"Ndul, besok minggu kita persiapkan berkas lamaran kerjamu ya.. Kakak sudah bilang sama Pak Darma kalo kamu yang akan gantiin kakak disana. Beliau sudah mengijinkan, tinggal kamu training 3 bulan dulu, selanjutnya terserah keputusan Pak Darma akan tetap mempekerjakan kamu atau tidak, kamu belajar aja dulu sebaik-baiknya..." ucap Kak Tifany mengingatkan adiknya , sambil berbaring memainkan gawainya.
Angela dan Tifany masih berbagi kamar, sehingga mereka bisa saling bercerita dan mengamati satu sama lainnya.
"Iya Kak, aku siapin surat lamaran dan CV-nya dulu, besok baru aku fotocopy KTP-ku. Untuk foto, yang ukuran 3x4 aku udah punya. Cuma belum ada materai Kak.. besok aja aku belinya, sekalian." sahut Angela, duduk didepan meja rias menyisir rambut
Tifany , kakak Angela. Wanita berusia 27 tahun itu merupakan sosok kakak yang cerdas dan tegas. Wanita dengan tubuh mungil ini sudah banyak melintangi dunia Perkantoran. Tak heran, ketika mengajukan lamaran di Kantornya saat ini, iya langsung diterima bekerja tanpa pemanggilan untuk interview kedua. Kak Tifany memutuskan bahwa Angela lah yang akan menggantikannya disana. Entah apa yang ada di pikirannya saat itu, namun bagi Angela, itu adalah sebuah berkat (?) baginya, dan yang lebih mengagetkannya lagi, Pimpinan disana menyetujui hal tersebut.
Sungguh hal itu tidak masuk akal, tetapi itulah yang akan terjadi. Bagaimana tidak, Angela bahkan tidak memahami Microsoft Excel dan system pemrograman lainnya yang seharusnya iya pahami ketika ingin melamar kerja disana. Iya hanya paham tentang Microsoft Word, karna hanya program itu saja yang ia gunakan selama bekerja di Notaris. Jurusan yang iya pilih ketika SMK dulu pun sangat bertolak belakang dengan pekerjaan yang akan iya kerjakan sekarang. Ajaibnya iya selalu bisa mengikuti, meskipun tidak memiliki dasar-dasar yang seharusnya dimiliki orang-orang perkantoran.
Gaji Angela di tempatnya bekerja dahulu sangat tidak cukup untuk memenuhi kebutuhannya selama sebulan. Sedangkan ditempatnya sekarang, iya akan mendapatkan gaji yang bisa dibilang 4x lipat lebih banyak dari gajinya yang dulu, sehingga iya tergiur untuk menerima tawaran kakaknya itu.
Awalnya Angela sangat kaget ketika kakaknya memutuskan untuk resign dan menikah. Bagi Angela, tempat kakaknya bekerja sekarang merupakan tempat yang cukup menjanjikan, apalagi kenaikan gaji, jenjang karir, bonus, dan upah lainnya banyak iya dapatkan disana. Namun, takdir berkata lain. Kehamilan Kak Tifany yang memasuki usia 3 bulan mengharuskannya untuk segera melangsungkan pernikahan.
Minggu, 17 Februari
19.00 pm
" Ndul, berkas-berkasnya sudah kamu persiapkan? Gimana sama materi yang udah kakak ajarkan kemaren? Masik nemplok di kepala?" tanya Kak Tifany
"Berkasnya udah siap kak, materai aja yang kurang. Tadi ga ada ditoko xxx. Besok sekalian jalan cari di alf*mart." jawab Angel santai
"Hmm.. untuk materinya aku belum ngerti beberapa kak. Habis jawab email available ke Seoul, langsung buka word kan ya? tanya Angel tak yakin
" Kamu lupa lagi?? Udah berapa kali kakak ngasi tau kamu? Buka laptopnya! Jangan bikin malu kakak ya besok!" bentak kak Tifany
Angela bergegas membuka laptop kerja yang sudah dibawakan kak Tifany dari kantor sehingga iya dapat mempelajarinya sebelum menggantikan kakaknya disana.
