Sebagai mahasiswa yang tampan, cerdas dan kaya, Herman sangat terkenal di lingkungan kampusnya. Namun bukan berarti dia menggunakan hal itu untuk berbuat seenaknya. Herman ramah, baik dan mau bergaul dengan siapa saja tetapi tidak sekalipun dia memberi sinyal dia dekat secara serius dengan gadis manapun. Banyak gadis yang ingin menjadi pacar Herman, tapi Herman tampak acuh saja.
Bukan dia tidak tahu, tapi sepertinya dia enggan untuk memulai hubungan dengan gadis manapun. Sebenarnya dia tertarik dengan Ayu, namun Ayu sepertinya tidak tertarik untuk menjalin hubungan seperti itu, jadi untuk saat ini dia lebih memilih berteman biasa saja sembari mendalami sifat Ayu, gadis yang sangat menarik, cantik, dan pintar.
Bukan hanya Herman saja yang penasaran dengan Ayu, karena banyak pria di kampus ini yang terang terangan memperlihatkan ketertarikannya terhadap Ayu, bahkan ada beberapa yang sudah menyatakan cintanya pada Ayu, namun mereka semua bernasib sama, di tolak. Tak satupun yang mendapat tanggapan serius dari Ayu, bahkan terang terangan Ayu mengatakan bahwa dia belum punya keinginan ke arah itu, dia hanya ingin punya banyak teman dan segera menyelesaikan kuliahnya.
Herman adalah anak seorang pengusaha yang kaya di Ibukota, dia memilih kuliah di kota Semarang karena dia ingin belajar mandiri dan tidak ingin orang melihat dia karena kesuksesan orang tuanya. Tak ada satu orangpun yang tahu siapa herman sebenarnya. Herman tinggal di sebuah apartemen seorang diri, dia tidak pernah membawa temannya berkunjung ke apartemennya, dia lebih suka berkumpul dengan teman temannya di kampus atau di cafe jika tidak memungkinkan dilakukan di lingkungan kampus.
Herman tidak ingin jati dirinya di ketahui oleh orang banyak karena dia benar benar ingin berteman secara normal, tanpa ada embel embel harta bahkan bayang bayang orangtuanya. Dia sebenarnya juga ingin mencari calon pendamping yang benar benar layak untuk di perjuangkan, bukan hanya sekedar wanita cantik dan pintar tetapi materialistis. Dan sepertinya Ayu menjadi kandidat yang layak untuk di pertimbangkan. Hanya saja herman belum berani memperlihatkannya karena sepertinya Ayu tidak tertarik menjalin hubungan ke arah sana selain hanya sekedar pertemanan saja.
Seperti pagi ini, setelah awalnya berniat mengerjakan tugas dari dosen bersama Ayu, namun rencana Itu berubah karena sudah di kerjakan olehnya, kini Herman dan Ayu sedang menikmati sarapan di kantin kampus.
“ makan pelan-pelan Yu...nggak ada yang ngejar ngejar” Herman menegur Ayu sambil mengelap saos yang belepotan di ujung bibir Ayu dengan tissue dan tersenyum sambil memandang wajah polos di depannya.
“ Belepotan ya Her?” Ucap Ayu sambil mengelap bibirnya kembali dengan tissue di tangannya.
Herman tidak menjawab, hanya menunjukkan bekas tissue yang di pakai mengelap bibir Ayu.
“ Thanks..” ucap Ayu sambil tersenyum ke arah Herman
Tak ada kalimat apapun yang keluar sampai akhirnya Shanti menghampiri meja mereka, dan langsung ikut duduk bersama Ayu dan Herman
“Tega ya kalian, sarapan nggak ngajak ngajak” kata Shanti sambil mencomot tempe goreng di piring Ayu
“ Kenapa? Kamu juga lapar? Belum sarapan juga? Sana pesan sendiri, jangan ganggu Ayu” ucap Herman menghalau Shanti yang ingin mengambil makanan di piring Ayu kembali.
“ Sampai segitunya Her...kamu sama Ayu, aku sudah sarapan kok, cuma kalau makan rame rame kan rasanya jauh lebih enak” sahut Shanti
“ Modus, bilang aja kamu ingin di bayarin” kali ini Ayu yang bersuara menimpali perkataan Shanti.
Shanti hanya tersenyum mendengar omongan Ayu.
“ Ya...aku kan nggak pernah menolak rejeki, kalau memang Herman gak keberatan mau bayarin aku, tentunya dengan senang hati aku terima”
“ Sudah..sudah sana kamu pesan sendiri, nanti aku yang bayar, kasihan kamu ganggu makanan Ayu, udah kurus gitu masih aja kamu tega ambil makanannya.” Sahut Herman mengakhiri perdebatan mereka di sambut dengan pelototan Ayu tidak terima Herman mengatakan badannya kurus.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 161 Episodes
Comments
Teh Yen
Herman cinta dalam diam yah Iyah diam" senyum" sendiri liat senyumnya ayu aih hihiii 😁
2022-11-18
0
Dinda Natalisa
Hai author aku mampir nih kasih like jangan lupa mampir di novel ku "menyimpan perasaan" mari saling mendukung.
2021-03-08
1
ARSY ALFAZZA
like like ❤️
2021-02-20
1