BAB 4 Rencana Kudeta

anak buah Zhao Bing beristirahat di rumah sewaan Chen, sementara Zhao dan Chen sedang berdiskusi.

Zhao bertanya."Chen informasi apa yang kau dapat selama pengintaian?"

"semalam aku mengintai ke markas militer jenderal Biao dan aku mendengarkan percakapan dia dengan pengawalnya, kemudian dia memerintahkan pengawalnya untuk melakukan pengawalan kepada gubernur Yang." Chen menceritakannya kepada Zhao.

"apa kamu mencurigai gubernur Yang?"

"iya karena ketika jenderal Biao memerintahkan anak buahnya dia menyuruh agar kedatangan gubernur Yang tidak diketahui warganya."

"Chen, aku mendapatkan ini ketika aku mengintai di kantor gubernur Yang." kata Zhao sambil menyodorkan sebuah surat.

Chen membuka surat tersebut dan Chen sangat terkejut dengan isi surat tersebut

"Zhao apa gubernur Yang Lei dan jenderal Biao Gong merencanakan kudeta kepada raja?" tanya Chen tak percaya.

"iya begitulah oleh sebab itu aku kesini untuk memberitahumu, dan asal kau tau gubernur Yang sudah bekerja sama dengan banyak pejabat dia pun juga mengkorupsi pajak untuk membiayai para pasukannya."

"lalu apa yang harus kita lakukan."

"jalan satu-satunya adalah kita kembali dan melapor kepada jenderal Senshi dan membawa bukti ini."

"baiklah, kita harus segera pergi dari sini."

Chen dan Zhao membangunkan anak buahnya dan mereka pun bergegas untuk segera pergi, tetapi rencana itu tidaklah mudah pasukan jenderal Biao Gong menemukan mayat penjaga yang semalam dihabisi oleh tim sanca.

"lapor jenderal, kami menemukan mayat penjaga kami mencurigai adanya mata-mata sebab kami menemukan anak panah beracun yang menempel di tubuh penjaga pagar selatan, kemudian kami juga menemukan luka bekas tebasan pada tubuh penjaga di pos militer." pasukan jenderal Biao melaporkan penemuan mayatnya.

"siapapun yang berani mencari masalah di wilayahku maka mereka akan mati, sekarang cari para pembunuh itu dan telusuri apa tujuan mereka." perintah jenderal Biao pada anak buahnya.

pasukan jenderal Biao pun patroli mengililingi benteng dan memeriksa setiap rumah.

"Chen, ini gawat." kata Zhao.

"memang gawat tapi kita harus segera pergi."

"tapi, bagaimana?" Zhao mulai panik.

"jangan banyak tanya larilah ke gerbang selatan sebab pintu gerbang disana masih terbuka."

tim sanca dan tim naga pun berlari menuju gerbang selatan, tetapi gerak-gerik yang mencurigakan membuat pasukan jenderal Biao mengetahuinya.

"Woi, kalian semua berhenti!!" teriak seorang prajurit.

Chen dan Zhao tidak menghiraukan mereka dan tetap berlari menuju gerbang selatan.

"tutup gerbang selatan dan tangkap mereka semua!" perintah seorang prajurit.

Chen yang berlari sangat kencang kemudian.

"Sret." dia menebas kepala sang penjaga gerbang.

kemudian Chen berhasil keluar dari benteng sedangkan Zhao berusaha untuk menutup gerbang dari dalam agar bisa menghambat pasukan jenderal Biao.

Chen berteriak."Zhao apa yang kau lakukan?"

"sudahlah cepat kau pergi, lakukanlah apa yang harus kau lakukan!"

Zhao menutup pintu gerbang selatan benteng sokham dan berduel dengan pasukan jenderal Biao, namun hal tersebut tidak dapat bertahan lama sebab Zhao kalah jumlah dan akhirnya Zhao dan tim naga pun terbunuh, tetapi Chen berhasil melarikan diri, sepanjang perjalanan menuju kerajaan Chen menangis karena merasa kehilangan seorang teman seperjuangannya, dia pun bertekad untuk memberikan surat tersebut kepada jenderal Senshi sebagai barang bukti bahwa selama ini yang melakukan korupsi adalah para pejabat daerah yang mengikuti gubernur Yang Lei dan jenderal Biao Gong.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!