Mendengar teriakan Riana lelaki itu terlihat kaget dan terbangun. Kemudian lelaki itu memijit dahinya seperti orang yang sedang sakit kepala. Sepertinya ia belum mencerna apa yang sedang terjadi.
Tak lama kemudian ia terlihat memperhatikan sekelilingnya dan tak kalah keheranan. "Siapa kamu?" tanyanya sambil masih melihat ke sekitar kamar.
"Aku yang harusnya bertanya!! Kamu siapa? Kenapa tiba-tiba tidur di sini? Kamu masuk lewat mana? Maling ya kamu?" cecar Riana yang panik sambil menutupi tubuhnya dengan selimut.
Diambilnya bantal guling kemudian di pukulkannya ke lelaki itu. "Dasar laki-laki kurang ajar. Pergi kamu dari sini. Dasar maling, pergi kamu, pergii!!!" ucapnya sambil terus memukul pria itu.
"Bukan, enak saja! Aku bukan maling. Sabar dulu! Aduh! Tunggu dulu, sabar! Aku tidak begitu ingat, tadi malam aku mabuk!" ucapnya sambil menepis pukulan Riana. Ia terlihat memijit kepalanya yang masih berat dan terasa sakit.
Mendengar bahwa lelaki itu mabuk Riana pun semakin panik. Ia takut kalau lelaki itu telah macam-macam padanya tadi malam. Ia semakin menarik selimut untuk menutupi tubuhnya. Ia pun memperhatikan di sekitar sprei tempat tidurnya, kalau saja mungkin ada noda-noda mencurigakan yang menunjukkan bahwa lelaki itu telah melakukan hal tak senonoh padanya. Walaupun ia sebenarnya yakin bahwa tidak terjadi apa-apa, karena ia tidak merasakan apapun pada tubuhnya khususnya daerah kewanitaannya.
"Aku tadi malam pulang kerja kemudian ke club dan bertemu temanku" ucap lelaki itu seperti mengingat-ingat kejadian tadi malam.
Riana mendengarkan dengan seksama karena ia penasaran bagaimana pria ini bisa berada di tempat tidurnya.
"Karena sudah mabuk berat aku di minta menginap di kos temanku. Terus aku di antar sampai gerbang karena dia ada urusan sebentar. Terus dia memberiku kunci kamarnya agar aku masuk duluan" ucapnya mengurutkan kejadian yang diingatnya.
Lelaki itu buru-buru mencari sesuatu di sekitar tempat tidur. Dirabanya ke semua arah, kemudian ia menemukan sebuah benda kecil yang tak lain adalah kunci kamar temannya.
Ia menepuk jidatnya, "Berarti aku salah masuk kamar" kemudian menatap Riana yang sudah melotot padanya.
"Lagian kamu juga tidak mengunci kamarmu, kalau saja kamarmu terkunci mungkin aku tidak akan salah kamar walaupun sedang mabuk" ucapnya pada Riana.
Riana terlihat kebingungan, karena ia lupa tadi malam telah mengunci pintu atau tidak karena saking lelah dan mengantuk.
"Ya bagaimanapun kamu tetap salah, ini kan kamarku. Kamu yang seenaknya masuk!!!" ucap Riana tak kalah emosi.
Tiba-tiba lelaki itu lagi-lagi mencari-cari sesuatu di atas tempat tidur. Kemudian ia menemukan ponselnya di bawah bantal. Diambilnya kemudian ia terlihat menelepon sesorang dan me-loudspreakernya agar Riana bisa mendengar.
"Halo. Lu dimana? Hah? Gue salah ni masuk kamar lu, malah masuk kamar cewek. Ini dia lagi marah-marah!" ucapnya pada temannya di seberang telepon.
"Astaga, gila lu ya Dik. Pantesan pas gue balik elu ga ada. Gue kira lu pulang. Kan gue udah kasih kunci kamar gue sama elu. Untungnya gue ada kunci cadangan di mobil" ucap temannya yang tak habis pikir dengan sahabatnya itu.
"Yaudah lu buruan ke sini, jelasin nih ke yang punya kamar kalau gue ga sengaja. Masa gue dikira maling" ucapnya kesal.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 172 Episodes
Comments
Coco
Dika dika
2023-05-16
0
Hasnah Siti
hmmmm 😅 lanjut simak lagi ceritamu thor🔥🔥🔥🔥
2022-10-13
0
Rastika Wati
aku mampir nich KK,,baru bca ceritanya udh menarik☺️semangat yaa KK lanjuttt😍😍
2022-09-25
0