Setibanya di sekolah setelah berbelanja, membeli pakaian berupa switer selama 30 menit.
Ketiga bocah itu berjalan melewati setiap koridor sekolah dengan sangat tergesa-gesa, karena jika terlambat, maka ketiga bocah itu harus menerima hukuman yang sudah dijanjikan oleh gurunya secara paksa. Mungkin nasibnya memang sudah seharusnya begitu. Tidak dalam pesantren maupun diluar pesantren, mereka selalu bernasib sama saja, yakni mendapatkan hukuman yang memang sudah sepantasnya mereka terima, bukan karena kesialan semata melainkan atas perbuat mereka sendirilah yang sering melanggar aturan apapun.
Kerena bagi mereka aturan hanyalah sebatas pajangan semata bagi orang-orang yang hanya berpura-pura menjalankan kehidupannya penuh dengan kedisiplinan. Namun siapa yang menyangka setelahnya, mereka akan melupakan aturan jika sudah keluar dari lokasi jangkauan hukum itu berada.
Lebih baik menyandang gelar sebagai anak nakal jika tidak mengetahui makna dari arti sebuah aturan. Aku, Zim sudah terlalu sering mematuhi aturan apapun, bahkan dari orang yang tidak aku kenali siapa dia, namun jika harus aku gali kembali, peraturan itu selalu saja mengganggu kebebasan ku dan tak jauh berbeda seperti sebuah penekanan dari suatu kehidupan, meskipun itu baik bagi siapa saja yang menjalankannya.
Selama 3 bulan kebelakang. Zim mengenali ketiga orang konyol yang mengubah seluruh kehidupannya, bahkan dirinya juga sudah ia anggap lebih dari saudara sendiri, yakni Bang–ke sebagai kakak ku yang pertama, sementara Rinto sebagai kakak ku yang kedua dan Bono sebagai kakak ketiga. Fasalnya mereka bertiga memiliki nasib yang hampir sama seperti dirinya, yakni tidak menyukai peraturan yang mengekang kehidupan mereka sendiri sehari-hari.
Terlebih lagi temannya bono, seorang anak yang terlahir dari keluarga bangsawan yang terbilang mapan dalam membantu usaha keluarganya. Namun dibalik keberuntungannya itu, Bono juga anak yang selalu dikekang aturan keluaganya sendiri, dirinya tidak berani mengelak apalagi melanggar aturan, mungkin bisa dibilang sudah sedari kecil telah dididik keras oleh kedua orang tuanya.
Berbeda halnya dengan Rinto, seorang bocah pemalas dan nakal. karenanya semenjak berumur 5 tahun, Rinto kecil harus mengalami ditinggal pergi oleh kedua orang tuanya karena perceraian, ibu dan bapaknya telah berpisah ketika sudah tidak menjalin hubungan apapun, namun uang yg orang tuanya kirimkan sebulan sekali untuknya terbilang cukup besar, malang uang tidak bisa membeli semua kebahagiaan, terpaksa Rinto harus diasuh oleh neneknya, merasakan penderitaan layaknya seorang bocah yatim piatu. sehingga mengubahnya menjadi seorang bocah nekat karena kurangnya perhatian dari kedua orang tua yang tak mempedulikannya.
.
.
.
Sesampainya ketiga sahabat itu berada didalam kelas. Zim duduk dibeuah kursi belakang sambil menyiapkan buku untuk menuliskan catatan.
"Kalian bertiga, siapa suruh kalian duduk!
cepat berdiri didepan dan langsung intro diri kalian masing-masing!" seru Ibu guru menyuruh intro terlebih dahulu didepan para siswa/i lainnya, sebelum mengikuti pelajaran.
"Silahkan siapa yang mau duluan diantara kalian bertiga!" kata Bu guru mempersilahkan salah satu dari ketiga bocah pemalas itu maju ke depan satu persatu.
"Zim,
kau saja duluan sana!, kan kau dalangnya dari semua permasalahan!" cemooh Rinto.
"Dasar bang-ke, Lo aja gue gak jentle bro!" Zim membalas acuh tak acuh.
"Plise deh bro, jadi orang jangan sombong gitu." pinta Rinto setengah memohon.
"Helleh, katanya laki," dengan terpaksa Zim berjalan kedepan seraya memperkenalkan diri, sesuai perintah dari ibu guru.
"Syukurlah" bisik Rinto sambil tersenyum tipis melihat zim berdiri memakai jaket Zipper polosnya yang berukuran XL, sehingga menjadi pusat perhatian para siswi perempuan yang tengah duduk di bangkunya masing-masing.
"perkenalkan~
nama gue : Zim
tempat tinggal : Kota tua
TTS (tempat tinggal sementara) : kota hujan
SALKEN ALL!!" ucapnya memperkenalkan diri dengan senyuman palsu yang tersungging di bibirnya yang tipis.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 59 Episodes
Comments
Dhina ♑
#59
Salken thor
ayo promo 🤗🤗🤗
thor, datanglah ke karya yg berjudul "Penduduk Bunian" dan saling feedback, Arsy, yg punya karya, dia baik banget, karya nya juga bagus2
sukses thor 👍👍👍
2021-03-21
2
Alya
bukannya di klau pondok laki gk campur sekolahnya ama perempuan yaa, setahu aku sih
2021-03-21
0
syafakhaira
peraturan itu seringnya tumpul ke atas lancip ke bawah.... bagaimanapun alurnya selalu saja bawahan lah yg salah .... yah .. dasar manusia 😌😌👌🏻
2021-03-20
2