Prolog - Eps 2

Namun di balik perdamaian yang panjang itu.

Beberapa penyihir bangsawan dan penyihir hitam yang tidak menerima kehadiran Dewi Deva sebagai Pemimpin Bangsa mereka, Melakukan sebuah ritual terlarang.

Mereka berencana menciptakan Mahluk yang mampu mengalahkan kekuatan Sang Deva dan mengembalikan Kejayaan Bangsa Penyihir.

Hingga pada suatu malam, Ritual itu pun di mulai.

Beberapa Penyihir membaca mantra, hingga tercipta sebuah lingkaran Sihir yang begitu besar di tengah tengah mereka.

Namun mereka gagal dan tidak bisa menghadirkan satu sosok pun yang mereka harapkan.

Akhirnya salah Satu penyihir itu maju ke tengah lingkaran, dan melukai tangannya sendiri, sambil berkata :

" Dengan darah Bangsawan Suci ini, Bangkitlah kalian mahluk mahluk terkuat "

Seketika tanah di sekitar tempat itu berguncang keras, kemudian muncul Sebuah Lobang Besar, dan membuat beberapa Penyihir terjatuh kedalamnya.

Di dalam lobang itu terlihat api yang begitu membara, dan tidak lama bermunculan beberapa mahluk hitam yang merangkak naik ke atasnya.

Mahluk itu keluar tiada henti dan semakin bertambah banyak, kemudian mereka menyerang semua penyihir yang berada di tempat itu.

Setelah mereka berhasil membunuh semua penyihir yang berada di sana, mereka pun bergerak ke segala arah.

Semua tempat yang mereka lewati selalu mereka hancurkan dan mereka bakar, semua warga yang ada di tempat itu pun mereka bunuh tampa ampun.

Kekacauan pun terjadi di mana mana.

Mendengar Bencana hampir ada di setiap penjuru Negeri Carmilian.

Sang Dewi Bersama 4 pengawalnya, dan semua pasukan pengikutnya, berangkat untuk memerangi mahluk itu.

Perang besar pun tidak bisa di hindari, Pasukan musuh yang tiada habisnya membuat pasukan Deva yang berperang merasa kelelahan dan banyak yang tewas.

Melihat Pasukan musuh yang terus bermunculan dan terus bertambah banyak, Sang Dewi pun mencari titik awal kebangkitan mereka, untuk mencegah kehancuran yang semakin banyak di seluruh pelosok Negeri.

Empat pengawalnya pun di perintahkan untuk berpencar ke penjuru negeri, beserta pasukan pengikutnya.

Perangpun terjadi di semua pelosok, hingga salah satu pengawal Deva tiba di suatu tempat yang mereka cari selama ini.

Sebuah Lobang Besar berisikan Api yang membara, dimana pasukan hitam itu terus bermunculan dari sana.

Informasi ini pun cepat di kabarkan ke semua pasukan dan Para pengawal yang lain, Hingga Dewi Deva dan Semua pengawalnya tiba dan berkumpul di tempat itu.

Merasa mereka telah menemukan asal mula titik kebangkitan pasukan musuh, mereka pun melakukan serangan besar besaran ke tempat itu, perang panjang yang begitu melelahkan pun terjadi.

Sang Dewi dan beberapa Pengawalnya mencoba untuk menutup dan mengubur lobang besar itu, namun semua usaha mereka selalu gagal.

Bersamaan dengan kegagalan mereka, Pasukan musuh terus bermunculan dan membuat sisa pasukan semakin tersudut karena kelelahan.

Melihat pasukannya sudah tidak bisa bertahan lebih lama lagi, Dewi Deva pun memerintahkan semuanya untuk mundur dan bertahan di sebuah lereng gunung untuk berlindung.

Setelah mereka berhasil berlindung dan merasa aman di tempat itu.

Sang Dewi pun melakukan ritual meminta sebuah permohonan kepada Sang Penguasa Langit :

"Wahai Penguasa langit, Berikan lah aku kekuatan untuk mengakhiri kehancuran Negeri ini"

Tidak lama setelah itu, Petir menyambar nyambar ke berbagai arah, langit menjadi terang, dan muncul Sebuah tulisan ke emasan di atas langit.

