Pertemuan dengan Pak Darma

Langkah Angela terhenti di sebuah rumah tingkat 2 bergaya minimalis dengan sedikit halaman parkir dibagian depan dan hamparan kebun bunga disamping kanan dan kiri rumah itu.

Angela masih cukup bingung, benarkah tempat ini yang akan menjadi Kantornya yang baru? Titah Kak Tifany membuatnya tersadar dari lamunannya

"Ndul, ckk Eh Ndul.. cepetan masukin motornya! Ih dirimu itu loh dari tadi..Lolanya ga berhenti-berhenti" kesal Kak Tifany yang sudah membukakan pintu gerbang agar Angela bisa masuk membawa motornya

"E-eh iya kak.." sahut Angel seraya memasukan motornya ke halaman parkir rumah tersebut.

Dari luar, rumah itu terlihat seperti rumah pada umumnya. Lantai bawah bagian depan berisi 3 sofa nyaman sebagai ruang tamu tepat dibelakang pintu masuk Kantor, sedang disebelah ruang tamu terdapat ruang kerja karyawan dengan tampilan kaca saja yang tampak dari halaman depan. Dari bawah, lantai dua terlihat berisi 2 kamar, yang bisa Angela pastikan salah satunya adalah ruang kerja Pak Darma, sedangkan ruang satunya tertutup korden seperti tidak pernah dibuka sama sekali. "Yah, lumayan juga Kantornya. Semoga aku bisa nyaman disini.." pikir Angel

"Selamat Pagi Pak Darma" ucap Kak Tifany sedikit membungkuk memberi salam.

Wajar saja, kebiasaan orang Korea seperti itu ketika memberi salam.

"Pagi Fany.. dan Angel?" ucap lelaki paruh baya tersebut

"Ahh iya. Selamat Pagi Pak Darma. Kenalkan, saya Angel." Angela langsung memberikan salam seraya menjabat tangan lelaki itu yang tak lain adalah Pak Darma, Bos barunya disana sambil sedikit membungkukan badannya.

Darma Adi Wangsa, lelaki berusia di pertengahan 40 tahunan ini merupakan sosok yang memiliki tinggi tubuh antara 175-180 cm meter. Kulitnya putih bersih, senyumnya manis dan memakai kacamata juga sama seperti Angela. Meskipun ia menggunakan baju kemeja, masih terlihat jelas guratan otot di lengan dan perutnya yang sis-pax. Tak salah, pria ini begitu gemar berolahraga serta menjaga tubuhnya agar tetap atletis karna penyakit diabetes yang sudah diidapnya 10 tahun belakangan.

"Loh, ternyata kalian kecilnya sama ya? Saya pikir benar yang dikatakan Fany... Hahaha" ucap lelaki itu lagi, kalimatnya sedikit menggantung sambil memberikan senyumnya yg manis untuk menyambut kedatangan kedua gadis itu.

"Iya Pak." sahut Tifany sambil tersenyum juga

"Ayo.. silahkan masuk." ucap lelaki itu mempersilahkan Angel dan Tifany masuk keruang tamu

"Jadi ini yang namanya Angel? Kenalkan nama Bapak, Darma." ucap lelaki itu

"Nah, sekarang kalian boleh ke ruangan dulu. Nanti jam makan siang kita ngobrol lagi." titah lelaki itu kemudian berlalu naik ke lantai 2 tanpa mengatakan apapun lagi

" Iya Pak." sahut kedua gadis tersebut, kemudian ikut berlalu masuk ke ruangan mereka.

Pak Darma merupakan seorang pemegang Pimpinan Cabang di Kantor Travel Agent tempat Angela akan bekerja sekarang. Kantor pusat mereka berada di Seoul, dan Pak Darma lah yang memimpin kantor cabangnya di Bali saat ini. Sedikit cerita, Pak Darma sebenarnya adalah sosok yang cukup pendiam. Ia hanya akan berbicara jika itu diperlukan atau ketika diajak bicara oleh keluarganya. Iya tidak mau begitu dekat dengan para karyawannya. Selain karna takut terjadi fair di dalam perusahaan, iya memang sekalipun tidak pernah jatuh cinta kepada wanita manapun tulus dari hatinya termasuk istrinya. Iya menikahi istrinya tanpa dasar cinta, namun karna dijodohkan oleh almarhum dosen temannya di tempat iya bekerja dahulu. Sebelum beliau memimpin Travel ini, beliau merupakan seorang Dosen di salah satu Perguruan tinggi ternama di Bali.

"Kak, aku ga perlu di interview dulu kah?" tanya Angel heran ketika mereka sudah diruangan kerja mereka

"Oh iya ya? Mungkin nanti Ndul, tunggu saja." jawab Tifany santai

Tifany mulai menyiapkan laptop yang sudah ia bawa untuk mengajarkan Angela kemarin malam di rumah.

"Ndul.. masih inget caranya kan?" tanya Tifany

"Hmm... masih kak. Aku harus defrag dan temp laptop dulu kan, baru buka sistem dan email?" jawab Angel tegas, tidak ada keraguan dari suaranya meskipun kemarin iya selalu dibentak-bentak karna tidak mengerti

" Iyap, bener.. habistu kamu cek email ya.. kakak mau siapin bantennya dulu, habis ini kita mebanten, bisa?" tanya Tifany menaikkan sebelah alisnya tanda bertanya kemudian berlalu meninggalkan adiknya menyiapkan banten

"Ok bisa kak" jawab Angel singkat

Angela masih sibuk dengan laptopnya sedangkan Tifany masih menyiapkan banten dan kopi untuk Pak Darma, serta jajan yang sudah mereka beli tadi ketika di jalan. Tiba-tiba Angela memekik memanggil kakaknya seraya membuat Kakaknya kaget dan berjalan cepat menuju arahnya.

