Season 1 - Eps 3

Setelah melihat Pasukan iblis pergi.

Jendral Lie bergegas melihat kondisi Rin yang tergeletak pingsan.

Lalu dia mencoba membersihkan wajah dan rambut Rin dari debu.

Lie merasakan ada sesuatu di kepala Rin, spontan dia mencoba untuk memeriksanya.

Begitu terkejutnya dia ketika melihat sepasang tanduk yang terpotong ada di kepala Rin.

Dengan cepat Lie bangkit dan mencoba untuk menebaskan pedangnya ke leher Rin, namun tiba tiba ada perasaan iba muncul di hatinya, saat melihat gadis kecil tidak bedaya terbaring pingsan dengan wajah dan pakaian lusuh tepat di hadapannya.

Sekejap kemudian tubuh dan mata Jendral Lie kembali kebentuk normal, pedangnya pun ikut memudar.

Kemudian dia menyandarkan tubuh nya ke dinding tebing sambil menatap sosok gadis kecil yang ada di samping nya itu.

Hati Lie berkecamuh, pertanyaan pertanyaan muncul di benak nya :

"Siapa anak iblis ini, mengapa Kapten Ory dan pasukan setianya begitu melindungi anak ini, dan mengapa pedang Ao biasa patah tampa melukai ku, pedang milik Ao itu jelas pedang siluman gunung merah yang terkenal ketajaman dan kekuatannya, perisai sihir ku semestinya tak mungkin bisa menahanya.

Kemudian Lie bangkit kembali, dia mengangkat tubuh Rin kebahunya dan berjalan meninggalkan tempat itu.

Tidak lama para pasukan bantuan dari istana Whille Dom datang.

Dua Komandan mereka bergegas mendekati Lie dan memberi hormat, serta menggantikan Lie untuk mengangkat tubuh Rin.

Kemudian mereka semua bergerak ke arah benteng yang telah kosong dan dipenuhi mayat.

Lie memerintahkan semua pasukan agar berjaga jaga, dan secepatnya mengkremasi semua mayat serta membangun kembali benteng yang hancur, dan menepatkan beberapa pasukan khusus untuk berjaga di gerbang benteng.

Setelah Dua hari berlalu, ke adaan di area perbatasaan itu kembali menjadi tenang dan stabil.

Rin yang sudah lama tersadar dari pingsan nya mengurung diri di kamarnya, dan tidak seorang pun dia perbolehkannya untuk masuk ke dalam kamarnya.

Mendengar Rin tidak mau bertemu dengan siapa pun.

Lie menjadi kesal.

Dia menganggap Rin sebagai anak iblis manja yang seharusnya di beri hukuman.

Dia pun bergegas ke kamar Rin,dan dengan kasarnya dia menendang pintu kamar itu.

Namun seberapa kuat Lie menendang, Pintu itu tidak bergerak sedikitpun, bahkan tidak ada bekas di tendangan secara paksa di pintu itu sama sekali.

Lie menjadi bingung karna ini bukan keanehan yang pertama kali dia alami.

Lie kemudian menyadarkan kepalanya ke depan pintu.

Dan secara tiba tiba, pintu itu terbuka dengan sendirinya.

Lie melihat Rin yang menangis duduk sambil merangkul kedua kakinya di atas kasur.

Dengan perlahan Lie mencoba duduk tepat di samping Rin, namun dia merasa ada aura yang sangat kuat di sekitar Rin.

Aura kesedihan, aura kesepian dan aura kebencian, yang membuat jiwa Lie bergetar dan terasa tertekan.

Perlahan Lie memegang dan mengusap rambutnya.

Rin mengangkat kepalanya dan memandang Lie, kemudian dia memeluk erat Lie sambil menahan tangis.

Dan tampa Lie sadari, Rin telah tertidur lelap dalam pangkuan nya

Rin saat itu merasa Lie adalah sosok yang bisa melindunginya, persis seperti kakaknya, dan dia merasakan ada sebuah ikatan benang yang tidak terputus, yang begitu kuat, ada sebuah ketenangan dan kedamaian, hingga dia merasa ingin selalu didekatnya dan tak ingin berpisah jauh dari nya.

Sebuah ikatan yang abadi dari dari kehidupan di masa lalu.

Tampa mereka sadari, benang yang mengikat merekalah yang membuat perasaan itu muncul.

Terpopuler

Comments

Oi Min

Oi Min

Apa Lie salah satu dari 4 pegawal itu?? Ato hubungan lainnya

2021-03-29

3

terserah

terserah

semoga rin dan lie zelalu bersma

2021-03-12

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!