H7 - 01 - Jati Merah

🍁🍁🍁

 

 

"Liberosis; Rasa ingin hidup bebas tanpa peduli pada apa pun yang bisa membuatmu merasa sedih."

 

 

🍁🍁🍁

 

 

 

 

Yerisca Zega, nama itu tertera di seragam polisi yang dikenakan oleh gadis muda yang tengah berdiri di balkon. Secangkir kopi berada dalam genggamannya. Pandangan gadis itu lurus ke depan. Tampaknya dia sedang melamun di pagi hari yang cerah itu.

 

 

"Sialan," umpatnya sambil meletakkan cangkir kopi itu dengan kesal ke pagar balkon.

 

 

*** Flashback ***

 

 

Kepala Polisi menyerahkan map kuning pada Yerisca Zega. "Zee, ini kasus baru yang harus kamu selidiki."

 

 

Zee mengambil map tersebut dan membukanya. "Apa ini? Aku ditugaskan di kampung?"

 

 

Pak Herdian mengangguk. "Kali ini kau harus menyamar demi kasus ini."

 

 

Zee tampak berpikir. "Kenapa? Akan lebih mudah jika aku menangkap mereka dengan menggunakan seragam ini."

 

 

Pak Herdian menggeleng. "Tidak sesimpel itu. Lakukan sesuai dengan arahanku."

 

 

Zee membuka setiap lembar dalam map tersebut. Zee bergumam pelan, "Jati Merah... rasanya aku tidak asing dengan alamat ini."

 

 

Pak Herdian mengernyit. "Ada yang salah?"

 

 

Zee menggeleng sambil terus membaca misi barunya. "Aku harus menyamar jadi karyawan pabrik baju? Apa-apaan ini?"

 

 

Pak Herdian melipat kedua tangannya di depan dada. Pria paruh baya itu tersenyum. "Aku percaya padamu, itu sebabnya aku menyerahkan kasus ini padamu. Aku mendapatkan laporan dari warga setempat, kalau pemilik pabrik dan para atasan di sana berlaku sewenang-wenang pada karyawannya. Salah satunya seorang wanita hamil yang keguguran karena diduga kelelahan setelah bekerja 3 minggu non-stop."

 

 

"Kenapa memilihku untuk kasus ini? Masih banyak polisi lain yang terbiasa dengan pekerjaan menyamar. Pak Herdian tahu 'kan aku tidak pandai menyamar. Ingat kasus tahun 2018 lalu? Aku gagal."

 

 

Pak Herdian menepuk bahu Zee. "Dengar, Zee. Jika kau bisa menyelesaikan kasus ini, aku akan merekomendasikanmu menjadi komisaris."

 

 

Zee membulatkan matanya.

 

 

"Pemilik pabrik baju ini bukan orang sembarangan, dia seorang anggota geng. Sebagai putri dari Tuan San, kau pasti tahu banyak tentang dunia gelap itu."

 

 

Zee berdehem. "Bapak tidak perlu membawa urusan pribadiku ke dalam pekerjaan. Soal dunia gelap yang anda maksud itu urusan pria tua bangka, bukan urusanku."

 

 

Pak Herdian tersenyum tipis.

 

 

*** End Flashback ***

 

 

Zee berlalu meninggalkan kopi yang masih hangat itu di pagar balkon. Dengan sport hitam miliknya, gadis itu tiba di apartemen.

 

 

Setelah menekan password, dia membuka pintu dan melemparkan jaketnya ke sofa. Zee membuka kulkas dan mengambil air mineral yang dingin. Dalam sekali tegukan, satu botol air itu habis menyegarkan tenggorokannya.

 

 

"Jati Merah... Jati merah...." Zee bergegas ke kamarnya dan membuka laptop.

 

 

"Kenapa aku merasa tidak asing dengan nama itu?" Setelah searching di google map, Zee membeku seketika.

 

 

*** Flashback ***

 

 

Gadis kecil bercepol dua menatap ibunya yang sedang menyetir mobil dengan kecepatan tinggi.

