4. Declaration of War

Pagi ini Jane bagus lebih pagi, ia bangun karena terusik dengan cahaya matahari yang menerobos masuk lewat sela-sela gorden kamarnya. Ia membuka matanya perlahan, berusaha menyesuaikan penglihatannya yang masih samar.

AUUUU........

BRAK.

"Jane, cepat bangun! Kita pergi dari sini!" Leo mendobrak pintu kamar Jane begitu saja, ia langsung menarik tangan Jane dengan kasar. Jane yang masih setengah sadar hanya bisa mengikuti Leo saja hingga mereka sampai di kamar James, "James, cepat bangun, masuklah dalam lemari!"

James yang juga masih setengah sadar belum merespon hingga beberapa detik, "Menga--"

"CEPAT!" pekik Leo.

Jane menatap Leo, baru kali ini ia melihat Leo se dingin ini, Leo yang Jane tahu adalah orang yang humoris dan baik hati. Namun, yang saat ini, ia terlihat berbeda. Leo tampak panik dan tergesa-gesa, wajah berserinya menjadi pucat dan penuh keringat, terlihat jelas ia panik setengah mati.

James dan Jane segera menuruti perintah Leo, mereka berdua masuk ke dalam lemari.

"Jangan, bersuara. Apapun yang terjadi jangan bersuara ataupun bergerak sedikitpun," ucap Leo dengan iris kuning keemasan yang menyala, ia menutup lemari dan mengunci pintu kamar James.

Pemuda bertubuh tinggi ini berlari dengan panik ke luar rumah, kemudian ia berubah menjadi makhluk berbulu, yaitu werewolf.

Aauuuuu.....

Suara lolongan ia luncurkan untuk memanggil teman-temannya, selang beberapa detik muncullah werewolf lainnya. Mereka berpencar mengelilingi rumah Jane dan James, seolah mereka sudah mengetahui apa yang harus mereka lakukan saat ini.

Grrrrhhh....

Makhluk sejenis dengan ukuran lebih besar dan taring lebih panjang datang.

"Hmph, suatu kebodohan datang kemari tanpa persiapan matang," ujar Leo dengan tubuh serigalanya.

Namun tanpa basa basi, kawanan werewolf Abloor itu menerobos masuk ke dalam rumah Jane dan James, mereka mencari kakak beradik itu di setiap sudut ruangan.

Sementara kawanan werewolf Rebloor berusaha menghadangnya.

Terjadilan kericuhan, pertarungan antar bangsa werewolf di rumah manusia.

Tak lama aura gelap datang menyelimuti daerah itu, membuat sekitar menjadi gelap bahkan sinar matahari tak dapat menyentuh tanah lagi.

Seluruh makhluk berbulu di sana terdiam, peperangan mendadak berhenti.

Semua menatap ke luar rumah.

"Tak akan ku biarkan kalian keluar dengan nyawa," ujar sang pemimpin kawanan vampire itu dengan dingin, yang tak lain adalah Alex.

Craaaassh..

Dengan lari secepat kilat, para vampire menebas serigala dari bangsa Abloor dengan pedang mereka, hujan darah membanjiri rumah itu, kepala serigala berhamburan. Kawanan vampire itu berhenti saat semua bangsa Abloor habis.

"Kalian terlambat," ujar Leo dalam bentuk tubuh manusia.

"Hh, kau pikir 15 mil itu dapat dilalui dengan waktu sebentar?" sahut Alex.

"Aku tahu bangsa vampire memang tak berguna, seharusnya kalian yang menjaga atasan kalian, tetapi malah kalian serahkan pada kami," omel Leo dengan nafas berantakan.

Rahang Alex mengeras, ia menghela nafas panjang untuk menahan emosinya, kemudian menyeringai, "Sudahlah, tak ada gunanya protes sekarang, lebih baik cepat bersihkan kekacauan ini sebelum pangeran James dan putri Jane keluar,"

Dengan cepat dua jenis makhluk berbeda itu membersihkan setiap sudut rumah itu hingga benar-benar tak ada darah atau kerusakan sedikitpun.

"Tunggu," seru Alex, ia berusaha memastikan bau yang sudah ia cium, "Aku yakin, ini bau darah manusia,"

Leo langsung berlari ke arah kamar James yang berada di lantai dua, begitu juga Alex yang telah sampai terlebih dahulu.

"Sialan!" seru Alex.

Jane sudah tak sadarkan diri dengan luka sobek yang ada di bahunya.

Sementara James, ia meringis menahan sakit karena luka cakar di perutnya.

Sejenak manik biru Alex menyala menjadi merah karena bau darah kerajaan milik tuannya, namun ia segera membuang jauh-jauh insting memburunya dan segera menghampiri tuannya.

Leo segera membopong James ke dalam mobil, begitu juga Jane di gendong oleh Alex.

Leo mengendarai mobilnya dengan kecepatan tinggi, menuju rumah sakit terdekat.

.

.

.

.

.

.

Di sebuah ruangan, sepasang anak dan ayah duduk di singgasana mereka.

Sang ayah memancarkan wajah gelisah, sementara anaknya menopang dagunya di tangan dengan malas.

"Yang mulia," ujar Paul penuh hormat, dan badan tegap walau luka sayatan pedang di punggungnya terus mengalirkan darah.

Steve membelalak, melihat asistennya terluka, sementara Peter, mengangkat kepalanya penuh kagum. Ia sedikit bersemangat melihat asisten ayahnya dengan luka parah.

"Aku berhasil melukai mereka dengan cakarku, namun aku tak yakin jika mereka mati, aku tak sempat memeriksanya karena Rebloor menghalangi kami, begitu juga vampire Wetford," terang Paul dengan tenang, seolah tak merasakan apapun di tubuhnya.

"Pasti pertarungan itu menyenangkan," gumam Peter lirih.

Brak.

Paul ambruk, ia tak sadarkan diri di tengah genangan darahnya sendiri.

Steve segera menghampirinya, di susul dengan pelayan istana di dekatnya.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

"Tenang saja, aku telah memanipulasi ingatan mereka, sehingga mereka akan menganggap luka mereka terjadi karena kecelakaan mobil," jelas Alex di samping James dan Jane yang terlelap karena pengaruh obat bius.

"Mereka akan kembali lagi," Leo menatap Jane dengan iba.

"Tidak akan, mereka telah kehabisan prajurit untuk kembali kesini. Tadi adalah pasukan yang dipimpin oleh Paul, artinya pasukan tadi adalah yang terbaik dari sana."

"Sampai kapan kalian akan membiarkan mereka menjadi manusia seperti ini?" tanya Leo, menatap Alex.

Alex menatap Leo sekilas, "Mereka akan menjadi bangsa apapun sesuai dengan mate mereka," jawab Alex, ia menatap wajah Jane.

Leo reflek menatap Alex, ia baru tahu.

"Bagaimana caranya dia mengetahui siapa matenya? Apa harus uji coba? Bagaimana jika gagal? Bagaimana-"

Alex menatap tajam Leo seolah membuat perintah untuk diam, Leo pun langsung terdiam. "Aku tidak tahu, itu akan terjawab sendiri oleh takdir."

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!