🌷🌷🌷
Aiden terus saja memandang wajah Maya dari kejauhan. Selama dua puluh enam tahun hidupnya sudah banyak wanita silih berganti hadir di hidupnya tapi baru kali ini ada wanita yang bisa membuat jantungnya berdebar. Ini sungguh langka, Aiden begitu penasaran dengan wanita itu.
"Tuan, apa tidak sebaiknya kembali ke villa untuk istirahat?" tanya Jack.
Jack yang sedari tadi menemani Aiden dibuat bingung pasalnya bosnya hanya duduk dalam toko kue tersebut tanpa memesan apapun, hanya memandang ke arah wanita yang tadi sempat diciumnya.
"Jack, selidiki siapa wanita itu! Aku ingin laporannya sudah berada di meja kerjaku nanti malam," titah Aiden.
Setelah berkata seperti itu Aiden segera menghampiri Maya kembali yang saat ini tengah sibuk melayani tamu tokonya. Meninggalkan Jack yang masih melongo atas perintahnya.
Walaupun Maya pemilik toko kue itu, kalau ada waktu luang dia sempatkan untuk menyapa para tamu tokonya. Seperti hari ini, kegiatan Maya tidak padat seperti biasa jadi dengan ramahnya dia menyapa para pelanggannya tapi senyuman itu surut saat melihat Aiden yang mendekat padanya.
"Mau apa lagi?" tanya Maya ketus.
Maya sangat jengkel pada Aiden yang tidak sopan menciumnya sembarangan apalagi di depan tokonya tadi banyak orang lalu lalang. Rasanya wajahnya ingin dia tenggelamkan di dasar Samudera Hindia.
"Begitukah caranya menyapa pelanggan," ucap Aiden.
"Pelanggan apanya, dari tadi kau hanya duduk dan tidak memesan apa-apa. Lagian aku tidak punya pelanggan yang tidak punya sopan santun sepertimu," ketus Maya.
Aiden hanya tersenyum mendengar perkataan wanita di depannya ini, sungguh unik dia tidak tertarik sama sekali dengan pesonanya.
"Coba lihat selain tak punya sopan santun kau juga tidak waras senyum-senyum sendiri seperti sekarang ini," sambung Maya lagi.
Lagi-lagi Aiden tidak bisa menahan diri dan langsung mencium pipi Maya sambil berbisik," Aku akan kembali lagi dan ingat kau sudah menjadi milikku sekarang." Aiden berbisik ditelinga Maya dengan begitu dekat sembari menghirup aroma Maya yang membuat Aiden semakin terbuai oleh pesona wanita itu.
Maya segera memundurkan dirinya. "Kau pria gila!" teriak Maya dengan emosi bisa-bisanya pria itu dengan seenaknya menciumnya lagi.
Aiden tidak peduli mendengar teriakan Maya, dia segera keluar dari toko kue itu diikuti oleh Jack dari belakang.
🌷🌷🌷
Aiden sudah sampai di villa pribadi keluarganya. Sementara tinggal di Malang, Aiden akan tinggal disitu. Setelah membersihkan diri, Aiden berdiri di balkon melihat pemandangan indah dari atas kamarnya sambil memikirkan langkah selanjutnya yang akan dia lakukan.
Sebelumnya walaupun di New York dia berbisnis gelap tapi uangnya selalu dia gunakan untuk menanam saham di berbagai perusahaan jadi walaupun tidak bekerja sebenarnya uang selalu mengalir ke rekeningnya.
Tak berselang lama pintu kamarnya di ketuk.
"Masuk!" titah Aiden.
Sejurus kemudian Jack menyembul masuk ke dalam sambil membawa lembar kertas.
"Katakan!" perintah Aiden.
"Jadi namanya Maya Adelia, umur 26 tahun, tinggal di Malang baru 7 tahun ini, dia membuka usaha toko kue mulai dari nol hingga besar seperti sekarang, masih single dan.... "
"Cukup!"
"I-iya Tuan," Jack masih tidak mengerti.
"Ku bilang cukup dan keluarlah!" bentak Aiden.
Jack keluar dengan menggerutu dalam hati, apa-apaan maksud bosnya itu sudah dia kalang kabut mencari informasi sekarang malah diusir keluar.
Sedangkan Aiden masih berdiri sejurus kemudian senyum simpul menghiasi wajahnya.
"Yang terpenting kau single, kau akan jadi milikku, Maya," gumamnya.
