"Gaes Minggu depan akan ada pertandingan basket antar sekolah..kalian jangan lupa dukung sekolah kita.. Terimakasih"
Sebuah pengumuman dari ruang OSIS melalui pengeras suara membuyarkan para siswa yang sedang menyantap makan siangnya
Minggu depan untuk pertama kalinya juga Arash ikut bertanding basket dan ditunjuk sebagai kapten tim dari SMA Cendrawasih...dan lawannya adalah SMA Nusa Bangsa milik Opanya akan dipastikan mereka akan bertemu dengan Devin yang sama sama masuk tim basket bahkan Devin adalah kaptennya
"Rash loe bakal tanding ma Bang Devin"
"Sepertinya"
"Apa Bang Devin tau kalau loe masuk tim basket dan kaptennya"
"Kayaknya sih enggak..kalau dia tau uda rusuh"
"Dan jangan sampai tau"
"Betul Arsya bilang..kita lihat reaksinya"
"Hahaha taruhan kita"
"Apa"
"Traktir satu bulan"
"Papi Tian uda bangkrut sampai minta traktir"
"Mulut loe"
"Lah terus"
"Ck..gak jadi traktir..tapi liburan aja"
"Nggak modal jadi orang"
"Sesekali lah kalian anak Sultan"
"Huft...iya rakyat jelata"
"Selalu saja seperti itu"
"Maunya seperti apa"
"Entahlah pusing gue"
RashSya tersenyum melihat muka Ghaydan yang teraniaya...Sepulang sekolah Arash harus berlatih basket...dia sudah meminta ijin kepada Daddy-nya..dan Arsya akan menggantikan Arash hari ini
"Sya loe uda bilang opa"
"Iya lupa bang..bentar gue chat Opa dulu"
Setelah mendapat balasan Arsya mengatakan pada Arash
"Gimana"
"Biasalah Opa ngomel ngomel..tapi dibolehin"
"Gampang itu mah ntar pulang beliin martabak sama roti john..Uda bahagia"
"Hahaha..bener juga tuh bang...Oya loe pulang gue jemput apa mau Mang Toyib jemput"
"Mang Toyib aja ntar gue telpon dia"
"Ya udah"
Jam pelajaran telah usai Arash menuju lapangan bergabung dengan anggota tim yang lain yang kebanyakan kakak kelas.. Mereka menerima Arash dengan senang hati sebagai kapten tim karena skilnya yang mumpuni
"Ok kita mulai latihan hari ini ya..dan kali ini kita atur strategi dan posisi"
"Ok"
Para siswi setia menanti ditepi lapangan melihat latihan yang kebanyakan meneriaki Arash dan Revan kakak kelas mantan kapten tim
Mereka sama sama tampan dan skil hebat...namun tak nampak raut wajah persaingan diantara mereka yang ada kerjasama yang hebat
Dikantor Arsya datang dengan pakaian casualnya..Masih banyak yang tidak bisa membedakan Arash dan Arsya..Asisten Arash dikantor hari ini tidak tahu jika yang datang adalah Arsya dan Arash pun lupa mengabari
"Selamat siang tuan muda"
"Hem..apa ada jadwal meeting keluar"
"Hari ini ada satu meeting tuan namun berada dikantor saja"
"Baiklah..berikan file yang harus saya kerjakan"
"Baik tuan"
Daffa asisten Arash sebenarnya dari tadi merasa sesuatu yang aneh..Karena tuannya menggunakan pakaian sedikit terang.. sedangkan setau dia Arash lebih suka pakaian gelap
"Tumben tuan Arash pakai kaos warna cerah"
Arsya sibuk dengan filenya dan saat tiba waktu meeting Daffa mengingatkan
"Tuan Arash sudah waktunya meeting"
Arsya yang mendengar Daffa salah memanggil hanya diam saja dia beranjak ke ruangan ganti Arash mengganti pakaian casualnya dengan pakaian formal..Mereka selalu seperti itu jika meeting dengan klien...jika hanya karyawan sendiri mereka berpakaian santai
"Huh...Arash baju semua monoton kalau gak hitam biru dongker"
Arsya memilih milih baju untuk dia pakai..dan menemukan satu kemeja berwarna abu abu
"Lumayan lah gak gelap banget... sepertinya gue harus nyimpen baju disini"
Arsya keluar dengan stelan kemeja abu dan celana bahan hitam..karena itu yang Arash punya dia memakai dasi senada dengan celananya tanpa menggunakan jas
"Ayo Daf"
"Baik Tuan"
Mereka berjalan menuju ruang meeting..Jay juga sudah berada disana..ruangan Arash dan Jay memang berbeda walaupun nantinya semua akan menjadi milik Arash namun Arash ingin mempelajari secara perlahan
"Selamat sore..mari kita mulai meeting ini"
Arsya membuka meeting tersebut..Jay hanya memperhatikan..dia mempercayaka kepada putranya..kemampuan keduanya imbang jadi tak akan ada masalah..Arash juga menguasai pekerjaan Arsya..Membuat mereka tak keberatan jika bertukar posisi
Presentasi yang Arsya sampaikan mendapat respon positif dari kliennya bahkan tak ada revisi sedikitpun..bahan presentasi memang disiapkan oleh Arash. ..Arsya tinggal menyampaikan saja
"Wah Tuan muda Malik memang mengesankan"
"Terimakasih Tuan Barata..Ini semua berkat Daddy saya"
"Tuan Jay bagaimana cara Anda mendidik anak Anda ini"
"Tidak beda dengan para orang tua kebanyakan tuan Barata"
"Nak Arash sudah memiliki kekasih"
Jay yang kaget mendengar nama anaknya salah disebut
"Arash.."
