Rejeki Tak Terduga (4)

Dari pada stress dengan sikapnya. Kuayunkan kaki menuju kamar mandi dimana terdapat cucian kotor yang kurendam pagi tadi. Beruntung masih tersisa sabun cuci yang kubeli kemarin untuk Mencuci semua baju kotor itu.

Cukup lama kuhabiskan untuk mencuci baju hampir 1 jam. Setelah menyelesaikam semua tugasku perutku terasa sangat lapar. Mungkin karena terkuras tenaga saat mencucu tadi.

Kuambil Nasi dan juga kerupuk plus kecap. Tak ada pilihan lain untukku selain lauk itu sajalah. Tak apa asalkan perutku tak lagi lapar, Kusantap semua yang dipiring hingga habis tak tersisa.

Selesai makan aku memikirkan tentang anak-anak yang akan ikut memakan lauk ini juga, Rasanya hatiku tak rela. Namun, untuk membeli lauk lain pun aku tak mampu.

Saat sedang berkutat dalam fikiran tiba-tiba ada yang mengetuk pintu rumah. Bergegas ku buka pintu.

"Assalamkum Mba Rena ..." Salam tamu itu setelah kubuka pintu, Dan ternyata adalah Pak RT tempatku tinggal.

"Walaikum salam, Ada apa ya Pak?" Tanya ku keheranan, Sebab pasti ada maksud dari kedatangannya.

"Ini Mba Rena, saya selaku RT ingin memberitahukan perihal bansos uang tunai yang telah terdaftar atas nama Mba Rena, Ini Mba undangannya. Hari ini jam 1 siang datang ke kelurahan ya, Membawa foto copi KTP dan KK." Jelasnya sambil mengeluarkan selembar surat.

"Alhamdulillah..... Rejeki anak saya Pak RT, makasih ya Pak. Nanti siang saya pasti datang." Ujarku sambil terharu. Bagaimana tidak, Saat aku tengah resah memikirkan lauk makan untuk anakku. Ternyata Allah memberikan rejeki yang tidak terduga. Memang benar janjinya, Jika sudah rejeki tak akan lari kemana. Alhamdulilillah ...

Terharu sekaligus gembira ku pegang surat undangan itu. Sekarang baru jam 10 sebaiknya aku bergegas. Pasti sudah sangat antri disana.

Cepat kusiapkan diri berangkat berbarengan dengan tetangga sekitar yang juga mendapatkan Bantuan itu.

Kubawa serta kedua anakku yang usia 8 dan 6 tahun bersama. Aku tak ingin meninggalkannya dirumah sendirian tanpa pengawasan. Karena kecemasan sering melanda saat jauh dari anak-anak.

Tepat jam 11 aku telah sampai dikelurahan, Dan benar saja disana sudah Antri orang-orang yang akan mengambil dana Bantuan meskipun belum dibuka Antriannya.

"Mah, Ade haus." Rengeng bungsuku.

Kukeluarkan Botol minum yang memang sengaja aku bawa tadi. Memang jaraknya lumayan jauh dan kami tempuh dengan berjalan kaki. Sebenarnya kedua anakku menolak tapi karna kuiming-iming akan membelikan es krim dan ayam goreng kesukaan mereka saat pulang nanti mereka pun semangat.

Kami menunggu 2 jam lamanya, dan sesuai jadwal antrian pun dibuka dengan memanggil satu persatu peserta yang sudah didata dan diberi kursi yang berjarak. Kami sabar menunggu giliran. Sampai akhirnya namaku dipanggil, Bahagia dan berdebar rasanya membayangkan akan sumringah anakku saat ku belikan ayam goreng dan es krim yang memang sangat jarang mereka beli.

****

Aku menerima total bantuan 300ribu. Dan segera ku tunaikan janji kepada kedua anakku. Membelikan makanan kesukaan mereka. Terlihat mereka sangat riang sekali menenteng dua plastik sedang berisi Ayam pesanan mereka. Dan sebelah tangan lagi memegang memakan es krim yan tadi mereka juga yang pilih.

