Aku beranjak dari ayunan, berjalan kearah pohon besar lalu duduk bersandar dipohon tersebut.
Sesaat aku berfikir, apa yang sebenarnya sedang terjadi, kenapa perasaanku gelisah dan tidak senang, aku hanya ingin pulang, kembali ke panti asuhan, bertemu Ibu Kepala dan yang lainnya, bercerita dan tertawa bersama, tidak seperti sekarang ini, seandainya saja semua ini bisa ditukar, tanpa terasa air mata sudah membasahi wajahku.
. . . .
Didalam kamar yang gelap, cahaya terang yang didapat dari terang bulan saat dia menyibakkan tirai kamarnya.
Sepasang mata terus mengintaiku, tatapannya tajam dan tak berkedip sedikit pun.
Hingga suasana dingin malam membuat mataku terpejam, dan tanpa kusadari tubuhku terkulai jatuh ke rumput. Aku tertidur.
Entah apa yang menggerakkan tatapan mata itu, hingga tanpa sadar kakinya menuntun kearahku, mengangkat dan merengkuh tubuhku kedalam pelukannya, membawaku masuk ke dalam.
. . . .
"Nona.. nona.. Nona Muda"
sayup terdengar suara seseorang memanggil, perlahan mataku terbuka dan
Akhh... silau sekali.. rupanya sudah pagi...
"Selamat pagi Nona... "
"Eh.. Ame"
ucapku setengah sadar
"Lho... kok aku bisa disini, bukannya semalam di... "
ucapanku dipotong Ame
" Maaf Nona, Pengasuh Ma sudah menunggu Nona.. harap segera bersiap, dan ini sarapan Nona saya bawa kemarin "
sambil menunjukkan nampan berisi makanan yang sudah berada di samping tempat tidur.
"Yaa... ampun, Aku kesiangan!! "
Aku bergegas bangun dan lari ke kamar mandi. Tidak berapa lama Aku sudah keluar mengenakan baju handuk.
Lho... Ame sedang Apa yaa...?
"Me.. bisa tolong keluar sebentar Aku mau ganti baju "
Ame mengangguk dan keluar.
Aku bergegas berpakaian. Pakaian sederhana ala panti dan hanya menggunakan flat shoes.
Setelah meyakinkan diri sendiri sudah rapih, tidak berapa lama Ame masuk, ia merapikan tempat tidur dan barang barang yang barusan sekenanya aku lempar ke ruangan.
Aku baru meneguk sedikit susu dan mengigit sekali rotiku, terdengar suara Lonceng berbunyi keras dari luar kamar...
"Nona.. cepatlah, Pengasuh Ma sudah memanggil Anda"
Ame yang faham dengan bunyi lonceng tersebut.
"Ii.. ia... baiklah"
jawabku gugup, dan segera berlari keluar kamar.
"Nona... rambut anda... jangan dibiarkan tergerai seperti itu, biar saya ikat pita dulu, saya takut Nyonya Besar marah melihatnya"
"Nona hati hati jangan berlari nanti anda jatuh "
Ame yang bicara khawatir karena Aku terus berlari.
"Aku nggak punya pita, a... "
ucapku terpotong dengan bunyi Lonceng lagi, bunyinya berkali-kali dan tidak berhenti, sedang aku yang berbicara sambil berlari tanpa memperdulikan sekitar, menuruni anak tangga dan..
BRAKKK!!!
Aku sudah menabrak seseorang, tubuhku terpental jatuh.
"Aw... ma-ma-af! "
ucapku terbata, segera bangun, terus menundukkan kepala meminta maaf. Tapi tidak ada jawaban atau suara sedikit pun,
kudanggakkan kepalaku, kulihat pria yang menggandeng Nyonya Besar semalam sudah berlalu menghilang dari hadapanku.
Pakaian yang dikenakan pakaian berkuda, mungkin dia habis berkuda. pikir ku.
"Mau sampai kapan kau berdiri mematung disitu"
ucap Pengasuh Ma yang sudah menghampiriku dengan wajahnya yang dingin dan menatapku tajam.
"Ma-af Pengasuh Ma, a-ku... "
belum selesai aku menyelesaikan omonganku, Pengasuh Ma berjalan meninggalkanku agar aku mengikutinya.
hemm... hari yang sibuk.. pikirku
Mobil terus melaju, melewati pepohonan, rumah rumah, sampai menemukan jalan besar.
Laju mobil berhenti di sebuah rumah yang sudah disulap menjadi sebuah Toko Pakaian kalangan Elit.
Didepan Etalase pintu masuk sudah terpajang beberapa manekin dengan gaun elegen dan cantik.
Kami pun masuk kedalam. Tampak seorang wanita cantik menyambut kedatangan kami.
"Apa kabar Pengasuh Ma, apa yang harus sampai membawamu kemari.. "
Ucapnya sambil lirik kearahku dengan pandangan kaget.
Yaa.. kaget melihat penampilanku yang biasa saja.
Pengasuh Ma, hanya seolah memberikan isyarat pada wanita itu, dan..
"Dia.. Paula, perancang sekaligus penjahit semua pakaian disini"
ucap Pengasuh Ma langsung memperkenalkan wanita tadi tanpa basa basi terhadapku, wanita tadi langsung menunduk dan memberi hormat.
"Katakan hal mendesak apa yang bisa ku bantu Pengasuh Ma? "
Pengasuh Ma melirik padaku
"Coba kau carikan beberapa pakaian dan segala pelengkapnya, yang pantas digunakan di Keluarga Besar kami, agar terlihat berbeda dan cantik"
Paula menelitiku dari rambut sampai ujung kaki, memutar badanku beberapa kali, seolah sedang membayangkan pakaian yang pantas untuk aku kenakan.
"Sepertinya akan banyak sekali yang diperlukan"
ucapnya seolah berfikir fikir membayangkan pakaian apa saja yang cocok untukku.
"Lakukanlah yang terbaik Paula.. saya akan menunggu disini"
ucap Pengasuh Ma yang dipersilahkan duduk oleh seorang pelayan disitu.
. . . .
...Bersambung...
Hallo semua Aku Aleena ,
baca cerita lainku yang berjudul :
✔ Dua Hati
✔ Billionaire Master Love Prison
✔ Silence
dan jangan lupa beri dukungan dengan Like, Vote, Favorit dan Komentarnya.
Partisipasi kalian sangat berharga buatku agar terus semangat berkarya dan menulis.
Terimakasih dan selamat membaca.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 101 Episodes
Comments
Flo🌹
done
2021-04-01
2
Fira Ummu Arfi
hadirrr 😍😍😍😍
2021-04-01
1
zien
aku hadir disini. ❤❤
2021-03-25
2