"Sebuah Tantangan" (2)

Sampai ditukang sayur aku tercenung menatap sayur mayur didepan mata. Aku hendak membeli tempe tapi aku tak punya minyak dan juga bumbu karna semua bahan habis terpakai untuk membuat bahan bubur tadi.

Sedang asik melamun tiba-tiba bahuku ditepuk oleh seseorang.

"Mbak, kok malah bengong sih. Ayo dipilih sayurannya masih seger-seger loh ini," tegur Mang Korim, tukang sayur mengagetkanku dalam lamunan.

"Iya Mang sabar napa, ini juga lagi mikir." Protesku.

dijawan dengan ber "O"ria oleh Mang Korim.

Dan aku kembali tercenung didepan gerobak sayurnya. menghitung dan memilah sampai akhirnya aku melihat seplastik besar kerupuk tergantung diujung gerobak.

"Mang krupuknya berapaan nih?" tanyaku sambil menunjukkan kerupuk yang kumaksud.

"Oh itu murah sekarung cuma goceng aja," jawabnya dengan enteng. Hmmm ... sekarung maksudnya tentu bukan dalam arti yang sebenarnya ya hihihi.

Seketika senyumku mengembang, kutarik kerupuk itu dari ikatannya, segera kubayar lalu berlalu begitu saja.

"Nih Nang kerupuknya satu ya, sambil menyodorkan uang pecahan Rp. 5000,-"

Mang korim yang melihatku hanya membeli kerupuk pun hanya mampu terdiam dalam bingung.

"Biar kuberi makan kerupuk sama kecap aja lelaki pelit itu, emang dikiranya duit segitu banyak apah huh dasar pelittt ....!" pekikku sambil melangkah pulang.

Tak lupa mampir ke warung mpok Minah untuk membeli kecap sachet.

🌸🌸🌸

Sesampainya dirumah kulihat hanya kedua anakku yang masih asik menontin acara kartun kesayangannya.

Hari ini aku tak perlu repot karna hanya memasak nasi saja. 10 menit aku telah selesai mencuci lalu memasukkannya kedalam majicom.

"Udah mateng ya Mah, kok tumben cepet banget?" tanya suamiku keheranan ketika melihat ku keluar dari didapur tak lebih dari 10 menit saja selepas memasukinya.

"Udah kok, tinggal nungguin Nasi mateng aja," jawabku sesantai mungkin. Padahal hatiku jengkel sangat.

30 menitpun berlalu terdengar bunyi jetrekan dari majicom yang menandakan nasi yang tadi kumasak telah matang.

"Tuh nasinya udah matang, sana buruan sarapan. Katanya udah laparr bangettt?" ujarku yang sebenarnya bukan mengajak tapi mengejek.

Secepat kilat ia bangun dari duduknya dan meletakkan gawau di atas meja.

Dalam hati aku tersenyum geli membayangkan ekspresi kebingungannya. Kuhitung sampai 3 pasti dia akan memanggilku. 1 ... 2 ... 3 ....!

"Ma ... Ini lauknya mana sih kok g ada?" tanyanya berteriak sama seperti teriakan cacing-cacing yang ada diperutnya minta diberi makan.

Kuhela nafas sejenak untuk mengambil ancang-ancang membalas teriakannya. Biarlah dikira tarsan juga hehehe.

"Ada disitu, dilihat yang bener." Jawabku tak kalah kencang.

"Gak ada, kamu jangan macem-macem ya mah sama suami kualat kamu nanti!" teriaknya kembali, kali ini dengan ancaman.

Idih ... Suami yang kayak gimana dulu? kalo suami yang pelit kayak gini sih sekali-kali harus dikasih pelajaran biar tau rasa ....! Namun dalam hati tetap aku meminta ampun pada Allah.

'Ampuni hamba Ya Allah ...' batinku

"Masa sih! coba liat betul- betul tadi aku taro diatas meja kok!" teriakku masih sekencang mungkin padahal jarak ruang tamu ke dapur tidaklah lebih dari 10 langkah. Maklumlah rumah minimalis.

