Pondok pesantren

Pamannya datang mengunjungi rumah salah seorang guru yang terkenal akan ke alimannya terlebih dahulu, seraya memasrahkan serta mendidik bocah itu, yakni salah seorang bocah jauh, bocah terbuang yang sengaja datang ke negeri orang selama 3 tahun dalam pengabdiannya menuntut ilmu.

Kedua jelaga bola matanya melihat-lihat sekeliling suasana pondok yang bertopang kayu dan beralaskan samak panggung, yang mana semuanya terlihat lah sangat sederhana. Namun, dari kesederhanaan tempat ini, tersimpan kekayaan yang perlu orang-orang butuhkan akan hal itu.

"Apa ini tempat dimana aku akan berubah? padahal kalo dilihat dari santrinya serem-serem banget ya Aloh,

gue gak yakin!"

keluhnya merasa cemas serta berusaha menelan ludahnya sendiri berkali-kali.

Maka tak lama setelah ia melihat-lihat suasana pondok, beranjak lah ia menemui seorang guru yang terkenal akan kepandaian dalam mengajar ilmu bahasa Arab.

Untuk mempersingkat waktu akan kehadirannya dirumah pak kiyai maka berkata lah, pamannya tanpa terlalu banyak berbasa-basi.

"Maap menggangu sebelumnya, saya hanya ingin memasrahkan keponakan saya, tolong didik dan ajarkan dia layaknya santri-santri yang lainnya di sini."

"Alhamdulillah, syukur kalau begitu, siapa nama kamu nak."

"Zim pak kiyai."

"Mudah mudahan betah ya."

"Insyaallah, saya pasti akan betah di sini."

Selang beberapa menit, pamannya pun bersalaman serta pamit untuk pulang dan berkata dengan halusnya sambil mengelus-elus rambut bocah itu sebelum pergi. "Jaga diri baik-baik ya nak!" ujar pamannya, lalu pergi mulai melangkahkan kakinya meninggalkan bocah itu yang sedang berdiri sendirian, menggendong tas besarnya berisikan pakaian.

"Tidak usah kau khawatir kan, aku pasti akan baik baik saja disini..." gumam hatinya tanpa ada keraguan.

****

Saat menjelang Maghrib tepat disaat warna jingga menyelimuti seluruh langit seraya disusul oleh gemuruh lantunan suara adzan yang tengah dikumandangkan dari dalam masjid.

Terlihat banyak sekali warga kampung durian runtuh, ramai mengantri mengambil air dari dalam kulah untuk berwudhu terlebih dahulu. Namun tidak dengan seorang bocah baru itu, dirinya masihlah terlihat tertidur pulas didalam kamarnya lantaran masih merasa kelelahan. Sehingga mengundang pandangan yang kurang jernih menatap kearah bocah itu seketika. "Dasar kaya sultan aja gayanya!" Namun mekipun begitu mereka tetap saja memilih untuk tidak ada satupun murid yang membangunkan bocah itu.

"Biarkan saja dia tertidur pulas didalam, jangan ada satupun santri yang berani membangunkannya!" ancam salah satu senior kepada murid murid lainnya.

"Ma, maap kak, tapi sekarangkan sudah waktunya untuk berjamaah sholat?" tanya murid yang berambut panjang dengan tergagap.

"Sudah jangan membantah, lagi pula dia masih murid baru disini, jangan terlalu menekan kannya terlalu keras, yang ada nanti dia pasti tidak akan pernah merasa nyaman tinggal disini!" seru senior sehingga membuat para santri lainnya diam tersentak.

"Sudah pergi kalian jangan memperhatikannya terus." Sambungnya menyuruh seluruh santri pergi.

.

.

.

.

.

.

•skip

Di keesokan harinya.

"Assalamualaikum!" sapa seorang senior yang baru saja masuk kedalam kamar.

"Wa'alaikumsalam." Bocah itu menjawab kembali. Terlihat ia masih terpokus menatap ke arah kitab dengan polosnya, seraya mengerutkan keningnya karena merasa kebingungan tidak mengerti apa yang sebenarnya sedang bocah itu baca.

Bahasa apaan ini, alien kah? pikirnya.

"Apakah boleh kita berkenalan?" tanya senior angkat bicara terlebih dahulu pada bocah kecil itu.

"Zim bang."

"Salam kenal ya, semoga kau lekas merasa nyaman tinggal disini!"

"Iya insyaallah bang, terimakasih lantaran sudah sudi abang datang kemari." Bocah itu menjawab dengan polosnya.

"Ekhm.

Untuk sementara waktu, disini aku lah yang di amanah kan oleh pak kiyai untuk terus membimbing keseharian mu mulai saat ini!" sambungnya kemudian.

"Memangnya Abang siapa?"

"Kan tadi gue udah kenalan!!!"

"Tapi kau tidak memperkenalkan dirimu siapa?"

"Oh iya, panggil aku Bang–ke."

"Iya Bang–ke."

Terpopuler

Comments

Qirana

Qirana

Keren Thor 💕💕💕💕💕💕

2021-10-14

0

Dania

Dania

Author ga di gc lagi ya
Dirimu tak pernah nongol saat itu

2021-10-13

0

pemimpi

pemimpi

Namanya kok gitu banget othor ...

Bank ke 🤣🤣🤣

2021-04-23

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!