Aku mengikuti Paula menaiki tangga.
Pakaiannya cantik-cantik semua, ini pasti mahal harganya. Gaun gaun yang terbuat dari bahan sutera, satin, beludru, woll bahkan lengkap dengan perhiasan dan pasangan sepatunya, tampak begitu mewah dan elegan. Kenapa Nyonya Besar membawaku kemari, ini pakaian bukan untuk pelayan.
Tangan Paula terus memilih beberapa pakaian yang ukurannya pas dengan tubuhku, tampak sesekali dia mengarahkan pakaian tersebut padaku, lalu beralih pada perhiasan, aksesoris dan sepatu yang pas juga. Kulihat sudah tertumpuk banyak di kursi.
Langkah kaki Pengasuh Ma mendekati ruangan, dia hanya mengamati sekitar dan melihatku yang tampak kebingungan.
"Cobalah semua, aku ingin melihatnya"
ucapnya padaku.
Aku menuruti, masuk ke kamar ganti lalu mencoba satu demi satu pakaian yang telah di pilih oleh Paula tadi, sekilas tampak Pengasuh Ma tersenyum, tampak bahagia, wajah kagum dan sorot mata berbinar tidak dapat dia tutupi saat aku mencoba pakaian pakaian tadi.
hah, aku saja nggak percaya saat melihat diri dicermin, membandingkan dengan pakaian yang kupakai sehari-hari di panti, ini mah tidak ada apa-apanya.
Setelah berkutat hampir seharian, Pengasuh Ma membayar semua belanjaan tadi.
Barang-barang tadi langsung dibawa dan dimasukan ke bagasi oleh Pengawal yang di panggil oleh Pengasuh Ma. Kami pun berpamitan. Pulang.
Di perjalanan pulang, didalam mobil.
"Maaf Pengasuh Ma, apa semua barang-barang tadi untuk saya? "
tanyaku, Pengasuh Ma hanya melirik.
"Saya rasa itu terlalu berlebihan Pengasuh Ma, dengan pekerjaan seorang pelayan seperti saya"
lanjut ku.
"Kau ini cerewet sekali, buang semua barang-barang lamamu, itu tidak diperlukan lagi saat kita kembali nanti"
ucapnya penuh misteri.
Buang? Tidak diperlukan? Akan kembali? Apa maksudnya ini??
Aku tak berani lagi bertanya, hanya tersimpan gundah di hati, kembali, mau kembali kemana??
Mobil melaju cepat dan telah sampai di perkebunan Nyonya Besar. Tampak beberapa pelayan sudah menunggu di ambang pintu, seperti sudah diberitahu kepulangan kami.
Mereka langsung membuka bagasi dan langsung membawa masuk semua belanjaan tadi.
Kulihat Ame juga ikut membantu, saat aku akan membantu langsung di tolak, dan aku terpaksa mengikuti mereka dari belakang.
Aku langsung menghempaskan tubuhku di tempat tidur, Ame sigap memasukan, menyusunnya dalam lemari.
"Me, "
"Iya Nona"
"Kamu tau nggak"
"Apa Nona"
tanyaku ragu
"Laki-laki yang kutabrak tadi pagi saat di Koridor itu siapa? "
Ame tampak berfikir, lalu
"Beliau Tuan Besar Haga, cucu Nyonya Besar yang tertua Nona"
"Cucu, Nyonya Besar"
Ame berbalik, menganggukkan kepala.
"sepertinya dia aneh, angkuh, sombong ya Me, Aku bilang minta maaf boro-boro dijawab, apa karena dia pemilik perkebunan ini jadi sifatnya sedikit nggak sopan"
"Tidak Nona, Tuan Besar Haga memang seperti itu. Dia jarang bicara"
"Apa dia bisu"
"Tidak Nona, bahkan kami yang disini saja jarang mendengar suaranya, setiap waktu kalau sedang disini, beliau lebih banyak ada didalam kamar"
"Disini.., maksud kamu, memangnya"
hati tambah gusar lagi.
"Perkebunan ini hanya tempat peristirahatan, seperti tempat berlibur Nona, biasanya kalau memang tidak ada urusan yang mendesak, mereka hanya sesekali berlibur kesini, dan setelah bosan biasanya langsung kembali ke kota"
"Jadi ini hanya tempat berlibur, bukan kediaman mereka"
mataku membulat kaget.
Ame hanya mengangguk.
"Memang Nona berfikir.. "
Ame nggak melanjutkan ucapannya dia terlihat khawatir karena melihatku yang panik.
Tidak. Aku nggak boleh pergi dari tempat ini. Aku harus tetap disini. Aku harus kembali ke panti, Aku harus segera meninggalkan tempat ini. Pikiran ku berhamburan, lari keluar kamar.
. . . .
Diruang kerja,
"Bagaimana"
ucap Nyonya Besar
"Segera Nyonya, Pengacara sedang mengurus surat-suratnya, akan datang kesini setelah penandatanganan"
ucap Pengasuh Ma
Nyonya Besar hanya mengangguk, memberi isyarat untuk keluar ruangan.
"Maaf Nyonya, apa Nyonya Besar tidak akan menjelaskan alasan adopsi-nya, sepertinya Nona Muda menganggap diri-nya akan bekerja sebagai pelayan"
"Biarkan saja, tetap awasi dia"
Lalu Pengasuh Ma meninggalkan ruangan tadi.
. . . .
...Bersambung...
Hallo semua Aku Aleena ,
baca cerita lainku yang berjudul :
✔ Dua Hati
✔ Billionaire Master Love Prison
✔ Silence
dan jangan lupa beri dukungan dengan Like, Vote, Favorit dan Komentarnya.
Partisipasi kalian sangat berharga buatku agar terus semangat berkarya dan menulis.
Terimakasih dan selamat membaca.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 101 Episodes
Comments
Fira Ummu Arfi
sukaaaaaaaaaaa
salam ASIYAH AKHIR ZAMAN
2021-04-01
2
Little Peony
Like like like 👍
2021-03-10
1
HIATUS
Like ❤ like ❤ like ❤
2021-03-06
1