"Ga ada apa-apa, dimeja cuma ada kerupuk aja," jawabnya dengan nada yang mulai kesal.

"Lah itu dia lauknya pah, sama itu disitukan ada kecap sachetan ya itu pake kecap biar manteeppp!" jawabku sambil menahan tawa.

Lalu kulihat dia keluar dari dapur dengan menenteng kerupuk yang kumaksud.

"Yang bener aja kamu, masa aku disuruh makan sama kerupuk doang!" protesnya.

Meihatnya protes aku jadi semakin berang dibuatnya. Ku bangun perlahan dari duduk lalu menarik nafas sebentar untuk mengurangi kadar emosiku.

"Kamu pikir uang Rp. 20.000,- mu itu dapet apa pah heh...? sekarang aku tantang balik kamu. uang segitu mau kamu beliin apa?" jawabku menantang.

"Alah kamunya aja yang gak bisa atur, payah kamu tuh gak bisa diandalkan!" dilemparnya kerupuk itu kelantai. Lalu berjalan keluar rumah dengan tak lupa membawa handphone menyertainya. Mana mungkin dia lupa sama HPnya itu....!!!

next....

Terpopuler

Comments

Aminah Zain

Aminah Zain

harus dibikin film

2023-09-25

0

Rianty Aksan

Rianty Aksan

Ngeres Banget...Aku juga Ngirit. Belanja 30 rb untuk 5 org. tapi beras, gula, Minyak dan Bumbu sudah beli Bulanan.

Kenapa Suaminya gak disuruh belanja sendiri. jadi gak pusing

2021-06-06

3

Willi Novandi

Willi Novandi

🤣🤣🤣lucu..lucu..lucu

2021-06-06

1

lihat semua
Episodes
1 Uang Belanja (1)
2 "Sebuah Tantangan" (2)
3 Menjawab Tantangan. (3)
4 Rejeki Tak Terduga (4)
5 Celoteh Anakku (5)
6 Malaikat Kecilku. (6)
7 Tak diberi Nafkah (7)
8 Uneg-Uneg (8)
9 Muak (9)
10 Menyusun Rencana (10)
11 Melepas Rindu. (11)
12 Pov Heru (12)
13 Mengancam. (13)
14 Heru mengadu kepada Ibu. (14)
15 Sumber kekuatan (15)
16 Terbongkar Kebohongan Heru (16)
17 Ancaman (17)
18 Berontak. (18)
19 Belum Berubah (19)
20 Hutang. (20)
21 Kewajiban (21)
22 Berubah (22)
23 Terciduk (23)
24 Dewi Fortuna berpihak (24)
25 Karma Dibayar Tunai Plus Bonus (25)
26 Pembalasan ke 2 (26)
27 Pembalasan ke 3 (27)
28 Penyamaran (28)
29 kesialan Heru. (29)
30 Kesialan Heru 2 (30)
31 Kesialan Heru 3 (31)
32 Introgasi. (32)
33 Mengadu Ke Mertua. (33)
34 Bukti Perselingkuhan Heru. (34)
35 Terlalu Angkuh. (35)
36 Kebohonga Helen. (36)
37 Keputusan. (37)
38 Bersimpuh. (38)
39 Memdaftarkan Gugatan. (38)
40 Perjuangan Heru. (39)
41 Tingkah Heru . (40)
42 Sebuah Permohonan Helen. (41)
43 Mengajukan Syarat. (42)
44 Mediasi. (43)
45 Syarat Damai 1 (44)
46 Syarat Damai 2 (45)
47 Pulang (46)
48 Rindu. (47)
49 Malam pertama kembali tidur dalam satu ranjang 1 (48)
50 Malam Pertama yang Merana. (49)
51 Rendang Permintaan Maaf. (50)
52 Meringis lagi. (51)
53 Toleransi. (52)
54 Malam pertama yang tertunda. (53)
55 Malas. (54)
56 Pencapaian. (55)
57 kegalauan Rena. (56)
58 Masa Lalu Yang Tak Mudah Dilupakan. (57)
59 Masa Lalu Rena. (58)
60 Godaan Mabar dari Erik. (59)
61 Kehadiran Mantan Yang Tak Diundang. (60)
62 Bohong Lagi. (61)
63 Hal Tak Terduga. (62)
64 Pertemuan. (63)
65 Cemburu. (64)
66 Kekonyolan Heru. (65)
67 Penawaran. (66)
68 Jebakan. (67)
69 Akal Bulus. (68)
70 Keangkuhan Dibalas Kekalahan. (69)
71 Ketahuan ...! (70)
72 Tak Termaafkan lagi. (71)
73 Apes Karna Kelalaian Diri Sendiri (72)
74 Akibat Sombong. (73)
75 "Ketiban sial" (74)
Episodes