 

 

"Ibu, kita mau kemana?" Tanya gadis kecil itu yang tak lain adalah Zee.

 

 

"Jati Merah, jalang itu tinggal di sana."

 

 

Zee yang masih kecil tidak mengerti dengan ucapan ibunya. Gadis manis itu bangkit dan melihat ke belakang. Ada mobil putih yang mengikuti mobil ibunya. Zee menunjuk ke belakang.

 

 

"Ibu, Ayah mengikuti kita."

 

 

Ibunya Zee melihat ke spion tengah. "Biarkan saja, hari ini dia akan melihat aku membunuh wanita murahan itu."

 

 

Melihat senyuman psikopat dari wajah ibunya, Zee cukup takut. Dia kembali duduk.

 

 

Mobil merah ibunya Zee terhenti di depan rumah sederhana bercat putih. Terlihat ada anak kecil perempuan yang sedang bermain boneka di teras rumah tersebut.

 

 

Pandangan Zee kecil dan gadis itu bertemu di satu titik.

 

 

Ibunya Zee keluar dari mobil. Sebelum menutup pintu, ibunya berpesan, "Jangan keluar dari mobil."

 

 

Melihat ibunya berjalan gegas ke rumah itu, Zee membuka sabuk pengaman dan mencoba membuka pintu mobil, tapi tampaknya mobil tersebut dikunci.

 

 

Zee melihat ibunya berteriak di depan rumah tersebut. Seorang wanita keluar dan ibunya Zee menyerang wanita itu. Anak perempuan yang sedang bermain boneka berlari menolong wanita itu dari amukan ibunya Zee. Melihat itu, Zee panik dan menggedor-gedor pintu mobil.

 

 

"Ibu, Ibu!"

 

 

Anak perempuan itu tersungkur karena ibunya Zee mendorongnya. Ibunya Zee yang sudah kalap terus menyiksa wanita yang sama sekali tidak melakukan perlawanan.

 

 

Ada bilah bambu di halaman. Ibunya Zee mengambil bilah bambu itu. Zee dan anak perempuan itu menggeleng. Ibunya Zee memukul wajah wanita itu dengan bambu tersebut.

 

 

Zee menutup kedua matanya karena takut.

 

 

Darah segar mengalir. Luka menganga lebar tercetak jelas di wajah wanita itu akibat dari pukulan bambu yang dilakukan oleh ibunya Zee.

 

 

Mobil ayahnya Zee baru tiba. Pria itu keluar dari mobil dan menyeret ibunya Zee agar berhenti menyakiti perempuan itu.

 

 

Zee yang berada dalam mobil menangis melihat itu. Apalagi gadis kecil yang merupakan anak dari wanita itu. Dia menangis ketakutan melihat ibunya tiba-tiba diserang oleh karena wanita yang tidak dikenal.

 

 

"Lepaskan aku! Aku ingin membunuh jalang itu!!!" Ibunya Zee berontak ingin melepaskan diri dari cengkraman suaminya.

 

 

"Hentikan! Apa kau kerasukan setan!" Ayahnya Zee menampar wajah istri sahnya.

 

 

Sambil memegang pipinya yang terasa panas, ibunya Zee menatap pria di depannya dengan tatapan tak percaya. "K-kau... menamparku untuk jalang itu?"

 

 

"Pulang sekarang juga!" Ayahnya Zee menunjuk mobil istrinya.

 

 

"Tidak!"

 

 

"Atau kau mau pulang ke rumah orang tuamu?!"

 

 

Ibunya Zee terdiam.

 

 

*** End Flashback ***

 

 

Zee memutar bola matanya. Dia menyandarkan punggungnya ke kursi. "Kenapa aku harus kembali ke masa lalu?"

 

 

🍁🍁🍁

 

 

23.43 | 01 Januari 2021

By Ucu Irna Marhamah

Terpopuler

Comments

Nayra Syafira Ahzahra

Nayra Syafira Ahzahra

bagus thor

2021-09-01

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!