Arsya tersenyum disudut bibirnya
"Anda salah mengenali tuan Barata..ini putra kedua saya Arsya"
"Benarkah..tapi mereka tidak bisa dibedakan..hahahaha"
Tuan Barata kembali ke pertanyaannya tadi
"Bagaimana apa Arsya sudah memiliki kekasih"
Arsya menjawab dengan tegas
"Sudah"
Jay hanya tersenyum mendengar ucapan putranya itu..Jay tahu itu hanya alasan agar tidak terus ditanyai tentang statusnya
"Wah sayang sekali..Padahal saya ingin mengenalkan dengan Putri saya..Haha"
"Maafkan saya mengecawakan Anda tuan"
Tuan Barata pamit karena urusan mereka selesai...Jay berjalan menuju ruangan putranya
"Sya Minggu depan kamu atau Abang yang datang penandatanganan MOU"
"Lihat ntar Dad belum tau jadwalnya"
Daffa masuk membawakan segelas moccacinno kesukaan Arash
"Daf..gue gak suka moccacinno..yang suka Abang"
"Jadi dari tadi loe bukan Arash"
"Haish kenal uda lama masih aja gak bisa bedain Daf"
"Kalian suka banget ya tuker tempat..Apa nanti saat kalian punya pacar juga kayak gitu"
"Ngarang loe Daf"
"Hahaha..siapa tau aja Sya"
Daffa anak dari Raga...mereka kenal sejak kecil saat mereka diluar jam kerja tidak ada perkataan formal
Jay ingat sesuatu lalu menanyakan kepada putranya itu
"Dek..tadi bilang uda punya pacar...cewek mana yang mampu melelehkan batu es anak Daddy ini"
"Ck apaan sih dad...gak bermutu banget pertanyaannya"
"Gak bermutu gimana sih Dek..tadi waktu oak Barata tanya punya pacar belum Adek bilang uda"
"Alibi dad..alibi"
"Hahahaha..Kenapa takut dikejar kejar"
"Begitulah nasib orang tampan"
"Songong banget anak siapa kamu"
"Anaknya kang somay"
"Heh...kamu ngatain Daddy kang somay"
"Nggak...sok baper banget sih"
"Lah tadi bilang anak kang somay"
"Lah Daddy juga lucu...gak ngakuin anak sendiri"
"Salah lagi"
"Nggak salah dad...cuma gak benar aja"
Daffa tertawa mendengar perdebatan unfaedah itu
"Dad..Arsya uda kelar mau balik ya"
"Kamu gak jemput Abang"
"Abang sama Bapak tirinya"
"Mang Toyib maksud kamu dek"
"Siapa lagi"
"Semoga gak dijahili lagi"
"Nggaklah kita kan sayang sama Mang Toyib"
"Halah sayang kalau gak dijahili"
"Yub benar sekali"
"Ya sudah Daddy juga mau balik..kamu balik sendiri kan dek"
"Iyalah mau sama siapa"
"Siapa tau mampir dipojokan jemput seseorang"
"Pojokan adanya Tukang batagor"
"Iya kan anaknya lumayan tuh"
"Ouh Daddy mulai nakal ya..Baiklah..tinggal pencet emergency aja ini"
"Eits awas ya ngadu macam macam..gak Daddy kasih uang jajan"
"Minta Opa dong"
"Pokoknya kalau sampai Daddy dihukum mommy adek harus bantuin"
"iya bantu doa saja...dan dad pintu kamar kami tidak akan kami biarkan terbuka untuk Daddy"
"Dasar solimi"
Jay meninggalkan ruangan anaknya berlalu menuju parkiran mobil..Sedangkan Arsya pulang setelah mengemasi beberapa file untuk ditunjukkan pada Arash
_____
Jangan bosan ya sama mereka
Happy Reading
Jangan lupa like komen rate dan vote seikhlasnya kakak
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 231 Episodes
Comments
Hartin Marlin ahmad
belum buat saya gereget ni
2021-12-27
0
مي زين الش
mantap.. ceritanya. kayak gini terus kak ceritanya. bgs bnget... lucu
2021-06-03
2
Afnan Serga Kim
jangan berat berat ya kak
crita nya
2021-02-09
2