"Jelasin ke Kakak, yang mana kamu belum ngerti? Gimana sih kamu? Udah seharian kakak jelasinnya, masak kamu ga ngerti juga? Lambat banget?!" bentak Tifany membuat Angela mulai gugup
"Ya kan kakak jelasinnya sekalian kak.. mana aku bisa ngerti? Lagian kerjaan begini kan belum pernah aku kerjain? Ya sabar dong!" jelas Angel ditepis kakaknya
"Alasan aja kamu,, cepet kerjain! Kakak ga mau tau, pokoknya besok kamu udah paham dari awal sampe bookingan tamu itu jadi." tukas Tifany
"Iya iya.. ah bawel.." gerutu Angel disambut tatapan sinis oleh kakaknya
Huhh susah kali sih kerjaannya? Malah gurunya serem begini. Dasar! Bisa gila aku lama-lama kerja disana sendirian, mana handling semuanya sendiri lagi.. huhhhh." gerutu Angel dalam hati
"Gimana? Udah ngerti? Sampe mana kamu belum paham alurnya? Inget ya kamu juga harus belajar tulisan Hangul. Inget-inget lagi huruf-hurufnya." tegas Kak Tifany
"Iiih.. iya kak, sabar. Ini juga aku masih coba pahamin alur kerjanya gimana. Aku yang basicnya bukan di Admin Kantor pasti bingung lah ngerjain ginian. Lagian waktuku buat belajar juga cuma 4 hari dirumah, besok langsung kerja. Siapapun juga ga akan ngerti kak kalo cepet-cepet begini..!" jelas Angel lagi
"Pokoknya kakak ga mau tau. Kerjamu harus cepet. Pak Darma ga suka sama kerjaan yang lambat. Nanti jam 8 kamu harus udah ngerti caranya selesaiin 1 bookingan, lanjut kita pelajarin hangul lagi. Jam 9 kamu udah tidur, dan besok kamu harus inget caranya buat bookingan. Titik!" seru kak Tifany
"Cckk... iya kak. Aku pasti bisa kok nanti. Tenang aja" yakin Angela
Tifany memang tidak begitu menyukai "kelemotan" adiknya ini. Bukan tanpa sebab, Angela akan bekerja sendiri disana, tanpa teman, dan hanya Bos yang akan iya temui setiap hari. Pekerjaan ini sangat menuntut ketelitian dan kegesitan bekerja. Ketekunan pun tak kalah penting. Meskipun iya baru bekerja 6 bulan disana, iya paham betul bahwa Bosnya tidak menyukai kelambatan. Tifany sangat khawatir jika esok adiknya mendapatkan masalah ketika iya sudah resign.
Berbekal pengalamannya bekerja selama 6 bulan disana, bisa dipastikan adiknya akan kesulitan ketika awal-awal bekerja. Tekanan kerja dan tanggung jawabnya sangat besar dan cukup membuat stress. Namun bagai nasi yang sudah menjadi bubur, Tifany sudah tidak memiliki banyak waktu untuk mencari pengganti lain selain berharap kepada adiknya ini. Selain itu, memberikan training kepada adik sendiri iya rasa lebih nyaman ketimbang melakukannya terhadap orang lain yang tidak iya kenal. Hanya tersisa 2 minggu hingga akhirnya dia benar-benar resign.
"Udah jam 9, ayo tidur dulu. Besok aja kamu kerjain Hangul lagi. Kakak ga mau kita terlambat besok. Jam 5 kamu harus udah bangun, mandi, setengah 7 kita langsung berangkat." ucap Tifany melihat adiknya yang sudah tampak stress dan lelah akibat titahnya tadi.
Bukannya Tifany tidak kasian melihat adiknya ia bentak terus. Iya sangat menyayangi adiknya itu, namun iya tetap harus mempersiapkan adiknya agar tahan banting dan siap menjadi wanita yang lebih pemberani dan cepat beradaptasi dengan lingkungan dan situasi yang akan ia hadapi sendiri, baik ketika masing training maupun sudah diterima menjadi karyawan tetap disana.
Kamu pasti bisa Ndul.. Harus. Kakak percaya sama kamu. Jangan kecewain kami. Maaf kakak bentak-bentak kamu terus... ucap Tifany dalam hati
" Iya kak, aku mau minum dulu. Kakak mau aku bawain air?" tanya Angela dengan wajah kusutnya
"Engga, kamu aja yang minum, kakak mau tidur duluan."
"Hmm.. oke kak.." Angela langsung melipir ke dapur
Di dapur "Huhhh,, kerjaannya berat banget sih? Apa aku bisa handling semua sendiri nanti? Ya Tuhan, aku harus gimana?? Tolong tuntun aku" Angela sedikit terisak. Tak sadar air matanya menetes dan dilihat oleh ibunya
"Kenapa anak mama ini? Kok malem-malem nangis sambil minum air? Awas kesedak nanti... hihihihi" ucap ibu Angela dari arah pintu dapur
"Ah mama... jangan diejek dong..." gerutu Angela
"Lagian kamu malem-malem nangis sendiri di dapur, ga takut kesambet apa?" ejek ibunya
"Mama ahh.. udah aku mau tidur aja" gerutu Angela seraya mengecup punggung tangan ibunya
"Sini dulu anak mama" sambil memeluk Angela
"Mama tau kamu pasti takut. Karna dimarahi Tifany dan juga masalah kerjaanmu kan? Tapi maksud kakakmu baik. Dia pengen kamu nunjukin bahwa dirinya ga salah pilih kamu untuk menggantikan dia disana. Mama yakin anak Mama pasti bisa. Semangat!" ucap Mamanya
"Iya ma, tapi dia galak banget ma.." bibir Angela manyun meminta dukungan seperti anak berumur 5 tahun
"Iya, mama tahu, tapi kamu paham kan karna apa?" tanya mamanya lagi
"Iya ma, aku paham. Ya udah aku mau ke
kamar dulu, udah ngantuk" ucap Angela lalu melipir meninggalkan ibunya. "Dadah Mama." ucapnya
"Besok akan jadi hari yang panjang" pikir Angela lalu mulai tidur di samping Kakaknya
Bersambung
*****
Penasaran kan gimana kelanjutan Angela bekerja? Apa bosnya masih muda? Atau sudah tua seperti pikirannya ya? 😏
Aku tau kalian pembaca dalam diam😌
Ayo, jangan lupa vote, like dan coment ya man-teman... biar aku makin semangat lagi up nya 😉
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 56 Episodes
Comments