Ah.... senangnya melihat mereka bahagia. Terima kasih Allah...!

Kami bergegas pulang kerumah. Namun sebelumnya mampir dulu di warung sembako mpok minah untuk membeli sembako.

Begitu sampai dirumah rupannya Mas Heru sudah menunggu didepan rumah, Sambil menghisap sebatang rokok ditangannya.

"Wah makan besar nih!" serunya ketika melihat kami membawa banyak belanjaan. Hanya kujawab dengan senyuman saja ucapannya itu.

"Kamu dapet bansos ya, Sini bagi aku 100ribu buat beli kuota." Todongnya seraya menengadahkan tangan kanan kearahku. Hari ini jatah liburnya dan biasa dia habiskan dengan bermain game online bersama teman-temannya.

Aku sudah sangat hafal sifat Mas Heru. Pasti dia akan memita bagiannya. Itu sebabnya uangnya kubelanjakan sembako dan hanya kusisakan sedikit untuk jajan anakku esok harinya.

"Sudah habis kubelikan sembako." Ujarku sambil mangangsurkan plastik belanjaan.

"Kamu tuh ya bener-bener boros jadi istri, Gak bisa atur keuangan. Sini aku minta sisanya masa gak ada sisa sama sekali sih?" Sungutnya sambil menegadahkan tangan. Ah dasar pelit ngeluarin duit susahnya minta ampun. Giliran minta duit harus cepet hm ...

next....

Terpopuler

Comments

Aminah Zain

Aminah Zain

ternyata memang ada suami macam itu di dunia nyata😫

2023-09-25

0

Yullia Azahra

Yullia Azahra

parah amat sih

2023-05-03

0

Desy Firiana

Desy Firiana

ya Allah, ngasih gaji juga nggk sama bini, giliran dapat bantuan mau diembat juga, kalo sdh perang dunia tu

2022-10-01

0

lihat semua
Episodes
1 Uang Belanja (1)
2 "Sebuah Tantangan" (2)
3 Menjawab Tantangan. (3)
4 Rejeki Tak Terduga (4)
5 Celoteh Anakku (5)
6 Malaikat Kecilku. (6)
7 Tak diberi Nafkah (7)
8 Uneg-Uneg (8)
9 Muak (9)
10 Menyusun Rencana (10)
11 Melepas Rindu. (11)
12 Pov Heru (12)
13 Mengancam. (13)
14 Heru mengadu kepada Ibu. (14)
15 Sumber kekuatan (15)
16 Terbongkar Kebohongan Heru (16)
17 Ancaman (17)
18 Berontak. (18)
19 Belum Berubah (19)
20 Hutang. (20)
21 Kewajiban (21)
22 Berubah (22)
23 Terciduk (23)
24 Dewi Fortuna berpihak (24)
25 Karma Dibayar Tunai Plus Bonus (25)
26 Pembalasan ke 2 (26)
27 Pembalasan ke 3 (27)
28 Penyamaran (28)
29 kesialan Heru. (29)
30 Kesialan Heru 2 (30)
31 Kesialan Heru 3 (31)
32 Introgasi. (32)
33 Mengadu Ke Mertua. (33)
34 Bukti Perselingkuhan Heru. (34)
35 Terlalu Angkuh. (35)
36 Kebohonga Helen. (36)
37 Keputusan. (37)
38 Bersimpuh. (38)
39 Memdaftarkan Gugatan. (38)
40 Perjuangan Heru. (39)
41 Tingkah Heru . (40)
42 Sebuah Permohonan Helen. (41)
43 Mengajukan Syarat. (42)
44 Mediasi. (43)
45 Syarat Damai 1 (44)
46 Syarat Damai 2 (45)
47 Pulang (46)
48 Rindu. (47)
49 Malam pertama kembali tidur dalam satu ranjang 1 (48)
50 Malam Pertama yang Merana. (49)
51 Rendang Permintaan Maaf. (50)
52 Meringis lagi. (51)
53 Toleransi. (52)
54 Malam pertama yang tertunda. (53)
55 Malas. (54)
56 Pencapaian. (55)
57 kegalauan Rena. (56)
58 Masa Lalu Yang Tak Mudah Dilupakan. (57)
59 Masa Lalu Rena. (58)
60 Godaan Mabar dari Erik. (59)
61 Kehadiran Mantan Yang Tak Diundang. (60)
62 Bohong Lagi. (61)
63 Hal Tak Terduga. (62)
64 Pertemuan. (63)
65 Cemburu. (64)
66 Kekonyolan Heru. (65)
67 Penawaran. (66)
68 Jebakan. (67)
69 Akal Bulus. (68)
70 Keangkuhan Dibalas Kekalahan. (69)
71 Ketahuan ...! (70)
72 Tak Termaafkan lagi. (71)
73 Apes Karna Kelalaian Diri Sendiri (72)
74 Akibat Sombong. (73)
75 "Ketiban sial" (74)
Episodes

