Jam di tangan Ayu menunjukkan pukul 2 siang ketika dosen di mata kuliah terakhir hari itu meninggalkan kelasnya, dan kini gadis itu sedang berjalan menuju halaman parkir ketika Shinta mensejajarkan langkah kakinya dengan Ayu.
“ Langsung mau pulang ke rumah Yu?”
“ Iya. Aku ada beberapa pekerjaan rumah yang harus segera aku selesaikan hari ini. Kemungkinan minggu depan kakakku akan pulang, aku tidak ingin dia pulang kondisi rumah masih berantakan.” Jawab Ayu sambil berjalan
“ Kau ingin aku bantu?” Ujar Shinta menawarkan bantuan
“ Tidak usah,aku tidak sanggup membayarmu.” Jawab Ayu sambil tersenyum
“ Kamu ini...cukup sediakan aku nasi goreng satu piring dan es teh manis cukuplah...kau ini seperti tidak mengenalku saja Yu.” Shinta menjawab sambil memukul pelan lengan Ayu
“ Hahahaha...beneran kamu nggak keberatan membantuku? Apa kau sedang tidak sibuk?”
“ Sungguh, aku tidak keberatan membantumu, lagipula aku sedang malas sendirian di rumah. Papa dan mamaku sedang keluar kota hari ini.” Shinta memberikan penjelasan sambil merangkul pundak Ayu.
“ Ayo kalau begitu, tapi jangan salahkan aku nanti ya kalau kamu kecapean. Bukan aku yang memaksamu. “
Tanpa menunda waktu lagi kedua gadis itu segera menuju rumah Ayu dengan mengendarai mobil masing masing. Mereka beriringan menuju rumah mungil nan asri yang menjadi tempat tinggal Ayu selama ini. Rumah itu merupakan peninggalan almarhum kedua orang tua Ayu, dan itu merupakan satu satunya peninggalan mereka yang menjadi kenangan indah dalam hidup Ayu dan kakaknya sedari kecil.
Kedua gadis itu tampak keluar dari mobil mereka dan segera memasuki halaman rumah. Namun pandangan mereka terhenti ketika melihat seorang pria yang sedang duduk di teras rumah Ayu. Ayu dan Shinta saling berpandangan, seolah mata mereka saling bertanya siapakah pria itu.
Seorang pria dengan tinggi badan ideal dan atletis, berkulit sawo matang dengan rahang kokoh dengan pandangan mata yang tajam, alis mata yang tebal menghias sempurna di atas mata elangnya, gaya rambutnya yang di hunting rapi ala militer menambah kesan macho pria reesebut. Pria itu segera berdiri dari duduknya ketika melihat Ayu dan Shinta melangkah memasuki halaman rumahnya.
“ Mencari siapa mas? “ tegur Ayu sopan membuka percakapan mereka.
“ Maaf mbak, ini benar rumahnya Ayu lestari?” Suara berat itu keluar dari mulut sang tamu
“ Iya mas, saya sendiri, ada perlu apa ya?”
“ Maaf sebelumnya mbak Ayu, perkenalkan nama saya Angga Prasetya. Saya dari Polda Metro Jaya, sengaja ingin bertemu dengan mbak Ayu.”
Ayu dan Shinta tersentak mendengar penjelasan pria tersebut, mereka saling pandang, sejenak kemudian Shinta merangkul pundak Ayu sambil mengelus perlahan.
“ Maaf Pak Angga, ada urusan apa anda mencari Ayu ?” Tanya Shinta tanpa bisa menyembunyikan kegugupannya.
“ Maaf, bisa kita berbicara di dalam rumah saja, saya akan menjelaskannya lebih rinci nanti.”
“ Iya, bisa Pak..maaf sampai lupa mempersilahkan masuk.” Sahut Ayu gugup.
Angga tersenyum sambil mengangguk lalu melangkah mengikuti Ayu dan Shinta yang terlebih dahulu membuka pintu rumahnya yang masih terkunci. Ayu segera mempersilahkan Angga duduk di ruang tamu sedangkan Shinta masuk ke dalam untuk mengambilkan air minum untuk tamu dan mereka berdua.
Ayu nampak masih mangugup menghadapi Angga, walaupun angga tidak memakai seragam polisi, tetapisetelah mengetahui profesi Angga, ada rasa takut di hati Ayu. Sedangkan Angga memperhatikan sosok Ayu dengan teliti sambil berusaha mencari kata kata yang tepat agar Ayu tidak merasa terintimidasi.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 161 Episodes
Comments
ARSY ALFAZZA
mantap ❤️
2021-02-20
1