Updated 75 Episodes

1
Uang Belanja (1)
2
"Sebuah Tantangan" (2)
3
Menjawab Tantangan. (3)
4
Rejeki Tak Terduga (4)
5
Celoteh Anakku (5)
6
Malaikat Kecilku. (6)
7
Tak diberi Nafkah (7)
8
Uneg-Uneg (8)
9
Muak (9)
10
Menyusun Rencana (10)
11
Melepas Rindu. (11)
12
Pov Heru (12)
13
Mengancam. (13)
14
Heru mengadu kepada Ibu. (14)
15
Sumber kekuatan (15)
16
Terbongkar Kebohongan Heru (16)
17
Ancaman (17)
18
Berontak. (18)
19
Belum Berubah (19)
20
Hutang. (20)
21
Kewajiban (21)
22
Berubah (22)
23
Terciduk (23)
24
Dewi Fortuna berpihak (24)
25
Karma Dibayar Tunai Plus Bonus (25)
26
Pembalasan ke 2 (26)
27
Pembalasan ke 3 (27)
28
Penyamaran (28)
29
kesialan Heru. (29)
30
Kesialan Heru 2 (30)
31
Kesialan Heru 3 (31)
32
Introgasi. (32)
33
Mengadu Ke Mertua. (33)
34
Bukti Perselingkuhan Heru. (34)
35
Terlalu Angkuh. (35)
36
Kebohonga Helen. (36)
37
Keputusan. (37)
38
Bersimpuh. (38)
39
Memdaftarkan Gugatan. (38)
40
Perjuangan Heru. (39)
41
Tingkah Heru . (40)
42
Sebuah Permohonan Helen. (41)
43
Mengajukan Syarat. (42)
44
Mediasi. (43)
45
Syarat Damai 1 (44)
46
Syarat Damai 2 (45)
47
Pulang (46)
48
Rindu. (47)
49
Malam pertama kembali tidur dalam satu ranjang 1 (48)
50
Malam Pertama yang Merana. (49)
51
Rendang Permintaan Maaf. (50)
52
Meringis lagi. (51)
53
Toleransi. (52)
54
Malam pertama yang tertunda. (53)
55
Malas. (54)
56
Pencapaian. (55)
57
kegalauan Rena. (56)
58
Masa Lalu Yang Tak Mudah Dilupakan. (57)
59
Masa Lalu Rena. (58)
60
Godaan Mabar dari Erik. (59)
61
Kehadiran Mantan Yang Tak Diundang. (60)
62
Bohong Lagi. (61)
63
Hal Tak Terduga. (62)
64
Pertemuan. (63)
65
Cemburu. (64)
66
Kekonyolan Heru. (65)
67
Penawaran. (66)
68
Jebakan. (67)
69
Akal Bulus. (68)
70
Keangkuhan Dibalas Kekalahan. (69)
71
Ketahuan ...! (70)
72
Tak Termaafkan lagi. (71)
73
Apes Karna Kelalaian Diri Sendiri (72)
74
Akibat Sombong. (73)
75
"Ketiban sial" (74)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!