Setelah Sang Dewi selesai membacanya nya.

Dengan tiba tiba jatuh sebilah Pedang putih tepat di depan sang Dewi, dan Muncul secara bersamaan, sebuah Kitab Sihir yang tidak jauh dari pedang itu berada.

Dan terdengar Sebuah suara dari langit :

"Ambilah kitab dan pedang naga itu, dan pelajarilah semua mantra yang ada di dalamnya, dan Kelak akan ku rengkarnasikan dirimu terlahir kembali dari ras yang selama ini kau jaga "

Sang Dewi pun dengan cepat mengambil Pedang dan Kitab itu.

Setelah membaca dan menghafal semua mantra yang ada di dalamnya, Sang Dewi pun memerintahkan semua Pasukan dan ke empat Pengawalnya untuk melakukan serangan terakhir ke titik awal kebangkitan pasukan musuh.

Serangan pun di mulai saat dini hari.

Gempuran pasukan dan serangan sihir yang di lancarkan Sang dewi, membuat pasukan musuh terpukul mundur.

Para pengawal dan pasukannya pun terus bergerak maju untuk membuka kan jalan Sang Dewi mendekat ke arah Lobang.

Hingga tibalah dia dan semua pasukannya di depan lubang merah membara itu.

Beberapa mantra di baca, Sihir terkuat langit Bumi terlihat jelas membuktikan kekuatannya, membuat semua pasukan musuh yang ada di sana sirna dengan begitu cepatnya.

Kemudian Sang Dewi Membaca mantra sihir Segel 7 lapis Bumi. Seketika langit berubah menjadi merah darah, Setelah dia melepaskan mantra itu, sebuah dinding tebal berjatuhan dari langit menutupi lobang itu, dan dengan cepat dia melompat ketengah segel itu. Kemudian dia menusukan pedangnya tepat di tengah lingkaran.

Cahaya terang terlihat sangat menyilaukan dari tempat segel itu berada, membuat siapapun yang melihatnya memalingkan wajah untuk menghindari cahaya itu.

Beberapa saat kemudian, cahaya itu pun memudar dan terlihat sosok Sang Dewi yang Berada di sana juga ikut memudar dan menghilang.

Lobang merah membara itu tertutup sempurna, tiada bekas sama sekali, hanya terlihat tanah tandus yang gersang seakan semua kembali ke tempat semula.

Suasana pun menjadi hening seketika, Semua pasukan tidak percaya Dewi mereka tiba tiba menghilang.

Melihat Sang Dewi Menghilang, Ke empat Pengawalnya pun Membaca Mantra Penyegel rengkarnasi.

Mereka membaca manta secara berulang ulang, agar bisa bersama dan menemani

Sang Dewi selamanya, dan meminta agar dilahirkan terlebih dahulu dari rengkarnasi sang Dewi selanjutnya.

Setelah terus menerus membaca mantra, tubuh mereka terurai membentuk sebuah serbuk serbuk cahaya yang beterbangan di udara.

...

Setelah Beberapa Tahun berlalu

Peradapan pun semakin Berubah, hampir semua Ras dan bangsa di negeri Carmilian membentuk sebuah Kerajaan dan membangun beberapa benteng perbatasan, untuk memperkuat daerah dan menjaga ke amanan Bangsa mereka.

Namun seiring waktu yang berlalu, Ketamakan dan Keserakahan itu pun tercipta kembali.

Setiap bangsa mencoba memperluas daerah kekuasaanya.

Hingga perang dan perbudakan pun terulang kembali.

Membuat kedamaian di negeri Carmilian yang dulu Pernah terjadi, berangsur angsur menghilang seiring menghilangnya Sang Dewi Deva, Sang Pemimpin mereka.

Terpopuler

Comments

Mie Love

Mie Love

sia sia sudah pengorbanan sang dewi

2021-03-04

8

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!