajah Frey Ye,setelah penantian lama..akhirnya Frey Ye mendapatkan apa yang dia inginkan.
Suara gitar mengiringi Jinny yang berdiri anggun, walau setengah dari wajahnya tertutupi topeng, hal itu semakin membuat Fery Ye penasaran akan wajah asli Jinny.
Lagu berjudul "Shallow" dari penyanyi terkenal Lady Gaga,dinyanyikan begitu sempurna oleh Jinny. Suskses membuat semua orang kembali terlena dan tersihir akan suara merdunya,termasuk Frey Ye.
Frey Ye bertekad akan bertemu Jinny secara pribadi,dia menginginkannya untuk masuk ke agensinya, Frey Ye yakin.. Jinny akan sangat terkenal melampaui penyanyi manapun. Hanya memikirkannya membuat Frey Ye antusias.
Jam satu malam,bar telah menunjukkan tanda-tanda untuk tutup. Frey Ye sengaja bersembunyi di dalam mobilnya menunggu sosok Jinny keluar dari bar tersebut. Namun,Frey Ye sendiri belum mengetahui wajah asli seorang Jinny. Akhirnya membuatnya harus menebak setiap wanita yang keluar dari bar itu.
Sulit? Tidak!. Jarang ada pengunjung wanita di bar itu, wanita yang ada hanyalah pekerja di dalam bar itu dan tidak ada yang memiliki keperawakan tubuh seperti Jinny. Frey Ye yakin dirinya akan mudah menemukan Jinny.
Selang beberapa lama, terlihat seorang gadis yang keluar dari bar itu, memakai jaket dan topi berwarna hitam. Dia hanya berjalan kaki sambil sedikit menunduk,seakan takut akan orang-orang mengenalinya.
Frey Ye tersenyum "Baiklah..biar aku bertaruh jika wanita itu adalah Jia!!" sahutnya sambil mengendarai perlahan mobilnya, mengikuti langkah kaki Jia.
Saat Jia memutar dirinya masuk ke dalam jalanan kecil,mau tidak mau..Frey Ye harus keluar dari mobilnya supaya bisa mengikuti Jia. Frey Ye melihat sekelilingnya,Jia begitu cepat menghilang diantara gelapnya malam.
"Jinny~~" terdengar suara pria yang tiba-tiba muncul diantara gelapnya lampu jalanan.
Jia menoleh ke sumber suara, "siapa kamu?!" hadriknya.
Pria tersebut tersenyum sinis,sambil melempar rokok yang ada di mulutnya di lantai.
"Aku? aku penggemarmu.. Sudah lama aku mengikutimu dan kali ini,ternyata aku sedang beruntung karena kamu biasanya begitu cepat menghilang" sahutnya sambil mendekati Jia.
"Jangan mendekatiku!! kamu hanya satu diantara pria hidung belang yang coba mendekatiku!! penggemar apaan!!" tukas Jia.
Pria tersebut tertawa "tidak perlu jual mahal,aku tahu persis wanita sepertimu!! Jual mahal untuk membuat kami semakin penasaran!! Suaramu yang indah sungguh membuatku semakin...bernafsu.." sahut pria itu lalu berlari mendekati Jia dan memeluknya.
"Tidak!! Tolong!!!" pekik Jia, suaranya hampir memenuhi seisi jalanan kecil itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 110 Episodes
Comments