Updated 75 Episodes

1
Uang Belanja (1)
2
"Sebuah Tantangan" (2)
3
Menjawab Tantangan. (3)
4
Rejeki Tak Terduga (4)
5
Celoteh Anakku (5)
6
Malaikat Kecilku. (6)
7
Tak diberi Nafkah (7)
8
Uneg-Uneg (8)
9
Muak (9)
10
Menyusun Rencana (10)
11
Melepas Rindu. (11)
12
Pov Heru (12)
13
Mengancam. (13)
14
Heru mengadu kepada Ibu. (14)
15
Sumber kekuatan (15)
16
Terbongkar Kebohongan Heru (16)
17
Ancaman (17)
18
Berontak. (18)
19
Belum Berubah (19)
20
Hutang. (20)
21
Kewajiban (21)
22
Berubah (22)
23
Terciduk (23)
24
Dewi Fortuna berpihak (24)
25
Karma Dibayar Tunai Plus Bonus (25)
26
Pembalasan ke 2 (26)
27
Pembalasan ke 3 (27)
28
Penyamaran (28)
29
kesialan Heru. (29)
30
Kesialan Heru 2 (30)
31
Kesialan Heru 3 (31)
32
Introgasi. (32)
33
Mengadu Ke Mertua. (33)
34
Bukti Perselingkuhan Heru. (34)
35
Terlalu Angkuh. (35)
36
Kebohonga Helen. (36)
37
Keputusan. (37)
38
Bersimpuh. (38)
39
Memdaftarkan Gugatan. (38)
40
Perjuangan Heru. (39)
41
Tingkah Heru . (40)
42
Sebuah Permohonan Helen. (41)
43
Mengajukan Syarat. (42)
44
Mediasi. (43)
45
Syarat Damai 1 (44)
46
Syarat Damai 2 (45)
47
Pulang (46)
48
Rindu. (47)
49
Malam pertama kembali tidur dalam satu ranjang 1 (48)
50
Malam Pertama yang Merana. (49)
51
Rendang Permintaan Maaf. (50)
52
Meringis lagi. (51)
53
Toleransi. (52)
54
Malam pertama yang tertunda. (53)
55
Malas. (54)
56
Pencapaian. (55)
57
kegalauan Rena. (56)
58
Masa Lalu Yang Tak Mudah Dilupakan. (57)
59
Masa Lalu Rena. (58)
60
Godaan Mabar dari Erik. (59)
61
Kehadiran Mantan Yang Tak Diundang. (60)
62
Bohong Lagi. (61)
63
Hal Tak Terduga. (62)
64
Pertemuan. (63)
65
Cemburu. (64)
66
Kekonyolan Heru. (65)
67
Penawaran. (66)
68
Jebakan. (67)
69
Akal Bulus. (68)
70
Keangkuhan Dibalas Kekalahan. (69)
71
Ketahuan ...! (70)
72
Tak Termaafkan lagi. (71)
73
Apes Karna Kelalaian Diri Sendiri (72)
74
Akibat Sombong. (73)
75
"Ketiban sial" (74)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!