"AAAAAA....." Teriak Venny
Saat hendak menyebrang jalan dia hampir tertabrak sepeda motor, untuk saja pengendara itu bisa mengeremnya saat jaraknya hanya beberapa senti dengan Venny.
"Nak, kamu hati hati kalau nyebrang, untung saya bisa mengerem mendadak." Ucap pegendara perempuan dengan lembut
"Hiks... Tante, Tolong saya, tolong... Ada penjahat yang mengejar saya. Hiks..." Ucap Venny memohon dalam isaknya
"Apa?! penjahat. Kalau begitu kamu naik ke motor saya, kita pergi dari sini." Ajak orang itu
Venny pun langsung naik ke motor orang asing itu, dan dengan segera orang itu melajukan motornya untuk menjauh dari sana sebelum penjahat itu datang.
Selama dalam perjalanan, Venny terus menerus menangis sembari memeluk erat pengendara seakan tidak mau melepaskannya, hal itu membuat orang itu merasa iba dengan kondisi anak yang di boncengnya.
"Apa yang terjadi dengan anak ini? kemana orang tuanya? Kenapa dia sampai di kejar orang jahat?" batin perempuan itu
Tak lama kemudian, pengendara itu menghentikan motornya di sebuah rumah sederhana yang di sekitarnya ada beberapa rumah milik tetangga.
"Kita masuk ya nak." Ajaknya lembut menarik tangan Venny, dan Venny hanyak mengangguk menyetujui
Mereka pun masuk ke dalam dan perempuan itu menyuruh Venny duduk di ruang tamu sedangkan dia pergi kebelakang.
Beberapa menit kemudian, perempuan itu kembali ke ruang tamu dengan membawa secangkir teh yang hangat dan tidak terlalu panas.
"Minum dulu nak, agar kamu lebih tenang." Ucap wanita paruh baya itu sembari memberikan gelasnya.
Tanpa menjawab Venny langsung meminumnya.
"Kasihan sekali anak ini, sepertinya dia baru saja mengalami hal yang buruk." batin wanita itu menatap Venny
"Makasih tante. maaf sudah merepotkan tante." Ucap Venny berusaha tersenyum tapi dia tetap mengeluarkan air matanya
"Tidak apa apa, lebih baik kamu tidur dulu disini dulu, biar besok baru kamu cerita sama tante." Ucap Wanita itu dengan lembut.
Venny hanya mengangguk, kemudian wanita paruh baya itu mengantarkan Venny ke kamarnya untuk beristirahat.
Keesokan harinya...
Masih di rumah sederhana itu, terlihat wanita yang tadi malam menolong Venny sedang menyiapkan sarapan. Setelah selesai dia berniat untuk membangukan Venny namun kemudian di urungkannya, karena pasti anak itu sangat kelelahan.
Akhirnya dia hanya sarapan seorang diri. Harusnya hari ini dia berangkat kerja tapi dia ijin karena tidak mungkin meninggalkan anak itu sendirian, pikirnya.
"Tante." Panggil seseorang membuat Wanita itu menoleh ke arahnya
"Kamu udah bangun, tadinya tante mau bangunin kamu, tapi sepertinya kamu sangat kelelahan jadi tante urungkan niat tante." Ucap Wanita itu lembut
"Gak papa tante."
"Ya udah, kamu duduk dulu dan kita makan sama sama."
Venny langsung duduk di tempatnya, saat sudah duduk dia memperhatikan makanan yang ada di meja makan.
"Ini apa tante?" Tanya Venny menunjuk salah satu makanan disana
"Kamu gak tahu?" Tanya Wanita itu dan Venny menggeleng
"Ini tahu, tempe, telor ceplok dan yang itu sayur sup." Ucap wanita itu menunjuk masing masing makanannya
"Telor ceplok?"
"Iya. kenapa?" Tanya wanita itu bingung mengapa anak didepannya ini tidak tahu nama makanan dihadapannya itu
"Sepertinya dia anak orang kaya, maka dari itu dia tidak pernah memakan ini." batin wanita itu
"Kamu tidak suka makanannya? apa mau beli yang lain?" Tanya wanita itu yang melihat Venny sedari tadi hanya memperhatikan makanannya
"Eh.. eng-enggak tante, aku suka." Ucap Venny yang langsung mengambil makanannya dan meletakkannya di piring
Sebenarnya Venny tidak pernah memakan makanan itu, karna yang ia makan biasanya ayam, beef, ikan, spageti dan yang lain. Jadi tidak heran jika ia tidak tahu nama makanan yang ada di depannya itu.
Karena tidak enak jika menolaknya, Venny pun langsung melahap makanannya dengan sesekali tersenyum padahal ia ingin sesekali memuntahkannya karena baru pertama kali dia memakan makanan itu.
"Apa makanannya enak?" Tanya wanita itu
"Enggak. aku mau spageti, pizza, ayam, beef." batin Venny.
"Enak tante, aku suka." Jawabnya berbohong dengan fake smile
"Kayaknya kamu baru makan ini yah?"
"Iya, itu sebabnya aku gak suka." batin Venny
"Kata siapa tan, aku sering kok makan ini, bahkan tiap hari." Jawabnya lagi berbohong
"Syukurlah kalo begitu, tante sangat lega. Nanti sore tante masakin kamu seperti ini lagi yah."
"Oh Tidaaakkk... aku bisa mati kalo kayak gini." batin Venny menjerit
"I-iya tante." Jawabnya tersenyum kikuk.
"Setelah makan nanti kita bicara di ruang tamu."
"Iya." Ucap Venny yang kemudian melanjutkan makanannya
Setelah selesai mereka langsung menuju ruang tamu untuk membicarakan suatu hal.
"Nama kamu siapa?" Tanya wanita itu setelah duduk
"Venny tante, Venny Angel Freadelia."
"Kenalin tante namanya Nadia Feronika, panggil aja tante Nadia."
"Sebenarnya apa yang terjadi sama kamu nak?" Tanya Nadia
Venny pun menceritakan semua yang terjadi, tentang pembantaian yang dialami keluarganya bahkan dia tidak mengetahui nasib kakak perempuannya itu.
Selama menceritakannya Venny tak berhenti menangis karena ia kembali mengingat kejadian itu.
"Apa?! Jadi kamu anak dari Tuan Ronald?" Kaget Nadia setelah mengetahui identitas Venny yang asli
"Tante kenal dengan Daddy?"
"Siapa yang tidak kenal dengan tuan Ronald, pengusaha terbesar itu."
"Venny gak tahu lagi harus kemana? Sekarang venny sendirian bahkan venny tidak punya apa apa lagi." Ucap Venny dengan isaknya
"Kamu gak sendirian, disini ada tante. Tante juga tinggal sendiri setelah keluarga tante mengalami kecelakaan yang menewaskan suami dan anak laki laki tante." Ucap Nadia lembut memeluk Venny dan dibalas pelukan dari Venny
"Emm... Apa kamu mau jadi anak tante?"
**Bersambung...
...----------------...
Jangan lupa kasih Likenya yaa...
Salam manis dari author**...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 151 Episodes
Comments
F.A Saputra 🦁
mampir thor;)
salam dari "Lupa Dan Hilang"
2021-03-13
1
Nurhalimah Al Dwii Pratama
nexttt
2021-03-13
1