Keesokan harinya,
Aiden sudah bersiap menuju perusahaan cabang yang ada di Malang.
Semua karyawan sudah berkumpul dan tunduk hormat pada Aiden karena sebelumnya sudah ada pemberitahuan bahwa ada pemimpin baru di perusahaan tersebut.
Seperti biasa Aiden hanya membalas sapaan para karyawannya dengan sebuah anggukan.
Karyawan wanita mulai berbisik membicarakan ketampanan dan kedinginan sosok pemimpin mereka yang baru.
Hal itu tak luput dari pendengaran Selin, senyum licik menyeringai di wajahnya.
Kebetulan Selin ditunjuk sebagai sekretaris yang akan membantu pekerjaan pemimpin barunya. Dia akan berusaha merebut hati atasannya tersebut. Dia sudah sibuk memoles wajahnya dengan riasan dan lipstik merah merekah, diturunkannya kancing bajunya hingga belahan dadanya nampak menonjol. Setelah kegiatan itu selesai dengan gaya gemulai dia menuju ruangan pimpinan.
"Selin, cepatlah jalannya. Kau itu mau ikut fashion show atau apa," ucap Jack yang sudah jengah melihat tingkah laku Selin.
"Diam bawel, aku itu harus kelihatan sempurna di depan Tuan Aiden," balas Selin.
"Cih! Aku tidak yakin kau bisa menggodanya, dia itu titisan frozen man mengalahkan dinginnya snow man," sindir Jack.
"Bicaramu pasti selalu ngawur, cepat buka pintunya," titah Selin saat mereka sudah sampai di depan pintu ruangan Aiden.
"Hei, jabatanmu itu lebih rendah dariku jangan memerintah pria tampan sepertiku sembarangan," tutur Jack lagi.
"Astaga tampan dari gunung kidul," balas Selin.
Karena tak mau berdebat lagi Jack segera mengetuk pintu dan suara berat dari dalam menyuruhnya masuk.
"Ini sekretaris anda Tuan, namanya Selin," ucap Jack saat sudah sampai di depan meja Aiden.
Aiden hanya mengangguk tanpa memandang Selin karena matanya fokus pada layar laptop di depannya.
Selin yang merasa diabaikan tak pantang menyerah, dengan keberanian maksimal dia menghampiri Aiden.
"Tuan, apa ada yang Anda butuhkan," tanya Selin.
Aiden masih diam tapi sejurus kemudian matanya melirik Selin.
Selin yang mendapat tatapan dari Aiden langsung berdebar tak karuan rasanya ingin berteriak girang karena pria itu meresponnya.
"Enyah dari hadapanku sekarang juga!" ucap Aiden tanpa ekspresi.
Jleb!
Selin merasa jantungnya ditusuk benda tajam sungguh sakit, baru kali ini ada pria bersikap begitu kasar padanya. Dan itu membuat Selin semakin tertantang untuk mengejarnya.
Jack hanya bisa menahan tawa melihat ekspresi Selin yang tak berkutik dari tempatnya.
"Jack, bawa wanita ini pergi dari sini!" perintah Aiden yang merasa jengah dengan Selin yang tidak beranjak sedari tadi, dia sudah hafal tipe-tipe wanita yang ingin menggodanya justru hal itu membuat Aiden begitu jijik dengan mereka.
Jack segera menarik tangan Selin dan membawanya keluar ruangan.
"Apa ku bilang kau tidak akan bisa menggodanya," sindir Jack.
Tapi Selin tetap diam tidak membalas ucapan Jack.
"Saking syoknya kau langsung kesambet setan ya," sambung Jack lagi.
"Dia begitu mempesona aku pasti akan memilikinya," gumam Selin.
"Puft! berhenti berkhayal dan kembalilah ke dunia nyata. Karena ada rapat sebentar lagi!" tutur Jack dan segera berlalu meninggalkan Selin.
Selin memandang pintu ruangan Aiden dengan senyuman penuh arti setelah itu dia segera kembali ke ruangan untuk menyiapkan rapat.
🌷🌷🌷
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 52 Episodes
Comments
💜💜 Mrs. Azalia Kim 💜💜
kapoookkkkkk 🤣🤣🤣🤣
2023-01-27
0
💝GULOJOWO💝
😱😱😱😱😱
2022-08-26
0
Anonymous
😁😁😁 selin terlalu tinggi berkhyal
2022-04-23
0