"Kak! Kak! Kesini Kak!" panggil Angel

"Aduh, ada apa sih kamu?! Jangan teriak-teriak begitu, malu sama Pak Darma.. Hush!" titah Tifany sambil menutup mulut adiknya dengan tangannya

"Itwu Kwak, adwa emwail.." ucap Angel tak jelas karna mulutnya masih di bungkam Tifany

"Mana?" tanya Tifany dan melepaskan bekapannya

"Itu Kak.. banyak bangetttt." ujar Angela ketakutan

"Wahh... sepertinya hari ini kamu akan belajar banyak Ndul..!" ucap Tifany sambil tersenyum jahat

Mati aku sekarang... pikir Angel sambil menepok jidatnya

"Ayo kita mulai sekarang pelajaranmu!" tawa Tifany mengejek

"A-aa iya Kak, t-tapi bantennya?" niat Angel mengeles

"Udah, nanti aja di lanjutin. Sebelum Seoul kirim ulang lagi emailnya dan Pak Darma panggil-panggil dari atas, kita harus kasi jawaban sementara emailnya." ucap Tifany

"Caranya Kak?" bingung Angel

"Sontoloyo ini anak... kan kemaren udah Kakak ajarin? Inget, jangan bikin kakak malu?!" titah Kak Tifany sambil menepok kepala adiknya

"Hmm.. i-iya kak." suara Angel mengecil

"Buka catatanmu lagi. Disana kemarin udah kamu tulis caranya jawab email sementara ketika belum dapet hasil. Inget ga yang isi we would check first itu?" jelas Kak Tifany, nada suaranya masih lembut tidak seperti kemarin malam ketika membentak-bentak Angela

"O-oh iya kak, aku inget. Sebentar sebentar." ujar Angel

Iya langsung membuka tas gendongnya dan mulai mencari-cari catatan yang iya buat sebelumnya

"Nah, yang ini kak?" sambil menyodorkan catatan yang sesuai dengan kasus yang ia alami saat ini

" Iya, yang itu." jawab Tifany sambil mengajarkan adiknya perlahan-lahan

Mereka berdua mulai sibuk dengan menjawab satu persatu email yang masuk. Ada sekitar 7 email yang harus segera mereka beri jawaban sementara terlebih dahulu. Angela masih sedikit gagap namun dengan penjelasan kakaknya iya mulai mengerti tentang pekerjaannya.

Tanpa disadari, dari belakang pintu ada seseorang yang sedang mengawasi mereka berdua dan tersenyum simpul. "Semoga tidak ada masalah kedepannya. Aku rasa anak cukup bisa diandalkan? " Lalu pergi meninggalkan kedua gadis itu.

---

Selesai mengerjakan tugasnya selama 30 menit, Angela diminta Kak Tifany untuk mebanten terlebih dahulu kemudian membawakan Pak Darma kopi yang sudah iya persiapkan bersama dengan jajan yang mereka beli tadi ke ruang kerjanya.

"Ndul, sekarang kamu bawakan Pak Darma kopinya ya.. serahkan saja." dijawab anggukan kepala oleh Angel

Angel mulai menaiki satu persatu anak tangga hingga dirinya tiba di depan 2 pintu, yang satu pintunya tertutup rapat dan satu lagi pintunya sedikit terbuka. Iya mendengar suara seorang pria yang tengah bernyanyi lagu Cinta untuk Starla milik Virgoun yang ia kenali suaranya adalah milik Pak Darma.

Tanpa pikir panjang Angela segera mengetuk pintu tersebut dan sedikit mendorongnya agar memudahkannya membawa sajian kopi dan jajannya tadi.

"Permisi Pak Darma," ucap Angela memberikan senyum simpulnya "saya diminta membawakan Bapak Kopi oleh Kak Tifany." ujarnya lagi

Pria itu berhenti bernyanyi "Oh iya Angel, tolong letakkan dimeja saja." ucap Pak Darma sekilas melempar senyuman kepada Angel lalu kembali menatap laptopnya

Angela meletakkan hidangannya di meja sebelah Pak Darma bekerja. "Baik pak, silahkan dinikmati.. saya permisi dulu." ucap Angel lagi diikuti anggukan kepala oleh Pak Darma

Suasananya sangat canggung, sehingga Angela bergegas turun dan mencari kakaknya lagi ke ruang kerja mereka.

"Ternyata Pak Darma orangnya dingin." pikirnya sambil menuruni anak tangga

---- ketika sampai di bawah

"Gimana? Udah?" ucap Tifany menyadari kedatangan adiknya

"Udah kak, udah." jawab Angel singkat kemudian duduk di kursinya lagi

"Oke sekarang kamu kerjain ini," ucap Tifany sambil menyodorkan laptop yang sudah berisi email yang terjawab beberapa.

"Opo iki kak?? Banyak banget?" mata Angel terbelalak kaget melihat banyak sekali email yang iya harus selesaikan

"Udah jangan banyak tanya, kamu jawab aja kayak yang tadi kita pelajari, habis ini baru cari hasilnya satu-satu." ujar Kak Tifany sambil mempersiapkan kertas untuk printer.

Astagaaa.. ini baru hari pertama.. pikir Angel menggaruk kepalanya yang tak gatal

To be continue....

Hay man-teman...

Aku udah up nih.. masih belum ada yang baca ya? ☹️

Tolonglah ☹️☹️☹️

Bantu vote, like, comment dan favorit yaa.. aku tunggu 😌

Terpopuler

Comments

MheyMhey Sii Mheyza

MheyMhey Sii Mheyza

lanjut

2021-03-19

1

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!